Berjalan dengan tatapan kosong, Eliza lebih memilih berjalan kaki kembali kerumahnya dengan rasyid" Gue harus apa, cerita sama siapa " ujar Eliza
" Jika nanti eliz cerita sama nenek pasti papa akan dimarahi " ujarnya
Ingin menangis tapi eliza melihat sekeliling nya, disekita sini masih ramai
Tanpa menghiraukan sakit dipahanya Eliza berjalan kaki meskipun masih jauh
Tit tit
Klakson seseorang yang keluar dari mobil
" Masuk " ujarnya membuat Eliza menatap nya
" Saya bilang sekali lagi masuk " ujar Rasyid sedangkan Eliza hanya diam
" Masuk atau kamu saya tinggalkan" ujar Rasyid
" Terserah mau kamu tinggalkan atau tidak juga gak masalah " ujar Eliza berkaca kaca dan melanjutkan jalan kakinya
" Masuk " ujar Rasyid menarik tangan Eliza dan memasukkan nya dimobil
" Kamu tahu jalan ini bahaya " ujar Rasyid yang hanya membuat Eliza diam
" Kalau kamu kenapa Napa, saya yang dimarahi" ujar Rasyid lagi
" Jangan sok hebat kamu " gumam Rasyid yang masih didengar Eliza
" Lo masih peduli sama gue " ujar Eliza membuat Rasyid diam
" Gak gue hanya menyelamatkan diri saya sendiri " ujar Rasyid
" Kalau gitu turunkan saya " ujar Eliza membuat Rasyid mengehentikan mobilnya dengan cepat Eliza membuka tapi malah dikunci
" KATA LO GAK PEDULI, TERUS KENAPA LO KUNCI " bentak Eliza yang tidak tahan lagi
" Gue capek Rasyid, gue capek " ujar Eliza
" Fisik dan batin gue sudah lemah, sudah lelah gue mohon jangan menambah nya lagi " ujar Eliza
" Kalau Lo gak mau lihat gue, yaudah gue akan PERGI " ujar Eliza terisak
" Gue capek, gue lelah, kapan gue matinya, kalau didunia ini gak ada yang peduli gue lagi " ujar Eliza membuat Rasyid terdiam
" Maaf " sesal Eliza menghadap Kan wajahnya dijendela pintu mobil
Menempuh perjalanan sekitar lima belas menit, Eliza tertidur dimobil membuat Rasyid tidak tega dan menggendongnya
" Kok merah " ujar Rasyid melihat tangan Eliza dan memencet Nya
" Awss " suara Eliza saat Rasyid menekan tangan nya
" Kenapa bisa seperti ini" ujarnya mengambil air dingin
Eliza terbangun saat mendengar azan magrib, dan dipastikan Rasyid pergi kemesjid untuk shalat
" Apa gue masak " ujar Eliza yang merasakan aneh dengan tangan nya
" Kok agak mendingan" ujarnya memperhatikan tangan kirinya
Setelah melakukan shalat Eliza turun dan berniat untuk masak, tapi dia melihat Rasyid yang sedang meletakkan makanan diatas meja
" Makan " ujar Rasyid saat mengetahui keberadaan Eliza membuat Eliza duduk
" Kamu masih marah " tanya Eliza membuat Rasyid diam
" Kamu makan, saya melihat kamu kurusan saya tidak suka " ujar Rasyid membuat Eliza diam
" Kamu tahu gak syair abu Nawas " ujar Eliza membuat Rasyid mengerutkan keningnya
" Aku berpuasa disaat kau marah dan sakit, dan aku berbuka disaat kau bahagia dan sehat " ujar Eliza membuat Rasyid menatap nya tak percaya
KAMU SEDANG MEMBACA
| Ulfa Eliza | •End•
Teen Fictionkisah pertemuan yang membuat salah satu diantaranya merasakan cinta, tapi cinta itu tidak akan pernah terbalaskan ~jika saat kamu menangis dan teringat namanya, berarti dia mencintaimu~~ ~bahwa orang yang masuk dalam mimpimu, bukan berarti dia menci...