~042~

54 3 0
                                    


Berjalan dengan tatapan kosong, Eliza lebih memilih berjalan kaki kembali kerumahnya dengan rasyid

" Gue harus apa, cerita sama siapa " ujar Eliza

" Jika nanti eliz cerita sama nenek pasti papa akan dimarahi " ujarnya

Ingin menangis tapi eliza melihat sekeliling nya, disekita sini masih ramai

Tanpa menghiraukan sakit dipahanya Eliza berjalan kaki meskipun masih jauh

Tit tit

Klakson seseorang yang keluar dari mobil

" Masuk " ujarnya membuat Eliza menatap nya

" Saya bilang sekali lagi masuk " ujar Rasyid sedangkan Eliza hanya diam

" Masuk atau kamu saya tinggalkan" ujar Rasyid

" Terserah mau kamu tinggalkan atau tidak juga gak masalah " ujar Eliza berkaca kaca dan melanjutkan jalan kakinya

" Masuk " ujar Rasyid menarik tangan Eliza dan memasukkan nya dimobil

" Kamu tahu jalan ini bahaya " ujar Rasyid yang hanya membuat Eliza diam

" Kalau kamu kenapa Napa, saya yang dimarahi" ujar Rasyid lagi

" Jangan sok hebat kamu " gumam Rasyid yang masih didengar Eliza

" Lo masih peduli sama gue " ujar Eliza membuat Rasyid diam

" Gak gue hanya menyelamatkan diri saya sendiri " ujar Rasyid

" Kalau gitu turunkan saya " ujar Eliza membuat Rasyid mengehentikan mobilnya dengan cepat Eliza membuka tapi malah dikunci

" KATA LO GAK PEDULI, TERUS KENAPA LO KUNCI " bentak Eliza yang tidak tahan lagi

" Gue capek Rasyid, gue capek " ujar Eliza

" Fisik dan batin gue sudah lemah, sudah lelah gue mohon jangan menambah nya lagi " ujar Eliza

" Kalau Lo gak mau lihat gue, yaudah gue akan PERGI " ujar Eliza terisak

" Gue capek, gue lelah, kapan gue matinya, kalau didunia ini gak ada yang peduli gue lagi " ujar Eliza membuat Rasyid terdiam

" Maaf " sesal Eliza menghadap Kan wajahnya dijendela pintu mobil




Menempuh perjalanan sekitar lima belas menit, Eliza tertidur dimobil membuat Rasyid tidak tega dan menggendongnya

" Kok merah " ujar Rasyid melihat tangan Eliza dan memencet Nya

" Awss " suara Eliza saat Rasyid menekan tangan nya

" Kenapa bisa seperti ini" ujarnya mengambil air dingin







Eliza terbangun saat mendengar azan magrib, dan dipastikan Rasyid pergi kemesjid untuk shalat

" Apa gue masak " ujar Eliza yang merasakan aneh dengan tangan nya

" Kok agak mendingan" ujarnya memperhatikan tangan kirinya



Setelah melakukan shalat Eliza turun dan berniat untuk masak, tapi dia melihat Rasyid yang sedang meletakkan makanan diatas meja

" Makan " ujar Rasyid saat mengetahui keberadaan Eliza membuat Eliza duduk

" Kamu masih marah " tanya Eliza membuat Rasyid diam

" Kamu makan, saya melihat kamu kurusan saya tidak suka " ujar Rasyid membuat Eliza diam

" Kamu tahu gak syair abu Nawas " ujar Eliza membuat Rasyid mengerutkan keningnya

" Aku berpuasa disaat kau marah dan sakit, dan aku berbuka disaat kau bahagia dan sehat " ujar Eliza membuat Rasyid menatap nya tak percaya

| Ulfa Eliza | •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang