~018~

54 2 0
                                    

Danau yang terbentang luas dan ditengah tengah nya ada sebuah tempat

" Mungkin itu tempat duduk pengunjung kali " pikir Eliza yang senang dengan tempatnya

" Kok sepi yah, Karna hari sekolah ya" tanya Eliza membuat Rasyid menggelang

" Ini hadiah dari kakek gue, waktu gue hafal Alquran 2 juz " ujar Rasyid membuat Eliza menatap nya

" Ngapain Lo lihat gue, nggak percaya" Rasyid menatap hamparan danau yang memanjakan mata

" Ya ya percaya sih " ujar Eliza acuh

" Gue gak mau kesini, masa cuma berdua " ujar Eliza yang mau pergi

" Kita gak berdua, disini ada penjaga, pembersih danau sama art " ujar Rasyid membuat Eliza melihat kiri kanan

" Mana, gak ada " ujar Eliza membuat Rasyid berbicara setelah itu datang beberapa bodyguard dan Art

" Hehehe gue percaya " ujar Eliza berjalan menaiki jembatan agar bisa mencapai gazebo ditengah danau tersebut

" Indah banget, sudah berapa perempuan yang kamu bawa kesini " tanya Eliza sedangkan Rasyid duduk sambil memainkan handphone nya

" Nggak ada, baru kamu " ujar Rasyid santai

" Mulut buaya " gumam Eliza yang masih didengar Rasyid, membuat dirinya tersenyum tipis

" Seperti nya dia tidak mempercayai omongan manis laki laki, " batin Rasyid yang fokus ke handphone

" Tapi syukurlah gue gak perlu terlalu posesif sama dia " ujar Rasyid dan kaget saat mendengar suara Eliza

" Aaaa " teriak Eliza sontak hal itu membuat Rasyid khawatir takut Eliza jatuh tenggelam

" Kenapa Lo " ujar Rasyid yang melihat Eliza mencelupkannya kakinya dalam danau

" Teriak biar gue senang " ujar Eliza tertawa, sontak hal itu membuat Rasyid menatap nya datar

" Lo hati hati, dalam danau ada ikan piranha " ujar Rasyid jahil membuat Eliza menarik kakinya dan melihat apa kakinya masih utuh

" Kenapa gak Lo bilang, untung kaki gue utuh " Eliza yang menghitung jari kakinya

" Hahaha lucu Lo " tawa Rasyid membuat eliza bengong

" Lo kalau ketawa ganteng deh " ujar Eliza membuat Rasyid salting dan meredakan tawanya

" Zina mata" ujar Rasyid membuat Eliza nunduk

" Lo teriak aja sekerasnya " suruh Rasyid membuat Eliza mangguk patuh

" Gue janji akan menjaga Lo dan menjadi seperti laki laki yang Lo impikan " batin Rasyid




Setelah membawa Eliza kedanau, Rasyid memutuskan mengantar Eliza pulang

" Lo mau pulang, gue antar " ujar Rasyid

" Lo ngusir " ketus Eliza

" Bukan, cuma nanya " lembut Rasyid membuat eliza diam

" Ini belum jam pulang sekolah, kalau gue pulang pasti gue kena marah, tadi pagi aja gue telat karna dimarahi mama, " ujar Eliza menatap kosong

" Lo buat salah kali " ujar Rasyid

" Mana ada, mama kan emang gitu setelah bertengkar dengan papa pasti gue atau adek gue kena imbasnya " ujar Eliza, sedangkan Rasyid diam agar Eliza menceritakan semuanya

" Semalam mereka bertengkar sampai sampai gue pusing dan rasnya pengen mati aja " ujar Eliza

" Ucapan itu doa " Tegur Rasyid sambil melihat Eliza dikaca

| Ulfa Eliza | •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang