~055~

47 2 0
                                    

Eliza dan rasyid sampai dipadang dan langsung kerumah sang nenek

" Assalamualaikum" ujar mereka sebelum masuk

" Waalaikum salam nak, masuk " ujar Daud menyambut cucunya itu

" Nenek mana kek " tanya Eliza memeluk sang kakek

" Dibelakang nak, lagi nyiapin masakan " ujar Eliza membuat dirinya menyusul sang nenek

" Bagaimana nak " ujar Daud kepada Rasyid

" Alhamdulillah sejauh ini baik kek " ujar Rasyid yang mengerti

" Jaga diri disana nak, ingat kalau istri kamu menunggu disini " ujar Daud

" Insyaallah Rasyid akan berusaha secepat nya kembali kek " ujar Rasyid membuat Daud bangga

" Kakek, Rasyid makan dulu " ujar Eliza

" Kenapa panggil Rasyid aja gak ada panggilan kesayangan " ujar Zahra membuat Eliza menggeleng

" Kakek ingat pertama kali nenek kamu manggil kakek " ujar Daud terkekeh

" Emangnya apa kek " tanya Eliza

" Dia manggil kakek_ " ujar Daud terhenti saat mendapat pelolotan dari Zahra

" Kalian lihat, kakek dipelototi nenek kalian kan takut " ujar Daud membuat mereka tertawa

" Ayo makan, biar kalian istirahat nanti setengah tiga Rasyid akan pergi kejakarta" ujar Zahra membuat mereka makan







Dikamar Rasyid memasuki baju Eliza, membuat Eliza mengerutkan keningnya

" Ngapain bawa baju aku " ujar Eliza

" Saya takut rindu, " ujar Rasyid

" Jika saya rindu saya akan tidur sambil memeluk kamu " ujar Rasyid lagi

" Ada ada aja " ujar Eliza

" Kamu sayang jaga diri disini " ujar Rasyid

" Nanti kalau aku yang rindu " ujar Eliza

" Saya masukan bantal peluk, jadi kalau kamu rindu saya peluk bantal itu " ujar Rasyid membuat Eliza mangguk

" Aaaaaaa lama banget pasti ni " ujar Eliza membuat Rasyid tersenyum




Pukul dua Eliza, Daud, Zahra mengantarkan Rasyid ke bandara

" Hati hati disini " ujar Rasyid

" Kalungnya jangan dilepas, biar saya gak rindu " alibi Rasyid

" Siap bos, " ujar Eliza memeluk Rasyid

" Sudah nak, " ujar Zahra

" Hati hati disana, jaga kesehatan" ujar Eliza

" Kek nek, Rasyid pergi dulu " ujarnya menyalami mereka

" Saya pergi " ujar Rasyid mengecup kepala Eliza

" Hati hati " ujar Eliza saat melihat punggung Rasyid yang semakin jauh

" Kairo aku titip suami aku ya, jaga dia jangan buat dia sedih " batin Eliza menatap punggung rasyid







Malam hari Eliza termenung Karna mengingat Rasyid

" Ya Allah gini ya rasanya LDR " Ujar Eliza

" Baru juga pergi, tapi sudah rindu " ujar Eliza menatap langit langit kamarnya

" Mulai sekarang aku dan Rasyid akan jarang telponan atau chattan " ujar Eliza

" Apa aku blokir aja dia, biar gak rindu " ujar Eliza berpikir

| Ulfa Eliza | •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang