Eliza dan rasyid sampai dipadang dan langsung kerumah sang nenek
" Assalamualaikum" ujar mereka sebelum masuk
" Waalaikum salam nak, masuk " ujar Daud menyambut cucunya itu
" Nenek mana kek " tanya Eliza memeluk sang kakek
" Dibelakang nak, lagi nyiapin masakan " ujar Eliza membuat dirinya menyusul sang nenek
" Bagaimana nak " ujar Daud kepada Rasyid
" Alhamdulillah sejauh ini baik kek " ujar Rasyid yang mengerti
" Jaga diri disana nak, ingat kalau istri kamu menunggu disini " ujar Daud
" Insyaallah Rasyid akan berusaha secepat nya kembali kek " ujar Rasyid membuat Daud bangga
" Kakek, Rasyid makan dulu " ujar Eliza
" Kenapa panggil Rasyid aja gak ada panggilan kesayangan " ujar Zahra membuat Eliza menggeleng
" Kakek ingat pertama kali nenek kamu manggil kakek " ujar Daud terkekeh
" Emangnya apa kek " tanya Eliza
" Dia manggil kakek_ " ujar Daud terhenti saat mendapat pelolotan dari Zahra
" Kalian lihat, kakek dipelototi nenek kalian kan takut " ujar Daud membuat mereka tertawa
" Ayo makan, biar kalian istirahat nanti setengah tiga Rasyid akan pergi kejakarta" ujar Zahra membuat mereka makan
Dikamar Rasyid memasuki baju Eliza, membuat Eliza mengerutkan keningnya
" Ngapain bawa baju aku " ujar Eliza
" Saya takut rindu, " ujar Rasyid
" Jika saya rindu saya akan tidur sambil memeluk kamu " ujar Rasyid lagi
" Ada ada aja " ujar Eliza
" Kamu sayang jaga diri disini " ujar Rasyid
" Nanti kalau aku yang rindu " ujar Eliza
" Saya masukan bantal peluk, jadi kalau kamu rindu saya peluk bantal itu " ujar Rasyid membuat Eliza mangguk
" Aaaaaaa lama banget pasti ni " ujar Eliza membuat Rasyid tersenyum
Pukul dua Eliza, Daud, Zahra mengantarkan Rasyid ke bandara
" Hati hati disini " ujar Rasyid
" Kalungnya jangan dilepas, biar saya gak rindu " alibi Rasyid
" Siap bos, " ujar Eliza memeluk Rasyid
" Sudah nak, " ujar Zahra
" Hati hati disana, jaga kesehatan" ujar Eliza
" Kek nek, Rasyid pergi dulu " ujarnya menyalami mereka
" Saya pergi " ujar Rasyid mengecup kepala Eliza
" Hati hati " ujar Eliza saat melihat punggung Rasyid yang semakin jauh
" Kairo aku titip suami aku ya, jaga dia jangan buat dia sedih " batin Eliza menatap punggung rasyid
Malam hari Eliza termenung Karna mengingat Rasyid
" Ya Allah gini ya rasanya LDR " Ujar Eliza
" Baru juga pergi, tapi sudah rindu " ujar Eliza menatap langit langit kamarnya
" Mulai sekarang aku dan Rasyid akan jarang telponan atau chattan " ujar Eliza
" Apa aku blokir aja dia, biar gak rindu " ujar Eliza berpikir
KAMU SEDANG MEMBACA
| Ulfa Eliza | •End•
أدب المراهقينkisah pertemuan yang membuat salah satu diantaranya merasakan cinta, tapi cinta itu tidak akan pernah terbalaskan ~jika saat kamu menangis dan teringat namanya, berarti dia mencintaimu~~ ~bahwa orang yang masuk dalam mimpimu, bukan berarti dia menci...