8.

8.3K 1K 21
                                    

"kepada anak tahun pertama dihari pertamanya masuk kelas ini. Bukankah kau agak keterlaluan" itu suara Narendra, sepertinya kesialan hari ini masih belanjut.

"apa yang dilakukan pewaris ditempat ini?" Isaac bangkit dari posisinya yang menindih Ocean, lalu membantunya berdiri. Ocean bisa merasakan tatapan menyeluruh Isaac yang mengecek tubuhnya dengan cepat.

"memastikan tidak ada anak tahun pertama yang terluka di hari pertamanya" Narendra menangkap tangan Ocean, melihatnya dari dekat "tangan mu tidak terluka, coba gerakkan, apa terasa sakit?"

Ocean mengikuti intruksi Narendra, menggerakkan jari-jari tangannya "udah engga sakit"

"seperti yang kau lihat tidak ada yang terluka disini, kembalilah ke tempatmu" Isaac beralih menatapnya "Thalia ikut aku"

"dia benar-benar berlebihan. Bilang padaku kalau dia melakukan hal yang keterlaluan padamu" ucap Narendra sambil mengedipkan sebelah matanya.

Merinding

Ocean memilih kabur mengikuti Isaac dari pada berdiri disebelah Narendra lebih lama lagi.

Mereka masuk ke ruangan istirahat yang sepertinya juga menjadi ruang pengobatan dan gudang sampah.

Ocean bukannya bermaksud kasar, tapi dimanapun dia berdiri selalu ada pakaian penuh keringat dan plastik makanan.

"biasanya markas tidak serapi ini. Karena ada anak yang baru jadi kami sedikit merapikannya" sudah pasti kebohongan, Isaac masuk ke dalam ruangan kecil meninggalkan Ocean yang masih terkejut"duduklah"

Ha?  Duduk dimana

Oh dan sepertinya dia melihat beberapa celana dalam disini.

Isaac kembali dengan kantung es tangannya. Dia membuang semua pakaian yang menumpuk menutupi kursi ke lantai lalu menyingkirkannya dengan kakinya.

Ocean baru sadar kalau itu kursi, sebelumnya dia mengira itu tempat pakaian kotor. Semoga Isaac tidak memaksanya duduk di tempat itu.

Ocean tinggal dengan banyak orang di dunianya yang asli, tapi tidak ada diantara banyak orang itu yang membuat kekacauan separah ini.

"duduklah. Disini memang tidak terlalu bersih, ini normal terjadi di ruangan yang penuh laki-laki"

Kelas ksatria memang dipenuhi laki-laki,  termasuk 4 dari anak tahun pertama yang ikut masuk bersama Ocean. Bisa dibilang Ocean satu-satunya perempuan disini, kareka anak perempuan yang tidak punya sihir dan bukan seorang pewaris tidak akan dikirim ke sekolah ini sejak awal.

Apa ini sudah terlambat untuk kabur dari sekolah? Apa Thalia sudah gila saat memutuskan masuk ke sekolah.

Dengan enggan ocean ikut duduk di sebelah Isaac "jadi sekarang kamu sadar aku perempuan?"ucap Ocean menyindir serangan Isaac saat di arena.

"memangnya kenapa aku harus mengalah? Kamu jauh lebih mampu untuk bertarung dengan standar perempuan dan aku tidak akan kalah bahkan pada perempuan" Isaac mengarahkan kantong es nya ke bahu Ocean, membuatnya meringis menahan perih dari memar bekas bantingan Isaac tadi.

Ocean memang tau cara jatuh yang benar tanpa terluka. Tapi dengan keadaan seperti tadi tidak mungkin tidak ada memar muncul ditubuhnya.
"kamu tau banyak tentang pertarungan jarak dekat" tanya Isaac.

Bukankah dia pernah bilang sebelumnya kalau Ocean banyak belajar macam-macam di dunia nya sendiri. Parkour, taekwondo, boxing dan senam kenturan tubuh,  itu beberapa dari berbagi hal yang dia pelajari.

"ya aku banyak belajar dari banyak orang" Karena sebelumnya Ocean tinggal di panti asuhan.

Akan banyak komunitas yang datang untuk berdonasi dan memberikan kelas gratis pada anak-anak didalam panti.

Anti Romantic QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang