50

919 93 20
                                    


Leah berjalan di mengikuti 2 penjaga yang berjalan didepannya. Dengar, untuk orang lain ini mungkin biasa, tapi selama ini tidak ada yang berani berjalan didepannya kecuali Raja itu sendiri, karena tidak ada di kerajaan ini yang memiliki kedudukan lebih tinggi darinya.

Setidaknya begitu beberapa waktu lalu sebelum kekacauan ini dimulai. Sekarang jelas Leah tidak bisa mengklaim dirinya sebagai putri, karena dia tengah di perjalanan untuk menemui raja yang baru.

Aula pertemuan itu dibuka dan leah bisa melihat ada puluhan orang di aula ini, para bangsawan yang leah kenal dengan sangat baik dari berbagai kelakuan busuk mereka.

Oh dan lihat itu penyihir es kembar juga datang kesini, pasti ini merupakan hari yang penting misalnya penetapan raja...

Leah menatap Narendra, sepupunya yang tengah duduk dengan angkuh di kursi paling tinggi di ruangan ini. Lalu melihat kesekeliling dimana para bangsawan tengah berdiri menatapnya dengan tatapan menjijikan.

... atau ini tempat hukumannya dieksekusikan.

Leah tau sangat tau walaupun dia dikeluarkan dari penjara bukan berati dia akan bebas dari hukuman, bagaimanapun juga hampir semua orang diruangan ini adalah orang yang ingin menyinkirkannya karena Leah tau sidikit lebih banyak dari wujud suci yang mereka tampikan di publik.

Sepertinya impiannya untuk pergi dari kerajaan dan hidup bebas tidak akan terwujud, karena hidupnya berakhir disini.

"sepupuku yang tercinta" suara narendra, bahkan tidak ada panggilan putri lagi untuknya.

"pasti kamu kebingungan saat ini namun walaupun kamu adalah putri seumur hidupmu, kuharap kamu tau kalau tidak ada orang di yang lolos dari tanggung jawab" suara narendra terdengar bosan, seolah dia menghafal kalimat ini sebelumnya.

Narendra melanjutkan "namun semua diruangan ini tau kalau sangat disayangkan Raja telah berpulang dan putra mahkota sedang tidak berada di kondisi yang baik..."

Itu dia...

Kalimat itu akan segera dikatakan, bahwa Narendra akan menjadi raja dan Leah akan dihukum untuk menggantikan Lucien. Leah sudah memprediksi ini tapi ahh sial ini tidak adil.

Leah tidak pernah benar-benar terlibat kejahatan apapun. Dia mungkin tau, tentu saja.

Tapi kesalahaan apa yang dia lakukan? Leah melakukan semua yang dia bisa untuk membuat kerajaan ini aman.

Raja yang sakit-sakitan dan pangeran mahkota bodoh. Jika bukan karena nya kerajaan ini sudah hancur.

Namun daripada berterimasih dan memberikan konpensasi atas kerja kerasnya, semua orang dirungan ini yang setuju untuk menyingkirkannya agar rahasia kotor mereka aman.

Baiklah kalau itu yang mereka inginkan, Leah tidak bisa diam saja.

Selama ini dia telah menahan mulutnya dengan hati-hati mungkin ini waktunya membawa mereka jatuh bersama, dengan hadiah kecil yang telah leah persiapkan untuk mereka.

Narendra masih melanjutkan pidato membosankannya"...karena itu dengan berbagai pertim.."

"tunggu dulu yang mulia" Leah tersenyum dan berbalik menatap semua yang hadir disini.

Bukan senyuman sopan yang selalu dia berikan pada bangsawan kotor ini.

Namun senyuman gila dari seorang yang akan segera mati.

"sebelum hukuman diberikan, aku memiliki kata-kata terakhir.." leah merogoh kantong di gaunnya, lalu mengeluarkan kertas panjang. Kembali tersenyum sebelum membaca kertasnya.

"eheemmm count juanra, countess memohon dengan sangat agar anda berhenti bermain dengan wanita karena beliau lelah memberikan kompensasi bagi anak haram keluarga, pada tahap ini keluarga juandra akan bangkrut untuk menafkahi anak haram" leah bisa mendengar suara terkejut dan teriakan tidak terima namun dia melanjutkan. "dan berhenti menyebarkan virus dari bawah sana oke, itu menjijikan"

"laluuuuu baron Howart bermain rumah-rumahan dengan adik tirinya. Baron rasa cinta anda pada keluarga sungguh menginspirasi, namun tolong jangan terlalu jauh atau keturunan kalian akan sangat emmm unik"

Terikan semakin keras, hingga para penjaga harus turun tangan untuk memagari Leah, namun dia tidak menurunkan suaranya.

Leah menatap seorang laki-laki dikerumunan dengan tersenyum, namun lelaki itu malah berlutut memohon "sir valentine... tolong jangan berlutut, anda melakukan hal yang luar biasa berani. Tolong tetap kuat bersama kekasih kesatria anda, jangan malu. Kalian pasangan yang tampan"

"tentu saja lebih membanggakan dari si tua contartini yang jadi predator anak dibawah umur. Dengan penuh hormat yang mulia dia harus dipenjara"

Leah menatap kemunan pemuda di antara para bangsawan yang marah.

"oh teman sekolah Lucien yang manis-manis. Giliran kalian akan tiba" leah berpindah naik ke podium dekat dengan kursi dimana narendra duduk dan tertawa puas.

"sebelumnya selamat kepada keluarga garbhan yang telah mengangkat kepala keluarga baru, melihat kedua anak sudah akur, sepertinya keluarga kalian sudah menemukan cara berdamai dari pembunuhan berahun-tahun lalu. Tolong jangan bertengkar lagi.... Kalian mengerikan"

"... dan keluarga Leviathan juga datang. Ohhh anak kembar memang paling manis, lihatlah kalian begitu mirip. Thalia selamat datang di dunia ini lagi.. pasti sulit tiba-tiba hidup menjadi anak remaja setelah dibunuh kakak tirimu. Sebenarnya bagaimana cara kerjanya? penyihir memang sangat unik ya"

"pasti tidak sulit beradaptasi kalau punya saudara kembar penuh ambisi seperti Thyme dan penggemar setia seperti Narendra. Tapi hati-hati Thalia.. narendra itu gila, jangan mau dengannya kecuali otaknya sudah di setel waras" kata leah dengan setengah berbisik.

"cukup sampai disini, dan untuk yang telah hadir dan belum disebut jangan khawatir. Semua ingatan baik tentang kalian kan selalu aku hargai karena itu, aku sengan pribadi menulis buku tentang kalian" teriakan semakin keras dengan orang-orang yang mulai mengamuk melupakan status mereka.

"bukunya akan terbit dengan rahasia dan tersebar ke seluruh kerajaan tak lama setelah aku mati, jadi tunggu dan saksikan!"

Leah melempar kertas ditangannya, dia telah mengumpulkan rahasia dari semua bangsawan di kerajaan ini, tentunya dia tidak akan mati dengan membawa rahasia itu kekuburnya.

"baiklah yang mulia. Bawa racunnya kesini, aku siap mati" ucap leah pada Narendra yang masih tertawa hingga ujung matanya berair.

"bagaimana ini Leah? Kamu tidak mati" ucapan Narendra membuat Leah membeku.

"sebaliknya, kamulah yang akan jadi raja selanjutnya" lanjut Narendra yang saat ini berdiri dari kursinya lalu mengangkat tangannya ke udara, cukup untuk membuat kerumunan langsung terdiam.

"para bangsawan yang terhormat. Sambutlah Ratu kalian yang baru!" kerumuan makin berteriak kencang sementara Leah terduduk.

Mati aku

***

HALO!!!

Maaf buat telat update selama 2 tahunnya.

Ini adalah 2 bab terakhir dari cerita ini, karena emang dasarnya konfliknya sudah selesai.


Besok malam bab terakhir akan aku update.

Anti Romantic QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang