36 b.

3.3K 571 61
                                    

Narendra sangat berani menyimpulkan kalau dia bisa menahan penyihir es di rumahnya.

Tak lama setelah dia pergi Ocean mulai mengeluarkan pedang es nya, lalu melawan penjaga yang sudah disiapkan diseluruh rumah.

Jujur saja Ocean tau dia tidak akan bisa mengalahkan puluhan prajurit itu sendirian. Ayolah Ocean hanya anak 16 tahun, siswa tahun pertama LYGAR akademi.

Jadi Ocean memakai taktik, seperti kucing yang bisa menakuti harimau dengan bertingkah berani. Ocean melakukan itu.

Dia menerjang prajurit dengan aura tubuh yang dipenuhi sihir es. Beberapa dari mereka memilih mundur, terimakasih atas reputasi buruk ibu sang penyihir utara.

Namun ada beberapa prajurit yang nekat mendekatinya. Satu hal yang Ocean tau prajurit itu tidak di izinkan untuk menyerang dengan kasar atau melukai Ocean. Itu sebuah keuntungan lainnya, bagaimana kamu bisa menangkap narapidana yang kabur ketika kamu tidak diizinkan  memaksa?

Well intinya, karena hal itu Ocean bisa dengan mudah mendorong mundur prajurit. Hingga tersisa satu yang cukup berani berdiri menghalagi jalan Ocean. "bisa minggir? Dengar aku tidak ingin melukaimu"

"kalau begitu jangan" ucap pria itu, suranya sangat familier. Pria itu membuka pelindung kepala yang menutupi wajahnya.

Itu Brian.

Wow sebuah bantuan yang sangat tidak bisa Ocean bayangkan.

"aku diminta jendral untuk mengawasi mu" Brian menjelaskan tanpa perlu diminta. "harusnya aku cukup melihat dari jauh, tapi tadi aku melihat Narendra keluar dengan seorang wanita yang mirip denganmu dan dia bicara seolah wanita itu bukan kamu"

"aku merasa ada hal buruk jadi aku menyelinap masuk dengan seragam prajurit" Brian terdiam melihat beberapa prajurit yang ada di lantai "untuk menyematkan mu, sebenarnya"

Seketika Ocean merasa tidak enak "maaf. Kamu masih bisa menyelamatkanku kalau mau. Sepertinya masih banyak penjaga diluar"

"jangan sok baik. Ayo keluar"

Ocean keluar bersama Brian, tapi kali ini menggunakan cara Brian untuk mengurangi perhatian yang tidak diperlukan. Sebelum berganti pakaian Brian mengulurkan pedang dua bilah miliknya yang merupakan hadiah dari Jendral Luca, yang seingatnya dia tinggalkan di markas.

"seorang kesatria harus me.bawa senjatanya kemanapun dia pergi. Cuma karena kamu punya sihir bukan berati kamu bisa meninggalkan pedangmu di markas karena tidak memperlukannya" Ocean mengambil pedang itu, ucapan Brian benar Ocean tidak akan protes apapun. Untuk yang itu dia bersalah.

Ocean mengambil satu seragam pelayan yang lewat, karena dibanding baju prajurit yang berat, baju pelayan terlihat lebih pas dengan ukuran tubuhnya.

Sejujurnya juga karena Ocean ingin mencobanya.

Kenapa? Bukannya setiap orang ingin mencoba pakaian maid setidaknya sekali seumur hidup.

...

Sejak pertama kali Ocean masuk ke dunia ini baru kali ini dia dihentikan penjaga saat akan masuk ke rumah. "Rumah Levithan hari ini terbatas untuk keluarga. Silakan kembali besok"

Tanpa menunggu lama Ocean membuka tudung yang menutupi rambut ungu nya, membuat penjaga itu terkejut. "nona Thalia? Bukankah nona sudah di dalam?"

Suara ribut terdengar dari dalam, Ocean tidak tau apa yang terjadi tapi semua orang terlihat tegang saat mendengar sesuatu. Sepertinya hal buruk terjadi di rumah. Seketika puluhan penjaga berlari keluar dan memerintahkan seluruh gerbang ditutup dari dalam.

Semua dalam kebingungan termasuk penjaga yang tengah bicara dengannya dan saat seorang penjaga lain datang dan membisikkan sesuatu ditelinganya, penjaga itu melihat Ocean seperti melihat hantu.

"apa yang terjadi didalam?"

Penjaga itu melihat Ocean dengan ragu, lalu membentangkan pedangnya didepan wajah Ocean. Brian yang berada di belakang Ocean seketika maju dan menghunuskan pedangnya tepat dileher penjaga itu. "tau kah kepala siapa yang kau hunus pedang!"

Tanpa gentar penjaga itu menjawab "berikan bukti kalau kamu nona Thalia"

Ocean memutar bola matanya  "lihat bawah"

Penjaga itu menegang melihat kakinya terbenam dalam es, dengan segera menjauhkan pedangnya dari wajah Ocean. Menyadari kalau hanya Thalia dan Thyme Leviathan yang mempunyai suhir es di Asylium

"saya mohon maaf, ada keadaan darurat didalam. Saya harus berhati-hati"

"apa yang terjadi?" tanya Ocean.

Mata penjaga itu tampak bergetar, entah karena takut atau bingung. Namun dia tetap menjawab "saya mendapat laporan bawah nona Alysia... "

Ocean masih menunggu lanjutan dari penjaga itu.

"nona Alysia. Menusuk nona Thalia dengan pedang"

...

Sampai jumpa di bab selanjutnya.

Semoga di hari ini kalian punya alasan untuk tersenyum bahagia.

Anti Romantic QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang