14

6.2K 820 3
                                    

Dari semua orang Ocean harus terus terjebak bersama orang gila ini.

Bahkan kalau mereka berdua sama-sama seorang dari 7sins.

Itu dosanya Thalia! Kenapa Ocean yang harus menanggungnya.

Orang gila itu tengah melawan 2 orang secara bersamaan, 2 orang sial yang tidak sengaja bertemu mereka dijalan.

Walaupun kalah jumlah Isaac tetap bisa menyudutkan 2 orang itu, mereka tampak kepayahan hingga Ocean hampir merasa kasihan pada mereka.

Saat Isaac bertarung dengan 2 orang itu Ocean tengah duduk bersandar pada tongkat baseball nya. Ocean bukannya tidak mau membantu, hanya saja dia tidak mau menghalangi.

Isaac tampak sangat baik dan malah seperti sedang bersenang-senang.

Tak lama Isaac menghampirinya dengan membawa satu bendera.

Sejauh ini Isaac telah mengalahkan 3 tim sendirian.

"jika terus begini kamu bisa mengumpulkan semua bendera sebelum matahari terbenam" ucap Ocean saat melihat Isaac menyimpan benderanya pada kantongnya.

"kita akan mengumpulkan semua bendera sebelum matahari terbenam dan mencari bendera emas di sisa waktunya"

"kalau begitu kenapa gak cari bendera emas langsung aja?"

Isaac menggeleng "bendera itu tidak pernah ditemukan. Beberapa dari siswa berfikir kalau bendera itu dari awal memang tidak ada"

"memangnya gak ada tempat yang kamu curigai?" tanya Ocean.

"ada satu, tapi aku tidak yakin. Lebih baik kita tidak membuang waktu untuk itu"

"wow, kamu sangat serius dengan permainan ini"

"ya aku serius. Setelah kehilangan sihir dan kepercayaan dari keluargaku, bertahun-tahun dipermalukan, yang tersisa  dariku hanya rasa marah. Dan dengan itu aku bertahan" kali ini Isaac terlihat sangat serius.

"aku tidak bisa mengembalikan sihirku, jadi aku harus masuk ke militer dan menjadi jendral besar. Itu satu-satunya yang bisa kulakukan agar aku bisa berdiri dia atas orang-orang itu, membayar  semua penghinaan yang mereka berikan"

Mendengar itu Ocean menjadi merasa sedikit bersalah karena menyepelekan permainan ini. Ini bukan hanya tentang libur 2 hari tapi salah satu cara untuk membuat jalan pada karir mereka, mungkin harusnya dia lebih serius.
Saat ini mereka berjalan menuju hutan barat, Isaac berkata kalau biasanya mereka akan bertarung di hutan ini agak tidak terganggu dengan siswa lain di sekolah.

Saat itulah Ocean mendengar suara "kamu dengar itu?"

Isaac terdiam ditempatnya, mencoba  berkonsentrasi. Suara yang Ocean maksud bukanlah suara langkah kaki, tapi suara gesekan pada ranting daun.

Mungkin bagi orang lain akan berfikir kalau itu suara angin, tapi itu bukan suara  angin akan lebih lembut dan berlanjut halus seperti ombak dalam udara.

Itu jelas suara manusia dan Isaac sepertinya sadar akan hal itu karena dia mulai masuk ke posisi bertahan.

Tak lama munculah dua pria yang belari dari arah samping, mencoba memberikan serangan mendadak. Tapi sepertinya mereka lebih terkejut melihat siapa yang mereka serang.

Isaac tersenyum senang "kabar buruk?" dua pria itu berbalik arah dan kabur dengan sekuat tenaga.

"lihat ditangannya. Mereka punya 5 bendera, kita kejar mereka dan itu cukup untuk membuat kita menang" ucap Isaac sambil berlari mengikuti mereka.

Memang benar ada kumpulan bendera yang di ikatkan pada lengan salah satu dari pria itu, seakan segaja ingin dipamerkan.

"tunggu Isaac ada yang aneh" ucap Ocean namun tidak terdengar karena Isaac sudah berlari jauh didepannya.

Ocean menambah kecepatan, berusaha mengejar ketinggalannya.

Terlambat.

Jebakan itu sudah sampai.

Ocean merasakan tubuhnya terbanting ditanah, dia diserang secara mendadak dari atas pohon oleh seorang siswa tahun ke tiga. Ocean tidak ingat namanya, yang jelas badannya besar dan Ocean yang diserang saat dia tidak siap membuatnya tidak bisa berbuat banyak sekarang.

Ocean di ikat disebuah pohon "kalian menggunakan umpan untuk memisahkan kami. Itu rencana yang sangat bagus"

"terimakasih. Kami sebenarnya tidak ingin melukaimu, jadi kami akan menungguimu disini" ucap salah satu dari mereka.

"Tapi apa tidak papa kalian tetap disini? Isaac sepertinya tidak akan kalah dengan cepat walaupun harus menghadapi 8 orang sekaligus"

Pria itu tersenyum sombong "jangan khawatir Isaac akan melawan 18 orang sekaligus"

"apa! Kalian semua bekerja sama? Sedak kapan?" tanya Ocean dengan tangan yang masih sibuk untuk membentuk es kecil untuk memotong tali yang mengikatnya.

"sejak awal. 3 tim yang kalian temui adalah umpan untuk membawa kalian kemari, agar kalian bertemu umpan yang sebenarnya untuk memisahkan kalian"

"kenapa kalian melakukan itu? Kalian akan tetap kalah, kalian sekarang bahkan gak punya bendera"

"Issac, orang itu menyebalkan. Dia mendominasi pertandingan sebelumnya sendirian, kami tidak peduli asal bukan dia yang menang"

"dia bahkan bisa menang sendirian pada tahun sebelumnya. Kenapa menurutmu dia akan kalah walapun melawan 18 orang" tanya Ocean

Dua orang itu tertawa geli "ini bagian menariknya. Tujuan mereka melawan Isaac bukan untuk mengalahkannya, tapi merusak benderanya, lagipula bendera umpan itu pasti sudah rusak sekarang"

"begitu ternyata. Kalian punya orang lain yang akan menang. Tapi itu gak adil, ini sama aja 14 lawan 1"

"jendral bilang kami bebas untuk menang pakai cara apapun"

Ocean kini mengerti, ada 5 bendera sebagai umpan dan 9 tim yang dilawan Isaac sementara 1 tim disini bersamanya. Itu berati masih ada 6 bendera lain yang dibawa oleh 1 tim lain yang akan menang dengan mudah karena timnya telah dibereskan.

Untuk itu mereka perlu menculik Ocean dan menahan laju Isaac. Karena bahkan jika mereka tidak berhasil merusak bendera milik tim Ocean, itu tidak masalah karena dia tetap kalah jumlah.
Kelemahan penjahat dalam cerita fiksi.

Mereka terlalu banyak bicara.

Ocean hanya menanyakan beberapa hal dan mereka membeberkan seluruh rencananya, sekaligus memberi waktu untuk Ocean membentuk sihirnya menjadi belati es untuk memotong tali yang mengikatnya.

Saat dua pria itu mulai lengah Ocean mulai menyerang mereka lebih dulu. Ocean melayangkan tendangan memutar pada salah satu dari mereka, lalu menendang ulu hatinya, membuat pria itu jatuh terduduk sambil memegangi perutnya.

Ocean dengan cepat mengambil tongkat baseballnya.

"kupikir kita sepakat untuk tidak saling melukai" ucap pria lain yang kali ini lebih siap untuk menyerang balik Ocean.

"kita sepakat untuk kamu tidak memukulku, tapi aku tidak pernah setuju dengan apapun jadi..."
Ocean melayangkan pukulan dengan tongkat baseballnya, membuat pria itu mundur beberapa langkah.

"oh sekarang aku ingat siapa namamu. Ryan kan?" teriak Ocean.
"namaku Brian, kita biacara sejak tadi dan kamu bahkan tidak tau siapa namaku!"

"opss. Itu salah ku. Maaf" Saat Brian sudah tersudut di sebuah pohon, Ocean membekukan kaki Brian sekaligus akar pohon yang dia ijak "soal itu juga maaf"

Ocean melompat mundur, menghindari kedua tangan Brian yang mencoba meraihnya "kamu penyihir! Ini tidak adil!"

"sebenarnya aku cukup terkesan dengan strategi mu jadi aku akan melakukan hal sama. Karena seperti katamu tadi 'jendral bilang kita bebas menang dengan cara apapun'"

"karena kamu cukup menginspirasi aku akan memberikan kemudahan" Ocean meletakkan tongkat baseball tepat dibawah kakinya. "kamu bisa ambil tongkat ini, atau menunggu sampai es ku cair. Sebagai informasi es ku tidak mudah cair"

Brian mengulurkan tangannya, berusaha meraih tongkat yang hanya kurang sejengkal dari jari-jarinya "dasar iblis"

Ocean berlari meninggalkan Brian untuk menyusul Isaac.

Anti Romantic QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang