37.

3.2K 587 38
                                    

Ocean tidak pernah berlari sekencang ini sejak Igor menemukan catatan rahasianya di kelas, dengan diikuti Brian di belakang Ocean berlari masuk kedalam rumah.

Dengan bantuan Brian meyingkirkan segerombolan orang yang berkerumun Ocean bisa melihat apa yang tengah terjadi.

Disana Alysia dengan tangan berpegangan erat pada padang yang menusuk dalam seorang wanita. Jen dalam bentuk Thalia, tengah menatap kosong kedepan mata ungunya redup namun lukanya tidak berdarah.

Hanya ada suara tangis Alysia sementara yang lain menahan nafas. Suara langkah besar mendekati mereka dengan terburu-buru, itu adalah Akaif Leviathan yang berlari dengan panik mendekati kedua putrinya.

"ALYSIA !" Semua orang semakin menegang mendengar suara besar sang jendral.

Ocean melihat kesekeliling, tak jauh dari sana ada Thyme dengan Lily dibelakangnya melihat semua adegan ini dengan wajah puas. Sebentara di lantai atas ada Narendra yang memangku kepalanya dengan satu tangan, tengah menikmati pertunjukan.

Apa yang terjadi?

Alysia memegang pedangnya semakin erat "jangan mendekat!!!" dengan sekali dorong Alysia menusuk Thalia dengan lebih dalam, lalu menarik pedangnya dalam sekali hentak.

Tak peduli lagi Akaif berlari menerjang Alysia, membuatnya jatuh lalu membawa Thalia kepelukannya. Terlambat, karena tubuh Thalia sudah berubah menjadi sepihan debu kristal. Dengan perlahan tubuh Thalia hilang dan digantikan dengan kristal biru.

Dari atas Ocean bisa merasakan pandangan Narendra yang menusuk kearahnya. Sepertinya dia sadar kalau Ocean berhasil keluar dari rumahnya, dengan seluruh tubuh yang masih bergetar Ocean balas menatap tajam pria itu.

Ocean tidak percaya dia sempat berfikir kalau Narendra mungkin orang baik. Ocean yakin Narendra ada hubungannya dengan ini, dia baru saja membawa seseorang untuk menggantikannya mati ditangan Alysia.

Mata Ocean beralih ke pedang yang digunakan untuk menusuk Thalia, pedang silver dengan garis merah. Pedang itu punya aura berbeda yang membuatnya tidak nyaman, hanya berdiri didekatnya Ocean bisa merasakan energi sihirnya ditarik.

Ocean mengingat pedang itu, ini bukan pertama kali Ocean melihatnya. Pedang milik Lucien yang hampir dia pakai untuk membunuh anak malang di debute Alysia. Juga bukan hanya itu, Ocean sudah tau pedang Lucien lebih lama dari itu.

Karena Thalia kecil ditusuk dengan pedang yang sama.

...

Kediaman Leviathan 6 tahun lalu

Sebuah pertemuan antara anak-anak keluarga Leviathan dan para putri dan pangeran, sebagai teman sebaya.

Pangeran tampak begitu tertarik pada sihir es milik Thalia dan Thyme "seringlah ke istana, kalian boleh belajar sihir pada penyihir istana. Disana juga ada tempat luas dan semua hal yang dibutuhkan penyihir"

Mendapat penyihir berbakat di sisinya akan memperkuat posisi Lucien sebagai pangeran mahkota, dia berusaha menemukan dan berteman dengan penyihir muda berpotensi. Bahkan pada anak bungsu keluarga Garbhan yang selalu tidur atau melamun, sangat tidak sopan dilakukan saat didekatnya  ada pangeran Asylium.

Tapi Lucien tidak bisa melakukan apapun, anak itu punya sihir unik yang kuat, mungkin setara atau lebih kuat dengan dua penyihir es didepannya. Dia harus bersyukur karena itu, jika bukan karena sihirnya Lucien pasti sudah memenggal kepalanya. Penyihir arogan.

"akan kami pertimbangan kalau Pangeran menjauhkan pedang itu dari kami. Saya tidak merasa nyaman" Thyme menatap pedang silver dengan garis merah itu.

"oh ini adalah pedang scorps. Dari besi padat dan dialiri kekuatan suci. Wajar kalian tidak merasa nyaman karena pedang ini akan menetralkan sihir seseorang" Lucien menatap padang hadiah dari ayahnya, itu adalah satu-satunya senjata yang bisa membunuh penyihir. Sebagai calon raja Lucien harus belajar cara memanfaatkan penyihir.

"saya kurang perhatian rupanya, membawa pedang scorps ke rumah penyihir" Lucien meminta maaf pada Thyme dan Thalia. Namun dalam hati mereka tau kalau pedang itu sengaja dipamerkan, untuk membuat mereka takut dan menurut pada pangeran kecil. Padahal mereka tau kalau pedang itu dilarang dibawa sembarangan dan Lucien akan mendapat masalah jika ketahuan membawa pedang ini ke rumah Leviathan.

Lucu sekali.

Duduk disana tanpa suara apapun, Alysia hanya bisa mendengarkan pembicaraan mereka tanpa bisa bergabung. Tidak apa, ini bukan pertama kalinya.

Lebih tepatnya ini selalu terjadi sejak kedua penyihir itu datang kerumahnya. Semua keramahan, perhatian dan pujian tidak pernah habis mengalir pada mereka. Bahkan Alysia si pewaris menjadi tidak terlihat disamping kedua penyihir itu.
Alysia baru akan berdiri saat Putri Leah berdiri terlebih dahulu. Setelah pamit dia terus bergumam "aku akan berkeliling taman. Aku tidak percaya yang mulia menempatkan aku disini untuk menjaga anak-anak"

Melihat Leah yang berjalan sendiri Lily berinisiatif untuk menemani "kalau di izinkan biar saya menemani tuan putri"

"tidak perlu dia akan baik-baik saja. Kamu temani aku mengelilingi taman" perintah Lucien pada Lily, dengan ragu Lily menoleh pada Thalia untuk meminta persetujuan.

"Lily temani putra mahkota, biar saya yang menemani putri Leah. Kebetulan saya ada perlu dengan tuan putri" Thyme mengantikan Thalia untuk memberi izin. Tanpa menunggu reaksi siapapun Thyme segera berlari mengejar putri Leah yang sudah berjalan jauh, dengan kantong uang yang penuh ditangannya.

Setelah Lucien dan Lily pergi, tinggal Alysia dan Thalia yang tersisa.

Juga pedang scrops yang ada diantara mereka.

...

Lamunan Ocean terpecah saat dia mendengar suara teriakan lain, didepannya Alysia kembali mengambil pedang itu dari lantai lalu melirik tajam Thyme yang tengah melihat Thalia Jen yang perlahan menjadi debu kristal. Ocean melihat semua itu, namun sihirnya tidak dapat digunakan untuk melawan pedang Scorbs.

Saat Alysia mulai bangun dan menerjang Thyme, disaat yang sama Ocean menarik pedang pedang di punggungnya lalu berlari kearah mereka. Ocean bersyukur dia mengikuti perintah Brian untuk membawa pedangnya, pedang tanpa sihir.

Jelas ada perbedaan kekuatan dan ketrampilan antara Alysia dan Ocean, karena itu Ocean bisa dengan mudah menghadang pedang Alysia yang sudah mengarah pada Thyme dibelakangnya.

Sementara itu orang-orang berteriak kaget melihat Ocean yang juga Thalia sedang menahan Alysia padahal beberapa saat lalu dia berubah menjadi kristal. Dari semua ekspresi kaget itu tidak ada yang lebih memuaskan dari ekspresi wajah Alysia.

Matanya terbelalak dengan mulut terbuka, dengan sekali dorong Alysia kembali jatuh ke lantai meninggalkan suara besi jatuh yang nyaring. Dengan cekatan Brian segera menyusul Ocean ke depan lalu menangkap kedua tangan Alysia, membuatnya tidak bisa bergerak.

"Thalia! Apa yang terjadi?" dengan bola kristal biru ditangannya Akaif Leviathan berjalan mendekati Ocean.

Ocean menatap tajam Narendra lalu beralih ke Thyme "entahlah, aku juga penasaran"

...

Ini hari yang buruk. Semoga hari kalian gak seburuk punyaku.

Selamat malam

Anti Romantic QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang