1.

14K 1.3K 8
                                    

Jadi tokoh bayangan di novel kerajaan

Catatan ocean nomer 20

Sudah seminggu aku masuk ke dalam asrama. Selama itu aku mencoba untuk tidak bicara dengan siapapun, kecuali mungkin dengan satu anak yang selalu tidur dikelas kami.

Aku masih menggunakan rencana untuk membaur tanpa menarik perhatian. Bagaimanapun ini tubuh Thalia dan aku tidak ingin mendapat masalah saat berada di tubuh orang lain.

Sampai saat ini tidak ada seorangpun yang mengenal Thalia, tidak ada juga yang menanyakan tentang nama keluargaku.

Rupanya siswa disini mereka tidak dibiasakan untuk menanyakan tentang nama keluarga, itu merupakan usaha pihak akademi untuk membuat para siswa bergaul dengan rata tanpa memandang kedudukan orang tuanya.

Belakangan aku tau kalau siswa disini diisi dengan siswa yang berasal dari latar belakang luar biasa. Seperti orang orang terdekat dengan kerajaan.

Iya. Walaupun berbeda 1 milenium dari dunia nyata, disini ternyata masih menggunakan sistem absolut monarki. Itu memperkuat gagasan kalau aku masuk ke dunia novel kerajaan.

Saat ini yang perlu aku perhatikan adalah untuk tetap membaur dan sebisa mungkin menjauh dari 7 deadly sins.

Dari informasi yang kukumpulkan dengan menguping perbincangan para siswa diberbagai sudut sekolah.

7 deadly sins adalah sebutan bagi para siswa yang memiliki hubungan dekat dengan kerajaan. seperti anak berprivilege pada umumnya mereka kaya, berkuasa dan seenaknya.

Dapat disimpulkan julukan mereka berasal dari sifat buruk mereka.

Saking buruknya mereka disebut iblis dan para siswa bahkan tidak berani menyebut nama asli mereka, karena itu aku hanya tau beberapa dari identitas mereka.

Daftar siswa yang harus dihindari.

1. Narendra siswa tahun ke 3 - rambut coklat. Banyak berhubungan dengan wanita dan punya prince syndrom.

2. Isaac siswa tahun ke 4 - rambut hitam gondrong, punya tato bulan dibahu. Mood nya selalu jelek, punya anger issue.

3. Lucien, putra mahkota siswa tahun ke 3 - rambut putih. Dia tidak di akademi karena sedang melakukan pelatihan penerus tahta.

Tambahan informasi : akademi ini memiliki sistem belajar maksimal selama 5 tahun. Jika dianggap cukup sebelum mencapai batas maksimal siswa dapat dianggap lulus dengan syarat rekomendasi dari pihak atas.

*sampai saat ini belum ada informasi siapa pihak atas itu.

Rencana kedepan : mari belajar keras agar bisa lulus dengan cepat.

Catatan ocean nomer 20 selesai.

...

Dentingan bel terdengar tepat setelah Ocean menyelesaikan catatan hariannya. Buku bernuansa biru dengan lukisan laut sebagai sampulnya itu telah menjadi satu-satunya yang bisa Ocean ajak bicara.

Bahkan setelah beberapa minggu dia masih harus beradaptasi dengan kehidupan di dunia ini dan tidak ada jaminan sampai kapan dia akan berada disini.

Karena itulah Ocean menuliskan kegiatannya pada buku. Ocean tidak ingin melewatkan informasi apapun dan agar nantinya jika Thalia kembali dia akan tau apa saja yang Ocean lakukan dengan tubuhnya.

"selamat beristirahat, sampai jumpa pada jadwal berikutnya" Setelah mengucapkan salam profesor Jean meninggalkan kelas.

Setelah seminggu disini pelajaran yang ocean dapatkan masih pada tahap materi dasar.

Mungkin karena Thalia pintar saat ini dia tidak memiliki kesulitan apapun untuk mengerti semua informasi yang baru dia dapatkan.

Seperti sejarah kerajaan atau sihir.

Oh Ocean lupa mencatatnya dalam buku, dia harus mencatatkan informasi tentang sihir itu nanti.

Jadi dunia ini memiliki sihir, tidak semua bisa menggunakannya. Tapi hampir semua orang akan memiliki sihir dasar dalam dirinya. Ocean masih belum tau apa dia termasuk orang yang memiliki sihir atau bukan.
Ocean mulai membereskan mejanya saat semua anak dikelas satu persatu mulai meninggalkan ruang kelas. Mereka melewatinya tanpa menyapa, hanya beberapa melirik untuk memperhatikan dirinya tanpa mengatakan apapun.

Lebih baik begitu, rencananya untuk membaur akan berjalan lancar. Lagipula didunia nyata dia berumur 23 tahun,  maaf saja tapi sulit untuk wanita dewasa sepertinya mengikuti energi para remaja 16 tahun.

Saat akan beranjak Ocean menoleh pada teman sebangkunya Igor yang sudah tertidur sejak pelajaran dimulai, atau bisa dibilang juga dia sudah tertidur sejak hari pertama masuk akademi.

Igor selalu membawa selimut dan boneka buaya lusuh ditasnya. Setelah sampai dikelas dia hanya akan tidur sepanjang hari, Ocean yang teman sebangkunya saja sulit untuk melihatnya saat sadar.

Kalau begitu kenapa masuk akademi, dia tetap dirumahpun sepertinya tidak ada bedanya.

Bagaimanapun dia harus tetap dibangunkan.

"Igor, waktunya pulang" sesaat Igor membuka matanya, lalu mereka berjalan bersama keluar kelas.

Anehnya walaupun tukang tidur, Igor tidak sulit dibangunkan. Ocean hanya perlu mengajaknya bicara dan dia akan bangun dengan sendirinya.

Ocean telah menjadi seperti alarm pribadinya sejak dia masuk sekolah, dialah bertugas membangunkan Igor saat jam istirahat, pulang atau saat berganti ruang kelas.

Walaupun tidur dengan terang-terangan anehnya tidak ada satu profesor pun yang merasa terganggu dan memarahinya. Itu menambah daftar misteri Igor, apa mungkin dia siswa spesial?

Seperti tipe karakter novel dengan orang tuanya pemilik sekolah, karena itu dia bisa seenaknya.

Ocean menoleh untuk mengamati pria disebelahnya. Dia tidak terlalu tinggi,  hanya berbeda beberapa cm dari ocean,  rambutnya dipotong rapi dengan warna  hijau atau agak kebiruan ocean tidak bisa memutuskan itu warna hijau atau biru.

Walaupun bertubuh kecil tapi dari wajahnya igor memang terlihat seperti tuan muda kaya raya pemilik akademi.

"Igor, boleh tanya gak?" Ocean coba memberanikan diri, lagipula dia selalu membantu membangunkan Igor, harusnya dengan begitu mereka sudah termasuk teman akrab.

"katakan"

Ocean mencoba mencari kata yang tepat "orang tua lo kerja apa? Dibidang pendidikan? Atau penggerak keuangan?"

"lo? Terkadang aku berfikir bahasa yang kamu gunakan sangat asing walaupun aku merasa mengerti artinya" ucap Igor,  membuat Ocean menutup mulutnya secara spontan, tidak banyak berinteraksi membuat Ocean baru sadar kalau orang disini menggunakan bahasa baku.

"ayahku cuma pegawai kerajaan biasa" lanjut Igor. Ocean membuang nafas lega saat Igor memutuskan untuk menjawab dari pada menggali soal tata bahasa Ocean.

Orang tuanya pegawai biasa, jadi Igor bukan anak pemilik sekolah. Lalu apa dia murid spesial karena kemampuan. 

"terus lo emmm kamu bisa sihir gak?"
Igor berhenti berjalan, Ocean hampir saja berfikir Igor tersinggung karena pertanyaannya kalau tangannya tidak mengeluarkan cahaya hijau samar.

Tak lama dari tangannya muncul sebuah bunga anemone berwarna ungu tua seperti warna rambut Ocean.

"sihir kehidupan" ujar Igor singkat sambil mengulurkan bunga itu pada Ocean lalu berjalan meninggalkan Ocean yang masih berdiri ditempatnya.

"wahhh cowok fiksi emang beda level"

...

Anti Romantic QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang