46.

2.2K 325 11
                                    

"tolong saya, saya akan melakukan apapun"

Lily berlutut dikaki seseorang lagi. Seumur hidupnya dia gunakan untuk memohon dan meminta pada orang lain, sekarang dia bisa berlutut pada siapapun tanpa rasa malu. Tidak ada yang pernah menganggap harga dirinya penting, karena itu Lily juga tidak menganggap harga dirinya penting.

"entahlah, aku biasanya tidak menjual informasi dengan murah" Leah menatap gadis yang kepalanya tengah menyatu dengan tanah.

"saya akan memberikan nyawa saya jika diperlukan. Hanya tolong pastikan Daphne hidup dengan baik" ucap Lily tanpa mengangkat kepalanya dari tanah.

Leah mundur dari posisinya, meninggalkan Lily yang masih berlutut lalu duduk di sebuah kursi sambil menatap Lily dengan pandangan tertarik "bagaimana ini, sepertinya kamu salah paham. Buat apa aku menginginkan nyawamu"

Ucapan Leah membuat Lily terdiam, dia sudah cukup tau bagaimana para bangsawan ini bersikap. Mereka mengatakan tidak membutuhkan nyawanya, tapi nantinya akan terus mengancamnya dengan nyawanya. Tapi mereka juga akan bersikap sama, membuatnya tetap hidup selama dia masih berguna. "anda mungkin akan membutuhkannya nanti dan saat itu terjadi tolong ingat permintaan saya"

Leah biaca dengan angkuh "kalau begitu berhenti, menjauh dari Lucien. Kamu tahu dia bukan orang yang cocok untukmu"

"saya tau"ucap Lily, ini adalah hal paling jujur yang pernah dia katakan.

"Lucien dia.. sudah memikirkan siapa yang akan menjadi pasangannya sebagai raja. Dan itu.."

"bukan saya" lanjut Lily tanpa ada perasaan sedih atau marah. mungkin karena dia tidak berekpektasi apapun saat ini dia tidak merasakan apapun.

Dengan sekali nafas Leah melanjutkan "orang itu Thalia Leviathan"

"seorang putri jendral besar sekaligus penyihir es yang langka. Dia juga berasal dari keluarga bangsawan tingkat tinggi dan yang paling penting, Thalia Leviathan adalah satu-satunya wanita yang diinginkan Narendra"

Semua informasi itu membutuhkan waktu untuk bisa benar-benar masuk ke dalam pikiran Lily "tapi itu bukan keputusan bijaksana. Melawan tuan Narendra dan tuan muda Leviathan, itu tidak mungkin"

Leah menggelengkan kepalanya tidak setuju "kamu tidak tau apa batasan mungkin dan tidak Lily. Terutama ketika dia telah mejadi raja dan itu tak lama lagi"

"tapi kenapa nona Thalia? Pangeran tidak terlihat menyukai atau setidaknya berusaha mendekati nona" tanya Lily yang masih dalam kebingungan, bukan karena fakta kalau pacarnya berencana memperistri majikannya. Namun karena demi apapun Lily berani bersumpah kalau dia adalah orang yang paling mengenal Lucien dan putra mahkota itu tidak terlihat sedikitpun merasa tertarik pada Thalia.

"apa kamu lupa Lily, apa yang paling Lucien jaga selama ini?"

Tanpa sadar Lily menjawab "harga dirinya"

Jawaban dari Lily membuat Leah tersenyum kecil "kamu mengenalnya dengan baik"

"kesombongannya telah membawanya begitu jauh dalam menilai diri, dia akan melakukan semua yang dia bisa untuk mengalahkan Narendra. Anak itu akan terus merusak dirinya sendiri, karena itu aku menjaganya. Setidaknya hanya sampai dia menjadi apa yang dia inginkan"

"kenapa anda melakukan itu? Dia bahkan tidak berasal dari ibu yang sama dengan anda, sampai kapan anda akan melindunginya?"

Putri itu menjawab dengan tegas "sampai Lucien menjemput karmanya sendiri dan saat itu terjadi tidak akan ada yang bisa aku lakukan"

Setelah mengatakan hal itu Leah berdiri dari tempat duduknya "bangun dan ikut aku. Kita akan menyusul Lucien. Tepati janjimu"

...

Anti Romantic QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang