Catatan Ocean nomer 20
Aku mendapat senjata yang mirip dengan punya Deadpool.
Latihan pianoku sangat berguna.
Catatan Ocean nomer 20 selesai.
...
Setelah mendengar cerita Isaac, Ocean merasa sedikit canggung.
Tapi Ocean tidak bisa memutuskan itu karena ibu Thalia lah penyebab kemalangan Isaac dan hilangnya sihirnya atau karena Isaac pernah berusaha membunuh Thalia.Yang saat ini adalah dirinya.
"kita baru bertemu 10 tahun kemudian di sini. Thyme bahkan langsung mengingatku saat kami bertemu, tapi kamu malah lari saat melihatku"
Yang dimaksud Isaac adalah saat mereka pertama kali bertemu di akademi. Ocean ingat dia terjatuh saat hampir menabrak Isaac, lalu dia kabur setelah menutup wajahnya dengan rambut.
Jelas tidak berguna karena hanya dirinya dan Thyme lah yang meniliki rambut ungu. Oh waktu itu ada Thyme juga rupanya, dia berjalan bersama Isaac dan bahkan berniat membantunya saat terjatuh.
Ocean benci membayangkan betapa bodoh dia terlihat didepan mereka.
Cerita Isaac entah kenapa terasa familiar. Ocean bahkan dapat sekilas mengingat apa yang terjadi hari itu, sangat aneh mengingat saat itu terjadi yang Isaac temui adalah Thalia bukan Ocean.Sepetinya tubuh Thalia lebih banyak mengingat hal saat dirinya kecil, karena Ocean terkadang mengingat masa kecil Thalia di hutan utara, tapi dia tidak pernah mengingat saat Ocean tinggal di kediaman Leviathan.
Bagaimanapun juga sepertinya Isaac mengalami hal berat karena kehilangan sihirnya. Dia banyak diremehkan dan waktu itu dia bilang kalau dirinya tidak dianggap di keluarganya, mungkin karena itu dia jadi pemarah.
Dia adalah wrath of 7 deadly sins.
Tunggu dulu..
Cerita klise macam ini sering juga terjadi di novel. Pikirkan, Isaac seorang penyihir terkuat yang hidupnya berubah menjadi sulit dan menderita karena seseorang.
Biasanya tokoh seperi itu akan balas dendam. Apakah itu tujuannya mendekati Thyme dan Thalia, untuk membalas dendam perlakuan ibu mereka.
Ocean harus menanyakannya, untuk berjaga-jaga "kalau semua kemalanganmu terjadi karena ibu ku, bukannya kamu harusnya membenci kami?"
"kamu menanyakan hal yang sama dengan Thyme, tidak heran kalian bersaudara" Isaac menyingkirkan rambut Ocean yang terbawa angin di wajahnya.
"ku akui sifatku tidak bagus, aku pemarah dan jarang berfikir jernih. Tapi aku bukan orang yang licik. Faktanya aku yang bersalah karena dipenuhi emosi bahkan hampir menyelakaimu, tapi kamu dan Thyme tetap menyelamatkanku saat itu" Isaac memainkan tangannya pada untaian rambut Ocean.
Dari kejauhan Ocean mendengar suara kaki yang diseret dan dentingan gelas kaca. Suara itu berasal dari Luca, yang saat ini terlihat setengah sadar dengan botol champage ditangan kanan dan gelas ditangan lainnya.
Ocean berdecak, bagaimana bisa orang ini mabuk di siang bolong begini.
"maaf maaf kalian menunggu lama kan? Aku ingin datang cepat tapi kemarin tidur terlambat"
Tempat pendidikan macam apa yang menbiarkan pengajar nya minum alkohol di sekolah. Bukankah orang ini Jendral? Memangnya jendral boleh mabuk sesuka hati saat sedang dihukum?
Tentu saja semua keluhan itu cuma ada di dalam hati Ocean. Karena sekarang dia seperti anak penurut mengikuti Luca masuk ke ruangan yang dipenuhi display senjata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anti Romantic Queen
Fantasy"kamu itu milikku" ucap Narendra dengan pandangan tajam yang terpaku pada Alysia, tangannya menekan lengan alysia hingga dia sedikit meringis. Tak memperdulikan kerumunan yang memperhatikan mereka Narendra kembali menekan alysia lebih dekat lalu ber...