13.

6.8K 861 7
                                    

Thalia adalah salah satu dari 7sins.

Dia punya latar belakang keluarga yang luar biasa dan rupanya juga punya temperamen yang sama luar biasanya.

Jadi itu sebabnya dia mengenal 7sins yang lain.

"Thalia!  Jangan melamun saat latihan!" itu suara Isaac.

Di kelas kesatria kami punya pelatih sendiri, namun tampaknya dia lebih suka bersantai dan membiarkan para senior melatih siswa baru.

Keputusan yang buruk, karena yang dilakukan Isaac sebagai pelatih hanya berteriak dan menyerang. Seharian ini sumbu pendek itu terus marah dan mencaci bukan hanya anak tahun pertama tapi semua orang yang dia lihat.

Semua pelajaran yang dia dapatkan di kelas ini adalah mereka benar-benar melakukan semua yang mereka inginkan. Tidak ada mata pelajaran terstruktur, semua anak hanya diminta berduel satu sama lain.

Akan sulit bertahan disini jika tidak memiliki dasar bela diri, Ocean sedikit mengerti sekarang kenapa dia diminta pindah ke kelas sihir oleh ayahnya. Padahal beliau merupakan salah satu jendral besar yang juga lulus dari kelas kesatria LYGAR.

"semuanya berkumpul" ucap Luca yang juga merupakan salah satu dari jendral besar termuda di kerajaan ini, yang rupanya mendapat hukuman untuk mengajar sebagai pelatih di kelas kesatria.

Walaupun ini bagian dari hukuman, Luca tampaknya menganggap ini sebagai liburan. Karena itulah yang dia lakukan sejak awal hanya duduk dengan gelas wine di tangan kanannya, sambil melihat para siswanya saling bertarung.

"apa dia sadar?" tanya Ocean khawatir setelah melihat pria itu berjalan sempoyongan mendekati barisan. 

"jangan khawatir dia tetap akan bahkan jika kita semua melawannya bersamaan" jawab Isaac yang berdiri disebelahnya.

"kita main permainan merebut bendera. Kalian bentuk team yang terdiri dari 2 orang, bawa satu bendera untuk dilindungi dan rebut bendera tim lain. Tim dengan bendera terbanyak menang, batas waktunya sampai matahari terbenam" Luca kembali meminum wine di tangannya, kali ini langsung dari botol.

"oh satu lagi ada bendera emas yang ku sembunyikan, bendera itu bernilai 100 bendera biasa" terdengar suara riuh antusias dari para siswa "jangan khawatir kalau ada yang menang secara mudah, karena tidak ada satupun yang pernah berhasil menemukan benderanya"

"bagaimana batas permainannya?" tanya seorang anak tahun pertama.

"tidak ada. Kalian bebas menggunakan semua tempat di sekolah atau hutan barat. Kalian juga bebas menggunakan senjata apapun dan cara apapun untuk menang, tapi jangan ada yang mati. Kalau terluka pergilah merangkak sendiri ke markas"

Ocean mengangkat tangannya "apa ada hadiahnya?"

"pertanyaan bagus. Tim manapun yang menang akan mendapat dua hari bebas latihan, kalian bisa tentukan harinya" semua anak bersorak, latihan disini walaupun bebas tapi sangat melelahkan karena semua anak harus bertarung tanpa henti.

Walaupun begitu Ocean tidak tanpak tertarik. Permainan ini kelihatan liar, pesertanya gabungan dari anak tahun pertama hingga tahun ke lima. Penjangaannya juga tidak terlalu ketat, sejujurnya Ocean lebih memilih bersembunyi di suatu tempat dari pada harus ikut para pria yang tampak kompetitif ini, apalagi hanya untuk libur 2 hari.

"kamu kelihatan tidak puas. Baiklah kita naikkan taruhannya, untuk yang berhasil membawakan bendera emasku. Aku akan memberi hadiah spesial" lanjut Luca yang lsaat ini mengambil pedang besar miliknya tanpa kesulitan, lalu melemparkan ke depan para siswa "Ini adalah senjata pribadiku yang kugunakan untuk berperang. Senjata ini hadiah dari yang mulia raja, bawakan bendera emasku dan pedang ini untuk kalian"

Anti Romantic QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang