Sesampainya di kediaman Leviathan Ocean langsung disambut Lily. Pelayan di rumah terpisahnya itu ternyata sudah dipanggil secara khusus untuk membantunya bersiap.
Seluruh rumah tampak sibuk. Ocean bahkan tidak melihat Alysia atau si ibu tiri dimanapun, padahal biasanya si ibu tiri akan mengganggunya seperti lalat setiap Ocean di rumah ini.
"Lily memangnya debute itu sepenting apa?" tanya Ocean saat Lily sedang membantunya menata rambut.
Dengan tangan yang sibuk Lily tetap menjawab pertanyaan Ocean "itu adalah tradisi lama remaja putri yang siap menikah nona. Namun saat ini jaman telah berubah, remaja putri tidak lagi dinikahkan pada usia muda. Walaupun begitu beberapa keluarga tetap menjalankan tradisi itu, pada dasarnya sekarang itu sama saja dengan pesta ulang tahun"
Hampir sama dengan apa yang Ocean baca di novel dengan latar klasik. Harusnya saat dipesta nanti dia akan berdansa dengan seseorang.
"Lily berapa usiamu? Apa kamu sudah melakukan debute?" Ocean tau pertanyaannya bisa membuatnya dicurigai. Tapi dia tidak tahan untuk menanyakannya. Lily terlihat masih sangat muda, namun dari ceritanya sepertinya dia sudah menjadi pengasuh Thalia sejak dia kecil.
"saya berusia 20 tahun. Dan tidak, masyarakat golongan rendah seperti saya tidak melakukan debute" Jawab Lily dengan lembut.
Ocean benci ini, penggolongan masyarakat. Kalau bukan dengan uang pasti dengan kekuasaan atau garis darah. Bahkan ketika Ocean pindah dunia, manusia tetap suka menggolongkan dirinya sendiri.
Setelah selesai dengan rambutnya Lily keluar dari kamar, tak lama dia kembali masuk dengan minuman ditangannya.
"Lily emang paling perhatian" ucap Ocean saat menerima gelas yang disodorkan Lily, meletakkannya disebelah kotak perhiasan hitam.
Itu adalah kotak hitam yang dia temukan di depan pintu kamar di asramanya bersama sandwich dan obat. Ocean sangat kaget melihat isinya yang ternyata sepasang anting dengan kristal ungu senada dengan warna matanya.
Anting itu berwarna hitam dengan desain yang berbeda pada kanan dan kirinya. Bagian kiri merupakan anting dengan desain rumit sementara kanan hanya sebuah kristal ungu.
Sampai saat ini Ocean tidak tau siapa yang memberinya hadiah yang terlihat mahal ini. Walaupun begitu dia akan tetap menggunakannya, selain karena anting ini sangat cocok dengan baju nya saat ini. Ocean juga penasaran dengan siapa orang yang memberinya.
Jika dia memakainya orang itu pasti memperlihatkan diri.
"nona silakan diminum sebelum kita mulai pakai make up. Ini jus apple" ucap Lily. Hari ini entah kanapa Lily terlihat berbeda, tak sepertinya sebelumnya dia tidak banyak bicara. Matanya tidak fokus dan di terlihat gugup.
Tanpa menanyakan lebih lanjut Ocean menganbil kembali gelas yang dia letakkan dimeja. Namun baru akan meminumnya gelas itu sudah diambil darinya.
"jangan terlalu banyak minum sebelum pesta nona muda. Nanti kamu sering ke kamar mandi" Narendra sudah dengan pakaian lengkap kini berada di kamarnya.
Beberapa hari yang lalu dia juga lancang masuk ke kamarnya, Ocean sudah tidak terlalu kaget.
Tapi dia tetap kesal.
Sementara itu Narendra tersenyum jahil sambil memberikan gelas jusnya pada pelayan miliknya. Tidak terlalu bisa disebut pelayan karena wanita itu menggunakan pakaian kesatria, umurnya mungkin sama dengan Lily.
Ini pertama kalinya Ocean melihat kesatria wanita, terutama untuk wanita muda seperti dia.
"Roe bantu Lily mempersiapkan Thalia, dia terlihat sibuk" wanita yang disebut Roe itu hanya mengangguk patuh lalu membantu Lily mempersiapkan gaun milik Thalia.
Sementara itu Narendra. Si tidak tau malu itu malah duduk di kamarnya.
Ocean tidak mengusirnya, sebaliknya dia mengawasi Narendra dari pantulan kacanya.
Sama seperti Igor, Ocean juga tidak suka hawa keberadaannya. Itu membuatnya waspada "apa kalian bisa keluar sebetar? Aku tidak nyaman berganti baju di depan orang asing"
"orang asing? Kamu membuatku sedih Thalia" Ocean tetap diam tidak perduli. Akhinya Narendra beranjak dari tempat duduknya "kita keluar Roe. Lagipula semua nya sudah selesai"
Sebelum keluar pria itu menghampirinya "kamu cantik sekali. Jangan menghindariku"
Rupanya dia sadar kalau Ocean menghindarinya.
Kalau begitu harusnya dia bersikap pengertian dan menjauh.Diluar pintu wajah jahil Narendra berubah dengan serius "bagaimana hasilnya?"
Roe dengan tenang mengikuti tuannya dari belakang "minumnya tidak dicampur apapun"
"jangan lengah. Awasi Thalia dan jangan biarkan dia minum atau makan apapun di pesta.
Roe mengangguk patuh. Narendra benci ini, dia punya firasat buruk dan firasat buruknya selalu menjadi kenyataan.
...
Ocean masuk ke aula pesta dengan menggandeng Thyme sebagainya pasangannya. Sementara Alysia masuk bersama kedua orangtuanya. Mereka sempat dipelototi oleh ibu tiri saat hadir dengan menggunakan baju hitam.
Langkahnya diiringi dengan tatapan dan bisik-bisik dari para tamu. Mungkin karena rumor tentang Thalia, bagaimanapun Thalia adalah seorang envy of 7sins.
Hampir saja Ocean melupakan fakta itu.
Pesta dimulai dengan Alysia yang berdansa dengan ayahnya lalu diikuti dengan Thyme dan Ocean.
"5 menit terus udah" ucap Ocean yang sebenarnya enggan berdansa dengan Thyme kalau bukan karena paksaan Ibu tiri sebagai formalitas katanya.
Mereka membuat jarak selebar mungkin saat berdansa "aku yang bilang begitu. Kamu pasangan dansa yang buruk aww"
Thyme berjengit mundur saat Ocean menginjak kakinya. Ocean pandai melakukan berbagai aktivitas yang menggunakan tubuhnya, tapi dansa bukan bagian dari itu.
Selama 5 menit berdansa Ocean dengan sangaja atau tidak sengaja sering menginjak kaki Thyme yang langsung dibalas dengan Thyme mengayunkan tubuhnya dengan sedikit terlalu keras saat berdansa.
Mereka jadi terlihat seperti anak nakal yang mengacaukan area dansa karena terus bermain-main. Ocean jadi sulit berkonsentrasi untuk mencari ranggota kerajaan karena Thyme terus menyeret tubuhnya kesana-kemari.
Untunglah Lily melakukan pekerjaan dengan baik saat menyiapkan rambutnya, karena bahkan dengan goncangan seperti itu rambutnya yang di biarkan terurai dengan bando mutiara sebagai hiasan itu tetap rapi.
Thyme dan Ocean saling menukar pandangan sengit setelah mereka selesai berdansa, tidak sabar saling melepaskan diri satu sama lain.
Mengabaikan tatapan penasaran yang terus menuju kearahnya, Ocean terfokus diantara kerumunan untuk mencari Igor. Dan dia menemukannya sedang dengan malas menyandar di pojok ruangan.
Belum sempat Ocean mencapai tempatnya Igor lebih dulu mengulurkan tangannya dengan malas.
Si pemalas itu lebih memilih melupakan sopan santun dari pada harus bicara dengannya. Dengan ujung jarinya Igor menunjuk seorang wanita dengan pakaian emas yang sedang melihat patung kuda emas dipojok ruangan.
Itu dia
Putri Leah dari Asylium.
...
Terimkasih telah membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anti Romantic Queen
Fantasy"kamu itu milikku" ucap Narendra dengan pandangan tajam yang terpaku pada Alysia, tangannya menekan lengan alysia hingga dia sedikit meringis. Tak memperdulikan kerumunan yang memperhatikan mereka Narendra kembali menekan alysia lebih dekat lalu ber...