Canon adalah bab tambahan yang tidak ada hubungannya dengan jalan cerita.
Cuma ada untuk selingan, tanpa konflik.
...Hal hal yang terjadi dikelas kesatria.
Setelah berlatih Ocean masuk ke markas untuk menganti pakaiannya.
Ruangan luas ini selalu tampak seperti tempat sampah.Hal pertama yang dia injak adalah sepatu yang berserakan di depan pintu.
Hal kedua yang dia injak adalah serpihan makanan entah makanan apa dan kapan makanan itu dibeli.
Hal ketiga dan yang paling Ocean benci adalah baju lembab yang hampir membuat nya terpeleset di lantai kayu.
Ocean sudah tidak tahan lagi!
...
Ocean duduk bersila dilantai, menunggu para lelaki itu kembali.
Tak lama suara berisik milik siswa kesatria mulai terdengar di telinga Ocean.Tangan Ocean terangkat, dia membuat garis es tepat didepan tubuhnya saat para pria akan bejalan masuk ke markas. Gerakan tiba-tiba itu membuat barisan depan berhenti mendadak sementara belakang menabrak barisan depannya.
"ada apa ini?" tanya seorang diantara mereka.
"kita perlu berdiskusi soal kenyamanan dan kebersihan markas" jawab Ocean tegas.
Isaac menyeruak dari barisan belakang "apa yang salah? Markas ini sudah sangat nyaman" para pria dibelakangnya saling menyahut setuju.
Jadi Ocean sudah menpersiapkan ini. Dia membawa satu nampan berisi 3 roti.
"lihat yang aku temukan. Roti satu minggu lalu" Ocean menunjuk roti yang telihat kuyu.
"ini roti satu bulan lalu" ocean menunjuk roti dengan jamur disekitarnya.
"dan ini roti, entahlah mungkin satu tahun lalu" Ocean menunjuk ke gumpalan jamur yang ternyata adalah roti, dengan beberapa hewan menjijikkan didalamnya.
"aku menemukannya disini, diantara baju kalian. Bukankah ini luar biasa, aku menemukan ekosistem disini!"
"jadi apa mau mu?" tanya Isaac jengah.
Ocean bersedekap "tempat ini seperti sampah, ayo bersih-bersih"
Kali ini Brian yang menceruak diantara manusia yang masih bediri didepan pintu "wo woo kamu sepertinya salah paham. Tempat ini adalah peninggalan senior kita yang harus kita jaga. Lihat ini bendera permainan dari 20 tahun lalu"
Brian memegang sebuah kain yang dia dapatkan secara random di tumpukan baju "tempat ini adalah peninggalan bersejarah yang harus dijaga keasliannya"
Memangnya Ocean akan merobohkan tempat ini!
Dia hanya minta mereka bersih-bersih.
Dengan kesal Ocean membuka galeri fotonya "ini foto tentang tempat sampah dan markas, coba tebak mana yang tempat sampah dan mana markas. Yang benar aku kasih uang"
Para pria itu asik mendiskusikan foto di handphonenya, mereka saling menunjuk dan berdebat sebelum akhirnya mendapatkan jawaban "yang kanan tempat sampah"
Ocean mendengus "kalian salah! Dua-duanya foto markas"
"serius, memangnya kalian tahan dengan keadaan ini? dimana-mana ada baju, ada makanan basi, ada hewan. Memangnya kalian bisa beristirahat dengan nyaman disini?"
Isaac maju kedepan "kami sangat nyaman disini. Damian bahkan tidur disini bukan di asrama"
Anak bernama Damian itu menyembul diantara kerumunan "sebenarnya itu karena aku diusir dari asrama setelah 3 kali membuat toilet mampet"
Ocean membelalak "jangan bilang kamu juga yang bikin toilet disini mampet!"
Diperhatikan seluruh siswa, Damian memilih kembali ke dalam kerumunan.
"dengar Thalia. Kami sangat nyaman dengan keadaan ini, ini sudah begini sejak sebelum kamu masuk. Jadi kalau kamu mau merubahnya, rubah saja wilayahmu sendiri jangan mengganggu pilihan mayoritas" Isaac maju mendekatinya "wilayahmu disana"
Telunjuk itu mengarah pada pojok ruangan kosong yang hanya berisi satu ranjang kayu jelek dan poster wanita yang ditempel pada dinding.
"oke aku hanya akan mengurus wilayahku. Sebagai gantinya kalau kalian melangkah 1cm pun kesana, kubunuh kalian!"
...
Esoknya markas terlihat sangat ramai.
Ada beberapa pekerja yang mengangkut ranjang lama dan Ocean tengah mengecat ulang pojok dinding markas yang sebelumnya berwarna hijau mencolok mata."ada apa ini?" tanya Isaac yang baru saja datang.
"wanita itu racun. Pagi-pagi dia menyemprotkan anti serangga sangat banyak dari pojok ruangan. Damian yang masih tidur hampir mati keracunan" Brian menjawab sambil menoleh pada Damian si anak malang yang saat ini terlihat sangat sehat setelah sarapan dengan roti ditangannya.
"jadi siapa yang membuat Thalia kesal?" Thyme tiba-tiba ikut bergabung dengan mereka "kemarin tiba-tiba dia memintaku memesan bebagai perabot. Dan lihat ditanganku ada apa?"
Ditangan kirinya Thyme membawa gulungan kertas besar, sementara tangannya yang lain membawa satu ember lem.
"kamu udah datang? Cat nya hampir kering, ayo pasang wallpapernya sekarang" ucap Thalia yang saat ini memakai kaos putih dengan apron yang menutupi bagian depannya. Rambunya dicepol kebakang dan diwajahnya ada beberapa cipratan cat.
Thyme membuang nafas kasar "pokoknya jangan membela diri dan minta maaf saja. Thalia akan sangat menyebalkan kalau marah"
Renovasi markas ala Ocean sudah selesai, sangat konyol kalau dilihat. Seperti Ocean membuat kamar lain di ruangan markas.
Ruangannya sangat mencolok. Dinding yang awalnya semua hijau, hanya pojok milik Ocean yang behias wallpaper putih dengan aksen daun kecil-kecil. Ranjang kayu reot yang ada di seluruh ruangan hanya milik Ocean yang diganti dengan ranjang kayu warna putih yang satu set dengan meja dan karpet berbulu.
Ocean juga memasang lampu baru dengan cahaya lembut dan tirai yang menutupi seluruh pojok miliknya. Kalau dilihat dari luar, markas ini terlihat seperti goa dengan kamar gadis berada dipojok.
Dia juga menyimpan makanan di wilayahnya. Makanan itu tertata rapi dan banyak macamnya. Pernah ketika Brian beniat mencuri satu makanannya, Thalia tiba-tiba muncul dari belakang, dengan wajah yang masih ditutupi masker hijau.
"selangkah saja kamu maju, kubunuh!" Brian langsung kabur, baru pertama ini seorang gadis membuat jantungnya berdetak sangat kencang namun bukan karena cinta.
Ketika ada serangga masuk ke wilayahnya Ocean akan menyemprot anti serangga banyak-banyak hingga membuat yang lain sulit bernafas.
Efek buruk dari pojok barunya yang berbau manis, beda dengan ruangan lain yang bebau pakaian basah, adalah karena pojok itu Ocean jadi lebih betah di markas.
Ketika biasanya Ocean hanya datang untuk mampir setelah latihan. Sekarang dia sering tidur dan beristirahat didalamnya. Bahkan kadang melakukan perawatan kulit disini.
Yang artinya semua siswa harus berurusan dengan versi jahatnya.
Bagaimana komentar Jendral Luca setelah melihat ini?"jangan membuat marah seorang gadis, mereka pendendam" Luca bergidik.
"apalagi gadis remaja seusianya itu sangat menakutkan"
...
Credit untuk Brooklyn nine-nine.
Cerita tentang Ocean nunjukin dua foto markas dan tenpat sampah itu diambil dari salah satu episode disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anti Romantic Queen
Fantasía"kamu itu milikku" ucap Narendra dengan pandangan tajam yang terpaku pada Alysia, tangannya menekan lengan alysia hingga dia sedikit meringis. Tak memperdulikan kerumunan yang memperhatikan mereka Narendra kembali menekan alysia lebih dekat lalu ber...