44.

2.6K 398 22
                                    

Catatan ocean nomer 28

Setelah kembali kesekolah aku akhirnya bisa mendengarkan rumor yang telah disebar untuk melindungi keluarga leviathan.

Ada beberapa rumor dari versi yang berbeda, aku akan menjelaskan versi dari yang paling banyak dipercayai orang.

Jadi pada hari pertemuan keluarga ada penyusup yang menyamar sebagai Thalia, beberapa dari mereka percaya itu dari pihak putra mahkota karena menurut kabar yang beredar para keluarga bangsawan termasuk keluarga Leviathan menunjukkan sikap menolak Lucien sebagai calon raja.

Namun ada juga yang percaya kalau penyusup itu berasal dari pemberontak barat yang menginginkan raja dan keturunannya saat ini lengser, karena mereka bukan keturunan langsung Raja Agung ataupun kerabat kedekat dari putri Anna yang masih keturunan langsung Raja Agung Asylium. Dugaan itu muncul karena ada pedang milik putra mahkota disaat kejadian, orang lain menganggap putra mahkota mendukung Alysia.

Intinya setelah banyak tetek bengek tentang politik yang aku tidak perduli, dalam rumor disebutkan kalau Alysia menusuk si penyusup itu dan menyelamatkan keluarga Leviathan. Namun Diane terluka parah hingga harus meninggal di hari setelahnya.

Mendengar kabar tentang ibunya Alysia begitu terpukul dan tidak pernah menampakkan diri lagi, sementara orang-orang peracaya Alysia menjadi gila dan sakit hingga Thyme atau Thalia akan menggantikan posisinya sebagai pewaris.

Gossip tentang pergantian pewaris itu making berkembang kuat saat aku dan Thyme terus diminta untuk mengantikan tugas Ayah dan Alysia dalam beberapa pertemuan yang membutuhkan kehadiran wakil dari keluarga Leviathan.

Itu semua karena ayah juga ikut membatasi dirinya di publik, bahkan dirumah aku jarang melihatnya. Saat bertemu dia terus menghindari bertatapan mata denganku, aku tidak terlalu berpengalaman dalam menghadapi seorang ayah, tapi sepertinya dia terus merasa sedih dan bersalah saat menatap aku sebagai Thalia.

Hubungan kami kupikir sudah cukup baik, namun sekarang menjadi sangat canggung.

Saat ini aku tengah menulis catatan didalam mobil yang membawa aku dan Thyme dari sekolah untuk kembali ke rumah Leviathan. Aku tengah belajar membaca peta saat seorang pegawai rumah datang dan menyampaikan kalau dia dan Thyme harus pulang sekarang.

Aku tidak bisa menebak apa yang akan terjadi, mungkin kami harus kembali menghadiri acara yang aku tidak mengerti. Apapun itu, aku baru akan mengetahuinya kalau sudah sampai rumah.

Catatan ocean nomer 28 selesai.

...

Rumah leviathan.

Sama seperti sebelumnya rumah ini terlihat semakin muram setelah banyaknya kejadian yang terjadi secara bersamaan. Sejak awal Ocean memang tidak bisa menemukan energi ceria di rumah ini, namun seingatnya rumah ini juga tidak terasa segelap ini. Mungkin kehilangan satu orang yang biasa mengurus rumah memang seberpengaruh itu.

Thyme dan Ocean dengan cepat diarahkan menuju ruang kerja, yang sekarang sebenarnya lebih sering digunakan Thyme untuk membantu mengurus kepentingan keluarga. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Ocean melihat ayahnya berada diruangan itu.

Tidak ada yang bersuara selama beberapa saat.

Hingga akhirnya ayah memulai percakapan dengan menjatuhkan bom besar untuk mereka.

"ayah akan mengundurkan diri sebagai Jendral besar"

Thalia hampir menyemburkan tehnya sementara Thyme tidak sengaja membekukan lantai dibawah sepatunya.

"itu belum selesai" peringat ayahnya sebelum kedua anak penyihirnya menjadi terkejut dengan cara yang lebih mengejutkan. "Alysia akan pindah ke desa kecil di utara sebagai hukuman dari ayah"

Yang ini tidak terlalu mengejutkan.

"dan ayah akan ikut pindah kesana"

"uhukk" Thalia tersedak dan lantai beku di kaki Thyme semakin melebar.

"aku mengerti jika Alysia kesana sebagai hukuman, tapi kenapa ayah harus ikut dan melepaskan karir ayah yang sedang sangat bagus?" Ucap Thyme yang juga ingin Ocean tanyakan. "maksudku, ayah tau kondisi kerajaan tidak bagus. Kondisi raja sedang buruk dan untuk mempersiapkan hal teburuk, bagaimana bisa posisi jendral besar kosong saat itu terjadi?"

"dan bagaimana bisa ayah meninggalkan kami dalam kekacauan itu?"

Ocean mengangguk setuju dengan semua yang diucapkan Thyme, untuk apa yang dia pahami atau tidak.

"Ini keputusan yang telah ayah pikirkan dengan matang. Alysia kesana sebagai hukuman, dan ayah juga akan kesana.." ayah menatap Ocean dengan padangan mata bersalah yang masih sulit dia jelaskan "juga sebagai hukuman"

"untuk itu ayah perlu bantuan kalian. Kalian berdua akan memimpin keluarga ini sebagai calon penerus, hingga salah satu dari kalian akan dianggap cakap untuk menjadi kepala keluarga"

Ocean memilih diam selama kedua pria ini bicara, dari pada soal penerus Ocean lebih berfikir soal Alysia. Ibunya membunuh orang demi dia dan ayahnya tetap berada disampingnya bahkan ketika dia melakukan kesalahan, bukankah dia sangat beruntung.

Sementara Ocean baru saja akan merasakan kembali bagaimana rasanya punya orang tua dan sekarang dia kembali ditinggalkan. Bukannya bermaksud mengeluh, tapi ya dia mungkin mengeluh bukankah perasaan tidak adil dan marah adalah perasaan normal untuk anak remaja sepertinya?

Setelah pembicaraan panjang, ayah Ocean keluar lebih dulu meniggalkan Thyme dan Ocean berdua diruang kerja ini.

"sepertinya tanpa diminta Alysia emang sudah siap menghancurkan dirinya sendiri. Lihat aku bahkan tidak melakukan banyak hal dan dia turun dari posisinya sendiri"

Ocean menatap Thyme dengan pandangan tidak percaya, omong kosong kalau Thyme bilang dia tidak melakukan banyak hal, kenyataannya hanya Thyme yang tau berapa banyak yang sudah dia lakukan hanya untuk merebut posisi Alysia.

Kenapa dia melakukan itu? Kalau sekarang Thyme dan Ocean berada diposisi yang sama sebagai calon penerus apa Thyme juga akan melakukan semua yang dia bisa untuk membuat Ocean mundur dari posisi ini seperti apa yang dia lakukan pada Alysia.

Bukan seperti Ocean juga ingin menjadi kepala keluarga, kenapa pula dia ingin hal rumit itu setelah tau kalau dia yang sudah mati dan hidup sebagai orang berbeda tiba-tiba dipanggil lagi di kehidupannya yang lama.

Hanya saja jika diberi pilihan menjalani hidup setelah dibangkitkan dari kematian, Ocean memilih untuk hidup sebagai orang biasa saja. Walaupun itu jelas tidak mungkin mengingat statusnya sebagai penyihir es.

"aku tidak ingin menjadi kepala keluarga, apapun itu kamu urus sendiri" Ocean beranjak dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju pintu keluar.

Thyme tersenyum kecil "tentu saja, kamu tinggal katakan apa yang kamu mau dan itu akan terjadi. bahkan kalau kamu mau menjadi ratu"

Mendengar itu langkah Ocean berhenti sepenuhnya, ucapan Thyme anehnya tidak terdengar seperti sarkasme. "apa maksudnya itu?"

"ups, aku lupa kalau bukan kamu yang ikut pertemuan" Thyme tertawa kecil "biar ku beri tau hasil pertemuan kemarin"

Thyme mendekat seperti yang selalu mereka lakukan dari kecil saat sedang berbagi rahasia "Narendra akan segera menjadi raja dan itu artinya hanya ada satu calon ratu"

Ocean menjauhkan diri, dia tau yang dimaksud ratu itu adalah dirinya. Bukan itu yang membuatnya terkejut.

Namun fakta kalau Narendra akan menjadi raja, apakah akan ada perebutan tahta dalam waktu dekat.

...

Hai...

Aku mikir apa yang mau aku katakan ke kalian tapi pikiranku kosong.

Terimakasih sudah baca cerita ini.

Anti Romantic QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang