1. Menolak Menikah

916 18 4
                                    

Seorang gadis tegah berlari di koridor rumah sakit matanya mengeluarkan buliran air yang sudah lama dia keluar dari perjalanan kesini. Dengan masih memakai seragam sekolah dia masuk kedalam suatu ruangan yang tampak ada satu orang yang menunggu di samping ayahnya yang terbaring dengan luka yang parah.

"Ayah kenapa bisa gini?" Tanya gadis itu sambil menggenggam tangan ayahnya itu.

"Nay, ayah mau ngomong sesuatu sebelum ayah pergi"

"Apa? Ayah gaboleh ngomong gitu ayah pasti sehat kembali" ujarnya sambil menggelengkan kepalanya.

Dari dulu memang ayahnya sering mendapat luka seperti ini, luka memar di sekujur tubuhnya dan pernah ada luka tembak untungnya waktu itu dia selamat.

Nayyara sudah melarang ayahnya berhenti dari pekerjaannya itu yang katanya berkerja sebagai sekertaris pribadi, tapi apakah pekerjaan yang ayah nya lakukan itu mengapa sering kali mendapat luka seperti itu, tandanya besar bagi Nayyara dan ayahnya juga tidak mengaku kalau di tanya.

"Kali ini ayah mungkin ga bisa bertahan" tatapnya sendu.

Tangis Nayyara semakin pecah "ayah jangan ninggalin Nay, nanti Nay sama siapa? Nay cuma punya ayah"

"Nay jangan sedih nak, ayah akan titip kan kamu dengan tuan muda" ujarnya sambil menunjuk seseorang yang dari tadi hanya berdiri menatap keduanya.

Nayyara menoleh kearah pria itu "Nay gamau ayah, Nay maunya ayah sembuh"

"Ayah udah ga bisa bertahan lagi Nay, luka ayah benar-benar parah ayah gakuat nahan lagi"

"Ayah pasti bisa ayah kuat" Nayyara benar-benar takut kehilangan ayah yang dicintainya itu walaupun jarang bertemu.

"Ayah mohon turuti keinginan terakhir ayah, kamu akan aman dan dijaga oleh tuan muda"

"Tapi dia..."

"Kamu akan menikah dengan nya" ucap ayah tiba-tiba.

"Apa ayah? Aku masih kecil baru sekolah masa aku di suruh nikah sama dia"

"Itu yang terbaik untuk mu Nay, tuan muda orang nya baik ayah yakin dia bisa ngebahagiain kamu"

"Aku tetap ga mau ayah, lagian aku juga tidak kenal dia"

"Ayah mohon nay" ucapnya lirih.

Lalu Nayyara menatap pria itu "aku gamau nikah sama kamu, kamu kan yang bujuk ayah buat bisa nikah sama aku"

"Ini atas kemauan ayah Nay, tuan muda juga tidak keberatan dia juga udah janji sama ayah buat menjaga kamu"

"Pak Burhan jangan khawatir, saya akan menjaga Nayyara" ucap pria itu.

"Baiklah ayah mohon kamu bisa turuti keinginan ayah, ayah bener udah ga kuat nay, ayah sayang kamu nay..." Ucapnya lirih dan perlahan kedua matanya tertutup.

Tangis Nayyara semakin menjadi dan langsung memeluk ayahnya itu

"Ayahhhhhh......."

***********

"Ayah kenapa pergi ninggalin nay sendiri" tangis Nayyara sambil memeluk batu nisan ayahnya.

Bagi Nayyara ayahnya adalah segalanya, dia yang merawatnya dari kecil seorang diri. Nayyara tidak tau ibunya siapa, ayahnya tidak pernah mau membahasnya. Menurut Nayyara mungkin ibunya pergi jauh entah kemana meninggalkannya bersama ayahnya.

"Ayah belum cerita soal ibu kandung Nayyara kenapa ayah ga bilang apa-apa?"

Arga masih menatap sendu sosok gadi kecil itu yang terus menangis semenjak kepergian ayahnya itu. Dia akan menepati amanah yang diberikan pak Burhan sekertaris nya itu.

ARGANAYYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang