41. Bibit Pelakor

84 5 1
                                    

"Saya sudah punya istri."

"Aku tau kamu sudah punya istri, tapi kamu belum mendapatkan kepuasan darinya kan?" Ucap Alice kemudian mendekatkan wajahnya.

"Aku bisa memuaskan kamu malam ini Arga." Bisik Alice tepat di telinga Arga membuat Arga meremang menerima sensasi itu.

Kemudian Alice mulai meraba-raba tubuh bagian atas Arga. Arga hanya diam, dirinya kini sangat lelah dan tidak bisa berfikir jernih.

Melihat tidak ada penolakan dari Arga, Alice semakin gencar meraba-raba tubuh Arga. Dia lalu meraup bibir Arga dengan bibirnya. Kemudian dirinya duduk di pangkuan Arga. Mereka bercium dengan sangat panas menghasilkan suara kecapan di ruangan ini. Alice tersenyum di sela-sela ciuman mereka yang sangat panas.

Arga benar-benar terbuai dengan ciuman yang Alice berikan, tubuh mendadak memanas dan menegang akibat tangan Alice yang ikut meraba-raba bagian bawah tubuhnya. Tubuhnya tidak bisa menolak akan sentuhan-sentuhan yang Alice berikan.

"Sialan kamu benar-benar telah menggodaku." Ucap Arga lalu langsung membanting tubuh Alice ke ranjang.

"Lakukan sepuas mu Arga, tubuh ini bisa kamu miliki malam ini."

Deg

Nayyara terbangun dengan nafas yang terengah-engah.

"Rupanya cuma mimpi."

Ya adegan barusan adalah mimpi nayyara. Namun mimpi itu terasa sangat nyata. Dirinya seketika khawatir dengan suaminya.

Nayyara melirik jam ternyata sekarang sudah pukul 7 pagi. Dia ingin menghubungi Arga namun diurungkannya karena di sana masih tengah malam dan pasti Arga masih tidur.

Nayyara kemudian bangkit dari tempat tidur nya kemudian dia menuju kamar mandi untuk cuci muka.

Pantulan wajah nya kini terlihat jelas di cermin. Wajahnya terlihat cantik walaupun baru saja bangun tidur.

Nayyara teringat sosok wanita cantik di mimpinya.

"Apakah mas Arga akan tergoda dengan wanita cantik seperti itu?"

Dirinya cantik namun sekarang dia belum bisa memenuhi semua kebutuhan yang suaminya butuhkan. Dia takut suami akan mencari pelampiasan di luaran sana, apalagi sekarang kondisi dia jauh di luar negeri.

"Enggak nayyara jangan berpikir macam-macam, mas Arga bukan laki-laki seperti itu." Dia yakin suaminya akan tetap setia dengannya tidak seperti Kevin yang meninggalkan begitu saja.

*****

"Alice lain kali jangan tiba-tiba mencium ku seperti tadi? Sekarang aku sudah punya istri jadi tolong jaga batasanmu."

"Maaf aku kelepasan, sudah menjadi kebiasaan ku dari dulu." ucap Alice merasa bersalah. Memang dulu ketika masih berkuliah Alice sering melakukan hal itu ketika bertemu dengan Arga. Kebiasaan itu yang membuat Alice lupa kalau Arga sekarang sudah memiliki istri.

Arga menghela nafas "Iya lain kali jangan di ulang lagi walaupun istri ku tidak ada disini namun aku akan tetap menjaga kepercayaannya."

"Sekali lagi aku minta maaf ya, kalau begitu aku pamit pergi." Pamit Alice.

Arga hanya mengangguk kemudian Alice beranjak dari tempat itu dengan wajah kusut.

"Padahal aku mencintaimu dari dulu tapi kenapa kamu tidak pernah menerima perasaan ku Arga." Gerutu Alice ketika sudah keluar dari apartemen.

*****

Nayyara kini sedang duduk di cafe yang lokasinya tidak jauh dari apartemennya. Hari ini weekend, jadi nayyara mengajak Mely dan Dinda untuk nongkrong.

ARGANAYYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang