Novan sangat panik melihat Nayyara yang sudah menghilang ke bawah air. Tanpa pikir panjang Novan langsung meloncat ke dalam air lalu berenang dengan cepat menuju Nayyara. Dinda dan Melly juga berenang mendekat namun Novan yang terlebih dahulu sampai.
Karena Nayyara sudah tenggelam ke bawah. Novan melepas jaket pelampungnya agar bisa menyelam kebawah. Novan mencengkram tubuh Nayyara lalu Novan mengangkatnya ke atas.
Dinda dan Melly juga berusaha menolong mengangkat tubuh Nayyara sampai ke arah speed boat yang menarik banana boat tadi. Speed boat itu juga mendekat kearah mereka dan mereka membantu mengangkat Nayyara ke atas speed boat.
Nayyara langsung di bawa ke bibir pantai yang jarak tidak terlalu jauh untuk mendapatkan pertolongan pertama. Setelah sampai Novan langsung membaringkan tubuh Nayyara ke tanah.
Ketika penjaga pantai ingin melakukan pertolongan pertama Novan langsung mencegahnya "Biar saya saja"
Novan langsung mengecek nadi dan pernafasan Nayyara. Ternyata Nayyara sudah tidak bernafas namun nadinya masih ada.
Novan lalu menekan-nekan dada Nayyara agar semua air yang masuk kedalam paru-paru Nayyara bisa keluar. Novan terus menekan-nekan dengan gerakan yang cepat sampai beberapa kali namun Nayyara tetap belum bisa bernafas.
"Coba kasih nafas buatan mas" ucap penjaga pantai.
Novan sejenak berpikir apakah dia harus melakukannya atau tidak. Apakah tuannya akan marah, tapi jika Nayyara di sentuh laki-laki lain mungkin tuannya jauh lebih marah.
Akhirnya Novan memutuskan untuk memberi nafas buatan. Novan menjepit hidung Nayyara dengan tangannya, lalu dia menempelkan bibirnya rapat ke mulut Nayyara. Kemudian dia tiup udara kemulut Nayyara selama dua detik lalu tida tiup lagi selama dua detik lagi sampai beberapa kali dia melakukannya.
Tiba-tiba tubuh Nayyara beraksi, kemudian Novan memiringkan kepala Nayyara kesamping. Nayyara langsung terbatuk dan memuntahkan banyak air. Novan bernafas lega melihat Nayyara kembali bernafas dan sadar.
Novan tidak bertanya apapun pada Nayyara dan langsung menggendongnya. Novan akan membawanya pergi menuju rumah sakit. Novan tidak mau terjadi apa-apa pada Nayyara.
**********
Sesampainya di rumah sakit Nayyara langsung ditangani dokter untuk mengecek kondisinya.
"Gimana dok kondisinya?" Novan sudah tidak sabar mendengarkan jawaban sang dokter.
"Kondisinya untuk saat ini baik-baik saja. Tapi untuk memastikannya kita akan pantau saturasi oksigennya dan obersevasi selama kurang lebih empat jam. Jika nanti semuanya aman pasien sudah langsung boleh di pulang" jelas sang dokter pada Novan dan Nayyara.
"Baik dokter terimakasih banyak" ucap Novan.
"Kalau begitu saya permisi dulu" pamit sang dokter lalu beranjak pergi.
"Kak makasih ya udah nolongin aku lagi" ucap Nayyara.
"Iya Nay sama-sama, nanti saya akan minta pertanggung jawaban dari pengelolaan permainan tadi"
"Nggak perlu kak yang penting aku udah nggak apa-apa. Oh iya kak acara study tournya gimana?"
"Kamu nggak usa mikirin itu lagi, lagian tinggal beberapa acara lagi jadi setelah kamu keluar dari sini kita langsung balik aja"
"Tapi kak aku pengen banget liat pertunjukan tari di GWK, pasti seru bisa liat ramai-ramai sama teman-teman" Nayyara sedih jika harus melewatkan acara tersebut.
"Tapi kondisi kamu begini nanti malah terjadi sesuatu" Novan khawatir apabila Nayyara tetap ingin pergi ke sana, walaupun itu acara terakhir tetap saja Novan khawatir akan kesehatan Nayyara.
"Please kak bentaran aja deh" bujuk Nayyara dengan puppy eyes nya.
Novan yang tidak tega akhirnya mengiyakannya" yasudah tapi kalo kamu ngerasa kurang sehat langsung bilang ya" Nayyara pun mengangguk bersemangat.
"Sekarang kamu istirahat dulu nanti kalo udah boleh balik kita langsung nyusul yang lain" ujar Novan lagi.
**********
"Gimana dok kondisi saya apa saya sudah boleh balik" tanya Nayyara pada sang dokter yang sedang mengecek dirinya kembali. Dari tadi Nayyara bertanya terus pada dokter mengenai dirinya. Nayyara sudah tidak sabar secepatnya keluar dari sini.
"Bentar ya saya cek dulu" sang dokter lalu mengecek semuanya untuk memastikan kondisi Nayyara benar-benar sehat.
"Semuanya bagus jadi kamu sudah boleh pulang sekarang" ucap sang dokter ketika sudah selesai mengecek semuanya.
Nayyara merasa sangat senang karena dirinya tidak perlu lebih lama di sini "Terimakasih dokter.
Setelah mengurus semua admistrasi Novan dan Nayyara keluar dari rumah sakit.
"Sekarang masih jam empat, mau balik lagi ke Tanjung Benoa apa gimana" tanya Novan.
"Kita langsung ke GWK aja deh dari pada balik kesana lagi tanggung" Novan mengangguk lalu mereka berjalan menuju parkiran rumah sakit dan menuju salah satu mobil yang terparkir.
Seorang pria menyerahkan kunci mobil pada Novan. Novan langsung membukakan pintu belakang untuk Nayyara.
"Kak aku mau di depan aja" ujar Nayyara lalu langsung membuka pintu depan dan langsung masuk kedalam mobil.
Novan lalu masuk kedalam mobil dan langsung mengemudikan mobil itu.
***********
Mereka sampai di GWK jam 5 sore, kondisi di sini lumayan sepi. Tak banyak pengunjung di tempat ini.
"Kak kita keliling-keliling dulu di sini ya" Nayyara berlari-lari kecil, dirinya terlihat begitu gembira.
Novan hanya mengikuti Nayyara sambil berjalan santai, sesekali dia tersenyum melihat tingkah laku Nayyara yang sangat periang itu.
"Kak patungnya tinggi banget ya, bisa gak ya kita naik kesana?" Pertanyaan nyeleneh di lontarkan Nayyara membuat Novan tertawa terbahak-bahak.
"Ada-ada saja kamu"
"Hehehehe" Nayyara juga ikut tertawa.
"Kak bisa bantu fotoin gak, mau nambah koleksi foto kece di sosmed" Novan mengangguk lalu Nayyara berpose didepan patung. Novan sesaat hanya memandangi Nayyara yang ada di layar hp.
"Kak udah belum" ujar Nayyara membuat Novan tersadar dan langsung memfoto Nayyara.
Beberapa gaya Nayyara lakukan mulai dari tangannya membentuk huruf V sampai kedua tangannya menanggkup pipinya sendiri serta di gaya terakhir Nayyara membentuk gambar hati dengan tangannya yang berada di atas kepala. Kondisi langit yang sudah sore hari di tambah background foto Nayyara adalah patung GWK membuat keindahan tersendiri dari balik foto.
Senyuman Nayyara membuat Novan ikut tersenyum juga. Wajah Nayyara benar-benar terlihat begitu menggemaskan dengan sepasang bola mata yang lebar. Rambutnya yang di gerai menambah pesonanya.
Namun Novan langsung membuang pikirannya. Dia tidak boleh terlarut dalam pesona istri tuannya.
"Nayyara lo kok udah di sini aja" panggil Dinda tiba-tiba mengejutkan Nayyara lalu Dinda menghampiri Nayyara.
"Lo emang udah nggak apa-apa Nay?" Tanya Melly.
"Gue udah nggak apa-apa, tadi dari rumah sakit gue langsung minta kesini" ucapnya sambil melihat ke arah Novan.
"Beneran Nay lo udah nggak apa-apa?" tanya Dinda kurang percaya.
"Iya Dinda, mending kita siap-siap buat liat pertunjukan pentas seni tari" ucap Nayyara lalu mengandeng kedua temannya menuju area pertunjukan pentas seni tari.
Setelah menunggu beberapa saat hari sudah gelap. Pertunjukan yang ditunggu-tunggu akhirnya akan segera di mulai. Pertunjukan kali ini akan menampilkan tarian Kecak khas Bali.
Suasana meriah terpancar di sini, suara tepuk tangan penonton memeriahkan pertunjukan tari.
Novan kembali melihat Nayyara tertawa bahagia melihat pertunjukan yang ada di depannya itu. dirinya juga sangat bahagia melihatnya namun dia juga harus sadar diri jika wanita yang ada di sampingnya ini sudah memiliki suami. Dan terlebih lagi suaminya adalah tuannya sendiri.
Bersambung..............
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGANAYYA
RomanceNayyara adalah seorang gadis yang baru saja di tinggal pergi ayahnya dan ayahnya memberi amanah untuk menikah dengan orang yang dia panggil tuan Muda. Awalnya Nayyara menolak karena ayahnya meninggal karena melindungi orang itu dan Nayyara juga suda...