30. Study Tour Bali part 1

95 7 1
                                    

Perasaan sedih tiba-tiba dialami Nayyara ketika sosok Arga telah menghilang dari pandangannya. Tanpa dia sadari air matanya kini sudah mengalir deras. Mengapa dia menangisi kepergian Arga seperti ini, dia juga tidak tau mengapa.

Novan yang menyadari Nayyara menangis juga tidak bisa melakukan sesuatu, dirinya hanya menunggu Nayyara memberi perintah selanjutnya.

"Ayo saya mau pulang" ucap Nayyara sambil menghapus sisa air matanya lalu berjalan lebih dulu.

"Baik Nyonya" ucap Novan lalu berjalan di belakang Nayyara.

Setelah sampai di parkiran Novan buru-buru membukakan pintu penumpang untuk Nayyara.

"Silahkan Nyonya" ucap Novan sambil menunduk, Nayyara hanya diam lalu masuk di bagian kursi belakang. Setelah itu Novan bergegas menuju kursi pengemudi dan langsung menjalankan mobil itu menuju apartemen.

Dalam perjalanan Novan melihat wajah Nayyara yang tampak masih sedih, Novan tidak berani mengucapkan sepatah kata pun karena dia harus tetap sopan tidak mencampuri urusan pribadi Nyonyanya itu.

Sampai di apartemen Novan mengantar Nayyara sampai di depan pintu.

"Misal ada sesuatu bisa hubungi saya, saya tinggal di apartemen sebelah" ucap Novan ramah. Nayyara hanya mengangguk lalu masih kedalam apartemen dengan perasaan yang masih sedih.

Dalam diri Novan ingin sekali menghibur Nayyara namun dirinya masih sungkan untuk melakukannya, setelah Nayyara masuk Novan beranjak dari situ lalu masuk kedalam apartemennya yang ada di sebelah apartemen Arga.

**********

Seminggu kemudian Nayyara sekarang berada di sekolah, hari ini adalah dimana sekolahnya mengadakan study tour bagi anak kelas sebelas. Semuanya wajib ikut jadi Nayyara terpaksa ikut dari pada nilainya di kurangin oleh para guru. Dia sudah sampai di sekolah jam tujuh kurang.

"Udah siap semua Nay?" tanya Dinda.

"Udah tak siapin, gue cuma bawa dikit biar ga berat-berat amat nanti bawanya" jawab Nayyara sambil mengecek kembali isi tasnya.

Nayyara hanya membawa tas ransel dan Sling bag kecil, memang tidak banyak yang dia bawa karena dia tidak mau terlalu repot membawa perlengkapan banyak. Sedangkan teman-temannya membawa perlengkapan sangat banyak yang di taruh di koper.

"Heran kita cuma di sana ga sampai seminggu aja barang bawaan kalian banyak banget" ucap Nayyara sambil geleng-geleng kepala pada kedua sahabatnya itu.

"Namanya juga persiapan Nay, lagian nanti kita bakal hiking ke gunung jadi kudu bawah perlengkapannya juga" ucap Dinda.

"Iya betul kata Dinda, kita harus persiapan dari pada nanti repot di sana" timpal Mely juga.

"Suka-suka kalian lah, nanti kalo barang bawaan kalian keberatan baru tau rasa" cibir Nayyara.

Kemudian ketiganya saling bertanya mengenai apa saja barang bawaan mereka sampai para murid disuruh berkumpul di lapangan untuk mendengar instruksi dari kepala sekolah mengenai acara study tour ini. Mereka juga berdoa bersama untuk kelancaran dan keselamatan dalam acara ini.

Setelah itu para murid masuk kedalam bus yang akan membawa mereka menuju bandara. Ada beberapa bus karena jumlah murid yang ikut cukup banyak.

Nayyara masuk kedalam bus dan melihat Kevin sudah duduk kursi depan. Ketika dia hendak duduk di samping Kevin tiba-tiba Siska langsung menyerobot tempat duduk itu. Sekedar informasi walaupun Arga dan Siska sudah kelas dua belas namun mereka tahun kemarin tidak mengikuti study tour jadi tahun ini mereka di wajibkan untuk ikut. Bukan cuma mereka berdua, ada beberapa anak kelas dua belas juga ikut dalam study tour tahun ini.

"Anak kelas sebelas duduk di belakang, di depan buat anak kelas dua belas" ucap Siska dengan nada juteknya.

Nayyara yang tidak mau ambil pusing lantas menuju tempat duduk belakang dan merelakan tidak duduk bersama dengan Kevin.

"Udah Nay ngalah aja jangan cari keributan" bisik Dinda pada Nayyara. Dan hanya di jawab anggukan oleh Nayyara.

"Kenapa sih si Siska ikut study tour bikin badmood doang" gerutu Dinda.

"Sabar Dinda, kak Siska wajib ikut tahun ini soalnya tahun kemarin ga ikut" tutur Mely.

"Padahal kalo ga ada dia bakal seru jadi ga ada yang ngerecokkin kita" ucap Dinda lagi.

Nayyara hanya diam sambil melihat ke arah depan. Dia melihat interaksi Siska dan juga Kevin yang terlihat akrab membuat Nayyara sedikit panas melihatnya. Walaupun dia tahu mereka teman sekelas namun tetap saja ada perasaan yang mengganjal di hatinya. Setelah semuanya naik kedalam bus, akhirnya bus berangkat menuju bandara.

Sesampainya di sana para murid di suruh berkumpul dulu di depan terminal bandara untuk mendapatkan arahan dari tour guide.

Tampak sesosok pria mengenakan kemeja kotak-kotak dan celana jeans sambil membawa pengeras suara berjalan ke depan barisan para murid.

"Selamat pagi anak-anak" sapanya ramah sambil tersenyum.

Nayyara kaget melihat sosok itu begitu juga dengan kedua temannya. Bagaimana tidak kaget coba pria itu adalah Novan sekertaris pribadi Arga.

"Bukannya itu asisten pribadi suami lo kan Nay?" tanya Dinda sambil membuka mulutnya tidak percaya.

Sekilas Novan sangat berbeda dengan pakaiannya sekarang terlihat lebih santai, dari pada mengenakan Jaz formal. Walaupun tetap memakai kaca mata namun wajahnya terlihat tampan, bisa di katakan ketampanan wajahnya sebelas dua belas dengan Arga.

"Sebenarnya pekerjaan dia apa sih kok kayaknya bisa semua hal" tanya Mely bingung.

Nayyara hanya bisa melongo pasti ini ulah suaminya yang menyuruh Novan seperti itu. Pasalnya dari kemarin Nayyara memohon pada suaminya untuk dirinya tidak perlu di temani siapapun termasuk Novan pada saat study tour.

"Ini kelakuan mas Arga yang tidak mau aku pergi tanpa di temani orang suruhan dia" ucap Nayyara cemberut.

"Wah ini udah totalitas banget sih suami lo buat ngejaga lo, walaupun dia sekarang lagi jauh" ucap Dinda berdecak kagum melihat perhatian Arga terhadap Nayyara.

Setelah itu Novan tampak memberi arahan kepada para murid, setelah itu para murid di minta untuk melakukan cek-in dan melakukan pemeriksaan.

Setelah menunggu sekitar dua jam proses cek-in dan pemeriksaan, seluruh murid juga sudah mendapatkan boarding pass kemudian semuanya masuk kedalam pesawat.

Kali ini Nayyara duduk sesuai dengan nomor kursinya yang bersebelahan dengan Dinda dan juga Mely. Dan lagi-lagi dia melihat Kevin duduk bersebelahan dengan Siska. Membuat dirinya berdecak kesal.

Nayyara melihat Novan berjalan mendekat lalu duduk di seberang tempat duduknya.

"Kamu kenapa ikut sih, kan saya udah meminta suami saya buat kamu ga ikut" bisik Nayyara menghampiri Novan.

"Arah Tuan Nyonya, jadi saya harus patuhi" ucap Novan.

"Yaudah kalo gitu, oh iya inget jangan panggil saya Nyonya, ga enak kalo orang lain denger"

"Baik Nyon..... maksudnya nona Nayyara" ucap Novan pelan.

Nayyara lalu kembali ketempat duduknya lalu memejamkan mata. Dirinya merasakan kurang nyaman bila selalu di awasi. Tapi mau gimana lagi, seperti cuma Novan yang ikut sekarang tapi jika suaminya mengirim banyak orang Nayyara tidak akan segan-segan mengomelinya nanti.

Bersambung.............

ARGANAYYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang