48. Koma

51 2 1
                                    

"Darah apa ini kak?"

"Ini darah.." Novan tampak berpikir keras untuk mencari alasan yang masuk akal.

"Ini tadi di depan ada korban kecelakaan tapi karena tidak ada perawat jadi saya yang bantu bawa korban ke ruang IGD. Mungkin noda ini terkena darah orang itu." Jelas Novan lancar.

"Ohh.. begitu, terus korban nya gimana?"

"Sudah ditangani dokter. Nay sebaiknya kamu istirahat dulu, lebih baik kita cari hotel terdekat."

"Nggak nanti kalau mas Arga sadar gimana? Aku mau nungguin dia disini."

"Kita istirahat di hotel saja nanti kalau ada informasi mengenai tuan Arga pasti rumah sakit akan mengabari Kita. Kita nunggu disini juga percuma, kita tidak bisa menjenguknya juga."

"Tapi kak.."

"Nay pikirkan juga kondisi kamu yang juga masih lemah, liat muka mu pucat. Jangan memaksakan diri."

Nayyara terlihat sangat pucat, mungkin efek dari haid dan juga banyak pikiran. Novan begitu khawatir maka dari itu dia bersikeras untuk mengajak Nayyara istirahat di hotel. Agar Nayyara bisa istirahat dengan nyaman.

"Baiklah kak." Ucap Nayyara pada akhirnya.

*****

Part ini mengandung kekerasan!!!

Flashback on.

2 jam sebelumnya.

Novan sekarang sedang menuju sebuah gudang yang berada di pinggiran kota London.

Sebelumnya dia sudah izin pada Nayyara karena akan mengurus hasil pekerjaan Arga disini. Namun itu hanya Alibinya saja.

Mobilnya sudah sampai di depan gudang yang terlantar. Dia melangkah masuk dan di sambut oleh 2 orang.

"Benar dia orangnya?" Tanya Novan pada 2 orang tersebut.

"Benar bos kami sudah mengeceknya ulang dia benar orang yang sudah meletakan kamera tersembunyi di hotel." Jelas salah satu dari mereka.

Novan langsung melirik tajam pada pria yang sedang di ikat di kursi. Kira-kira pria tersebut berumur 30 an.

Bagi kalian yang bingung kenapa pria ini bisa sampai sini. Jadi setelah Novan meretas ip pria itu. Pria itu menyadari ada orang yang meretas sistem nya. Karena curiga dia akan di datangi polisi atau seseorang dia malah memilih kabur ke London yang apes malah masuk ke wilayah Novan. Para anak buahnya pun dengan mudah menangkap pria itu.

"Jadi kau pria tua cabul yang sudah memasang banyak kamera di hotel?" Tanya Novan dingin. Kini raut wajahnya sudah sangat menyeramkan. Tangan nya mengepalkan keras menahan gejolak amarahnya.

Pria itu tidak bisa menjawab karena mulutnya di sumpal kain yang di ikat kencang. Novan memang sengaja, ia tidak ingin mendengar penjelasannya apapun dari mulut sampah orang itu.

"Asal kau tau, kau sudah salah berurusan dengan ku. Bersiaplah untuk merasakan balasannya." Ucap Novan sambil mencengkram pipi pria itu kuat sampai mengeluarkan sedikit darah akibat kukunya yang menancap.

Novan lalu melirik anak buahnya, anak buahnya pun memberikan belati kecil pada Novan.

Tanpa aba-aba Novan langsung menusuk mata pria brengsek itu.

"Saya tidak akan membiarkan mata kamu yang sudah melihatnya hal yang seharusnya tidak kamu lihat." Sadis memang Novan sudah tidak manusiawi ketika berhadapan dengan orang yang sudah mengusik orang-orang terdekatnya.

Kemudian Novan menarik belati itu yang membuat darah bercucuran keluar. Kemudian tanpa belas kasih dia kembali menusuk sebelah mata pria itu.

Pria itu tambah meringis kesakitan yang teramat sangat. Rintihan itu membuat Novan tersenyum puas.

ARGANAYYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang