Novan membuka matanya perlahan, entah berapa lama dirinya tertidur dengan sangat pulas. Belum pernah dia tidur pulas selama ini, apalagi semenjak bekerja dengan Arga kandang saja ada hal yang mengganggu tidurnya.
"Kakak udah bangun?" tanya Nayyara tiba-tiba sambil mendongakkan kepalanya.
"Maaf Nona saya malah ketiduran" jawab Novan malu karena tidak enak dirinya sampai ketiduran.
"Gapapa lagian hujannya lama banget, aku tadi juga tidur sebentar"
"Nona kayaknya hujannya mulai reda, sebaiknya kita kembali pasti yang lain bingung mencari kita"
"Tapi kakak udah baikan?" Nayyara takut kondisi Novan belum sepenuhnya baik.
"Saya sudah nggak apa-apa, sebaiknya Nona mengenakan baju nona kembali" ujar Novan lalu di jawab anggukan oleh Nayyara. Setelah itu mereka mulai mengenakan pakaian mereka masing-masing.
"Kak udah terang" ucap Nayyara yang baru saja keluar dari tempat tadi dengan senyuman diwajahnya.
Novan mengahapiri Nayyara lalu dia mengambil tas yang di gendong Nayyara "biar saya yang bawa nona, sebaiknya kita cepat sebelum hari gelap" Nayyara hanya mengangguk lalu mengikuti langkah Novan.
Mereka berjalan menyusuri jalan setapak di bawah pepohonan yang sangat rindang. Tidak gelap karena beberapa cahaya bisa masuk diantara celah-celah pepohonan.
"Kak aku boleh minta sesuatu nggak" tanya Nayyara.
"Tentu nona mau minta apa?" tanya Novan balik.
"Jangan panggil aku nona, panggil nama aja. Aku ga nyaman kalo kak Novan panggil aku nyonya atau nona" ungkap Nayyara.
"Tapi saya ngerasa tidak enak dan tidak sopan juga jika saya memanggil nona seperti itu apalagi jika tuan tau"
"Kalo gitu selagi mas Arga nggak ada kakak panggil aku Nayyara aja sama jangan berbicara terlalu formal jika hanya kita berdua"
"Tapi non_" ucapan Novan langsung terpotong.
"Nggak ada tapi-tapian katanya kakak bakal kabulin permintaan aku" Novan tampak berpikir sejenak.
"Ayolah gampang banget permintaan aku kok" ucap Nayyara dengan wajah memelas.
"Baiklah non_ ah maksudnya saya Nayyara"
"Nah gitu kan enak di denger aku jadi nggak canggung lagi sama kakak" ungkap Nayyara sambil tersenyum manis.
Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan kembali. Ketika sedang berjalan Novan merasa Nayyara berhenti berjalan, karena posisi Nayyara ada di belakangnya akhirnya dia mencoba menengok kebelakang.
"Nona kenapa? Nona sakit?" tanya Novan lupa denga panggilan Nayyara. Dirinya panik karena Nayyara meringis sambil memegangi perutnya.
"Kok panggil nona lagi sih" protes Nayyara.
"Maaf Nay, saya panik soalnya gimana perut kamu sakit?" tanya Novan kembali.
"Kayaknya asam lambung aku naik kak" jika Nayyara telat sedikit makan pasti gini asam lambungnya akan naik.
"Kamu belum makan ya, kamu bawa makanan nggak di tas kamu? tanya Novan.
"Aku nggak bawa makan apa-apa kak" lirih Nayyara karena menahan sakit di perutnya.
"Yaudah kamu tunggu di sini dulu, saya akan carikan buah yang bisa di makan di sini" ujarnya lalu pergi mencari buah-buahan yang bisa sedikit mengisi perut Nayyara.
"Kakak jangan jauh-jauh ya" teriak Nayyara ketika Novan sudah berlari menjauh.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Novan kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGANAYYA
RomantizmNayyara adalah seorang gadis yang baru saja di tinggal pergi ayahnya dan ayahnya memberi amanah untuk menikah dengan orang yang dia panggil tuan Muda. Awalnya Nayyara menolak karena ayahnya meninggal karena melindungi orang itu dan Nayyara juga suda...