27. Bersekolah Lagi

85 6 1
                                    

Seminggu sudah berlalu dan kini Nayyara sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Dirinya sudah cukup bosan berada di apartemen apalagi jika Arga berangkat kerja membuat Nayyara sendirian di apartemen. Bahkan sudah cukup drakor yang dia tamatkan karena cuma aktivitas itu yang dia sukai. Dan akhir-akhir ini suaminya juga pulang agak larut terus dan sekarang Nayyara sudah mau berbagi ranjang dengan Arga walaupun tetap ada pembatas untuk memisahkan mereka.

"Nanti di sekolah jangan berantem lagi, kalo ada yang macem-macem langsung kabarin mas dan kamu juga masih di awasin bodyguard" ucap Arga sebelum Nayyara turun dari mobil.

"Iya mas, jangan bawel" ucap Nayyara yang terlihat mukanya masam lalu hendak membuka pintu namun di cegah Arga.

"Bentar harus di biasain cium tangan dulu" ucapnya sambil menyodorkan tangan. Dengan cepat Nayyara menciumnya lalu bergegas membuka pintunya.

"Belajar yang rajin ya" ucap Arga dari dalam mobil. Setelah itu dia langsung pergi meninggalkan Nayyara yang masih menatap mobil itu.

"Kenapa sih gue jadi nurut banget sama dia" gumam Nayyara lirih.

"Nayyaraaaaaa, akhirnya lo masuk juga" ucap Dinda sambil memeluk Nayyara.

"Iya Din, masa gue mau di rumah terus bisa stress gue ga ngapa-ngapain"

"Yaudah yuk ke kelas" ajak Dinda yang masih merangkul lengan Nayyara. Mereka pun berjalan menuju kelas namun, Nayyara menyadari bahwa para siswa menatapnya aneh sambil berbisik-bisik.

"Eh itu ya Nayyara, yang kemarin dorong Siska sampai kepalanya luka" bisik salah satu siswi pada temannya yang masih terdengar cukup jelas di telinga Nayyara.

"Eh itu anak yang berantem sama kakak kelas"

"Eh kok dia berani sama kak Siska ya"

"Ga malu apa dia masuk sekolah lagi"

Banyak sekali cibiran yang terdengar di telinga membuat dirinya panas ingin menyumpal mulut-mulut yang kurang ajar itu.

"Gausah di dengerin Nay, mereka cuma bisa ngehakimi tanpa liat dari sudut pandang lo" ucap Dinda agar Nayyara tidak terpancing emosi lagi.

"Iya Din gue juga mau kena hukuman lagi" ucap Nayyara lalu keduanya segera masuk kelas dan bersiap-siap untuk mengikuti pelajaran.

************

Nayyara, Dinda dan Mely sekarang berada di kantin, mereka sedang menyantap soto yang biasa mereka beli.

"Eh Nayyara, udah masuk sekolah juga" ucap Siska dan gengnya menghampiri Nayyara. Sebenarnya Siska juga terkena skors yang sama dengan Nayyara. Pak Bambang berlaku adil karena siapapun siswa yang melanggar aturan akan dikenakan hukuman yang sama.

Nayyara hanya diam tidak menanggapi Siska, dia memilih untuk menyantap makanannya dibandingkan meladeni Siska.

"Di tanya malah diem aja, sombong betul ya lo mentang-mentang kemarin ada yang nolongin lo" ucap Siska sedikit emosi.

"Ada apa gue ga mau ngeladenin cwe kaya lo" ucap Nayyara pada akhirnya.

"Gue mau nanya, sejak kapan lo punya kakak orang kaya, sedangkan gue di sekolah ini tau mana yang anak orang kaya dan yang bukan" tanya Siska mengintimidasi.

Setelah sadar waktu itu Siska mengetahui bahwa Nayyara hanya di skors, lalu dia bertanya kepada orang tuanya mengapa mereka tidak menuntut Nayyara. Orang tuanya menjelaskan bahwa kakak Nayyara membujuk untuk berdamai dengan menawarkan sejumlah saham. Tentu saja kedua orang tuanya mau karena ini saham salah satu perusahaan terkaya di Indonesia.

Namun Siska tetap tidak terima, ini menyangkut harga dirinya di sekolah juga dan dia penasaran juga tentang kebenaran orang yang mengaku kakaknya Nayyara.

"Bukan urusan lo gausah kepo" ucapnya tetap tenang.

"Gue denger bokap lo meninggalkan belum lama ini, dan sekarang gue tanya orang yang kemarin itu kakak lo atau jangan-jangan dia sugar Daddy lo?" tanya Siska gamblang sehingga semua orang di kantin mendengarnya.

Dinda dan Mely yang dari tadi hanya diam akhirnya buka suara.

"Woy Siska, urusan lo apa tanya-tanya begitu sama Nayyara. Jadi orang gausah kepoan" ucap Dinda sewot.

"Kak Siska mending pergi dari sini jangan gangguin Nayyara lagi" ucap Mely namun berusaha tetap sopan karena Siska masih jadi sepupu Mely walaupun sepupu jauh.

"Gue cuma mau tanya apa salahnya, gue penasaran kok bisa Nayyara punya kakak salah satu orang paling kaya tapi gue gatau. Atau jangan-jangan emang bener semenjak bokap lo meninggal lo jual diri sama dia. Secara lo juga kudu punya duit buat ngelanjutin hidup lo kan?" Ucap Siska panjang lebar yang tentunya juga di dengan siswa siswi satu kantin.

Nayyara yang sejak tadi sudah sangat sabar akhirnya kesabarannya habis, dia secara tiba-tiba mengebrak meja kuat dan langsung berdiri menghadap Siska.

"Dasar mulut lo kudu di kasih pelajaran" ucap Nayyara menggebu-gebu karena amarah lalu sebelah tangannya di angkat, namun sebelum menampar Siska tangannya di cegah Kevin.

"Kevin?" Kevin lalu langsung menarik Nayyara keluar dari kantin itu yang sekarang sudah sangat ramai karena kembali ada tontonan yang seru.

Kevin terus menarik tangan Nayyara menjauh dari kantin sampai pada akhirnya Kevin membawanya ke perpustakaan sekolah.

"Nay, jaga emosi kamu jangan kepancing sama cewe kaya Siska" ucap Kevin setelah sampai di dalam perpustakaan yang sepi.

"Maaf Vin, aku emosi banget sama dia. Dia nuduh aku jual diri sama Arga"

"Jelas orang-orang bakal curiga soal hubungan kamu dengan dia"

"Aku gamau di tuduh seperti itu Vin, bisa di bully satu sekolah aku kalo mereka percaya sama Siska" ucap Nayyara mulai sedih.

"Aku bakal bantu agar mereka tidak membully kamu dan aku juga bakal ngelindungin kamu sayang" ucapnya sambil memeluk Nayyara.

"Kevin, kamu dari mana aja aku kangen sama kamu kamu seminggu terakhir kamu ga jawab chat dari aku" ucap Nayyara yang sudah terisak dalam pelukan Kevin.

"Maafin aku ya, ga ngabarin kamu atau bales chat kamu. soalnya hp ku rusak pas di Bandung terus aku ganti hp sama nomor baru. Aku mau hubungi kamu juga ga inget nomornya aku juga mau nyamperin ke apartemen tapi ga mungkin ada suami kamu" jelasnya panjang lebar.

"Yang penting sekarang aku ga akan pergi-pergi lagi aku bakal ngejaga kamu Nay" ucap Kevin.

"Beneran janji ya" tanya Nayyara dengan mata berbinar. Kevin sempat terdiam memikirkan sesuatu namun dia akhirnya mengangguk

"Aku janji" ucapnya kembali memeluk erat Nayyara seolah-olah tidak ingin kehilangannya walaupun sebenarnya sekarang pacarnya itu sudah di miliki orang lain.

"Nay, aku kangen sama kamu" ucap Kevin melepas pelukannya dan menangkup kedua pipi Nayyara. Dia menatap manik mata Nayyara dengan tatapan sendu. Lalu dengan perlahan dia melumat bibir Nayyara, awalnya Nayyara diam karena terkejut namun dia akhirnya juga ikut membalas ciuman itu.

Kondisi perpustakaan yang sepi membuat keduanya begitu bebas melakukan hal itu tanpa di ketahui oleh orang lain. lalu keduanya hanyut dalam ciuman yang sudah lama mereka tidak lakukan.

Bersambung..............

ARGANAYYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang