23. Investigasi Novan

112 5 1
                                    

Novan bernama lengkap Novandra Diera adalah sekertaris Arga yang baru melayani tuannya itu selama satu tahun. Usianya tergolong masih muda yaitu 22 tahun namun dia sudah sangat di percaya Arga untuk mengurus hal-hal penting. Awal mula dia direkomendasikan oleh ayahnya Nayyara untuk menggantikannya sebagai sekertaris pribadi Arga dan melayani keluarga Sanjaya kelak.

Bisa di bilang dia bukan sekertaris biasa contohnya Sekarang dia mendapatkan tugas untuk mencari tau kematian sang sopir yang sangat janggal di dalam penjara.

Dia mulai mencari tau semua identitas para polisi dan para sipir yang bertugas di penjara itu. Baginya hal yang mudah untuk mencari identitas semua orang di sana. Selain memiliki keahlian dalam meretas suatu jaringan, anak buah dia juga banyak, bahkan dia juga punya koneksi dari segala kalangan.

Keahliannya ini dia dapatkan karena latihan langsung bersama ayahnya Nayyara yang sudah sangat berpengalaman dalam hal seperti ini.

Setelah mendapatkan seluruh identitas orang yang berada di penjara tersebut dia mulai menduga-duga seseorang yang akan dia akan curigai dan pilihannya adalah kepala sipir tersebut. Karena dia adalah orang yang bertanggung jawab atas penjara tersebut.

Untuk mencari tau lebih lanjut Novan memerintahkan seseorang untuk mendekati kepala sipir dan mengorek informasi lebih. Bahkan Novan sendiri menyamar langsung menjadi petugas kebersihan di sana.

"Gue yakin kepala sipir pasti ada hubungannya sama masalah ini" ucapnya lirih pada diri sendiri sambil dia membersihkan lantai.

Kemudian Novan sampai di depan ruangan kepala sipir. Dia lalu diam-diam masuk secara perlahan. Di dalam ternyata tidak ada sang kepala sipir, ini kesempatan bagus untuk mencari informasi lebih.

Lalu Novan segera mencari tau mulai dari tumpukan berkas-berkas di atas meja. Menurut Novan ada sedikit aneh dengan berkas-berkas yang berada di atas meja lalu dia memfoto semua berkas-berkas tersebut.

Kemudian setelah selesai memfoto, dia lalu membuka laci. Dan sesuatu cairan yang berada di dalam laci tersebut menarik perhatiannya. Dia lalu membuka dan menciumnya, setelah berpikir dia ingat bahwa bau cairan ini adalah bau dari asam sianida.

'Mungkin ini yang menyebabkan supir itu mati' batin Novan lalu meletakkan lagi botol kecil itu.

'jadi bener kematian supir itu di sengaja untuk membungkam mulutnya dan rupanya kepala sipir juga terlibat' batin Novan.

Dia melihat sebuah berangkas yang berada di samping meja. Tampak mencurigakan baginya lalu dia mencoba membukanya. Berhubung kuci berangkas ini elektronik jadi lebih mudah Novan untuk membobolnya.

"segala kunci apapun bisa gue buka dengan mudah" gumamnya menyombongkan diri. Setelah membukanya dia melihat isi dari berangkas itu yang isinya adalah uang dengan jumlah yang cukup banyak, ada juga emas batangan dan beberapa dokumen. Lantas Novan segera memfoto semunya dan dia melihat ada sebuah ponsel.

"Bagus ini pasti posel sekali pakai milih dia" gumamnya lalu mencoba mengambil seluruh data yang ada di ponsel sekali pakai itu.

Namun sebuah suara masuk di earpiecenya mengatakan bahwa kepala sipir akan segera masuk keruangannya.
Dengan cepat Novan langsung membereskan semuanya dan meletakkan kembali seperti semula. Setelah semua beres dia langsung bergegas keluar dari ruangan tersebut.

'akhirnya gue dapet sedikit petunjuk abis ini gue bakal lacak nomor-nomor yang ada di ponsel tadi' batinnya lalu dia melihat kepala sipir yang baru datang lalu Novan sedikit menunduk agar mukanya tidak terlalu mencolok.

Setelah mencari tau semua nomor itu, ternyata nomor-nomor tersebut adalah nomor pascabayar yang tidak di ketahui identitasnya. Susah mencari taunya karena nomor-nomor ini juga sudah tidak aktif.

Lalu Novan beralih pada berkas-berkas, Novan terkejut bahwa kepala sipir itu ternyata melakukan penggelapan dana pemerintah dan melakukan pungli pada masyarakat.

Sebenarnya Novan bisa melaporkan kepada sipir itu namun tujuan dia cuma satu yaitu mengetahui dalang yang menyuruh kepala sipir itu. Langkah selanjutnya Novan hanya perlu menunggu sebentar apakah kepala sipir itu akan berhubungan kembali dengan orang yang menyuruhnya.

Sampai ke esokkan harinya dia sedang berada di hotel tempatnya menginap. Tiba-tiba kepala sipir menelpon seseorang. Novan bisa tau dari ponsel yang sudah dia sadap dan alat penyadap yang sudah dia taruh di bawah meja kepala sipir.

Dengan cepat Novan meraih laptopnya dan mencoba menyadap percakapan mereka. Namun rupanya seseorang yang menelpon kepala sipir ini menggunakan voice changer. Jadi Novan sulit mengenali suara tersebut. Namun dia mencoba hal lain yaitu melacak nomor tersebut.

Setelah berupaya keras akhirnya Novan bisa melacak nomor tersebut dan ternyata posisinya berada di kantor yang di kenali.

**********

"Sayang kamu kemana?" Ucap Arga keluar dari kamar karena Nayyara tak kunjung masuk ke kamar.

"Apa lagi mas" ucap Nayyara yang rupanya sedang duduk di sofa sambil menonton televisi, lalu Arga langsung menghampirinya.

"Kamu ga istirahat di kamar aja, katanya masih sakit" ucapnya namun Arga hanya diam malah tiba-tiba Arga langsung meletakkan kepalanya di atas pangkuan Nayyara.

"Mas istirahat begini aja biar cepet sembuh" ucapnya sambil kepalanya di benamkan di perut Nayyara.

Awalnya Nayyara ingin menolak namun entah mengapa dirinya membiarkan Arga melakukan itu. Nayyara lalu menempelkan telapak tangannya di kening Arga untuk mengecek suhu Arga.

"Udah adem badan kamu mas" ucapnya namun Arga hanya diam, malah semakin membenamkan kepalanya di perut Nayyara. Aroma Nayyara membuat candu Arga untuk menciumnya.

"Kamu kaya bayi banget sih mas, manja banget suka ngusel-ngusel ke aku, akunya geli tau" ucapnya namun tanpa sadar tangannya mengelus-elus rambut Arga.

"Biarin mas manjanya kan cuma sama kamu" ucapnya kurang jelas karena wajahnya masih di benamkan di perut Nayyara.

Tiba-tiba ponsel Arga berbunyi keras dari dalam kamar.

"Mas itu hpnya bunyi" ucap Nayyara karena Arga masih tidak segera beranjak.

"Mas itu takut penting sana cepetan angkat" ucapnya sambil mencoba mendorong kepala Arga. Dengan sangat malas Arga bangkit lalu segera menuju kamar dan mengangkat panggilan itu.

"Iya Van ada apa" ucapnya malas karena Novan mengganggu kegiatannya saja.

"Saya dapat informasi penting tuan"

"Informasi apa?"

"Setelah saya menyelidiki saya yakin kepala sipir di penjara yang membunuh supir truk itu"

"Kamu yakin?"

"Iya tuan saya menemukan racun sianida ada di laci meja kerjanya dan rupanya dia juga terlibat kasus korusi di penjara"

"Wah benar-benar tidak tau malu orang itu sebagai aparat penegak hukum, terus ada informasi lagi siapa yang menyuruhnya karena saya yakin dia hanya pesuruh"

"Ah iya tuan saya juga menemukan ponsel sekali pakai dan dia baru saja menggunakannya untuk menelpon seseorang, sudah saya sadap namun orang yang dia hubungi menggunakan voice changer jadi saya tidak bisa mengidentifikasi suaranya, tapi saya berhasil melacak keberadaanya. Biar saya kirim langsung posisinya" ucapnya panjang lebar lalu mengirim lokasi orang tersebut.

"Ini kan kantor Nova Farma milik Alexander" ucapnya kaget karena Alexander adalah pesaing bisnisnya di bidang farmasi. Apakah ini cara licik dia untuk mengalahkan bisnis miliknya?.

Bersambung..........

ARGANAYYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang