4. Hari Pernikahan

225 7 1
                                    

Nayyara duduk menatap dirinya di cermin, wajahnya hanya dirias sederhana namun terlihat sangat cantik. Mengenakan kebaya putih sederhana dan sanggul di kepalanya membuat dirinya tidak terlihat seperti gadis remaja. Begitu juga dengan Arga yang terlihat gagah mengenakan batik modern.

Sekarang dia akan melaksanakan proses ijab kabul yang bertempat di rumahnya. Tidak banyak yang hadir dan Nayyara juga tidak mengundang teman-temannya termasuk Kevin. Sedangkan Arga menyertakan sahabatnya dan sekertarisnya untuk menjadi saksi.

Akhirnya proses ijab kabul selesai, semuanya berjalan lancar dan sekarang Nayyara resmi menjadi istri sang tuan muda.

"Sekarang kamu sah jadi istri aku" ucap Arga tersenyum lalu mengecup kening Nayyara.

Tiba-tiba ada debaran di hati Nayyara yang agak berbeda. Sebelumnya di sering dia sering melakukan bersama Kevin bahkan first kiss nya pun bersama Kevin. Tapi dia sekarang merasakan sesuatu yang berbeda ketika di kecup oleh Arga, tubuhnya merasa panas dan dia merasakan darahnya mengalir kencang.

'Hah perasaan apa ini ko gue salting di cium sama dia, oke sekarang tenang inget Nayyara lo gaboleh baper ini cuma pernikahan pura-pura' batin Nayyara.

Setelah selesai mengecup kening Nayyara bibir Arga turun kesamping telinga Nayyara. Deruh nafas Arga begitu terasa yang membuat Nayyara semakin memanas.

"Aku akan membuatmu jatuh cinta dan melupakan semua perjanjian ini" bisik Arga lalu tersenyum menatap Nayyara.

"Coba saja kalau bisa" balas Nayyara yang juga tersenyum sinis.

**********

Setelah akad di rumah Nayyara sekarang mereka berada di depan pintu apartemen milik Arga. Apartemen ini berada di pusat kota dan dekat dengan perusahaannya Arga.

"Lo tinggal di sini?" tanya Nayyara heran bukan nya Arga kaya tapi kenapa memilih tinggal di apartemen ini. Ya walaupun sebenarnya apartemen ini super mewah tetap saja pasti orang kaya seperti Arga biasanya tinggal di rumah besar.

"Panggil mas dong ingat perjanjian kita kan" ucap Arga lembut.

"Iya bawel" jawab Nayyara ketus.

Arga terkekeh "kamu lucu ya kalo lagi marah"

"Bisasa ajah, mas belum jawab pertanyaan ku"

"Nah gitu dong panggil aku mas, kan enak denger nya" ucap Arga tersenyum sedangkan Nayyara makin cemberut.

"Aku lebih nyaman tinggal disini kamu gapapa kan Nay, apa nanti kita pindah ajah kerumah aku yang dulu?" Ucap Arga sedikit menunduk.

Sebenarnya sejak peristiwa sepuluh tahun yang lalu Arga takut kembali ke rumah besar itu. Peristiwa kebakaran yang menewaskan kedua orang tuanya itu masih membekas dalam hatinya. Kebakaran itu di sebabkan oleh musuh keluarga nya itu. Waktu itu dirinya di selamatkan oleh kakaknya.

Hari itu Arga benar-benar ketakutan dan trauma. Hanya dia dan kakaknya yang selamat dari kebakaran itu. Namun kakaknya menjadi sangat dendam terhadap musuhnya dan berniat untuk membalasnya.

Dua hari berlalu kakaknya meninggalkan akibat perang terhadap musuh keluarganya itu. Banyak sekali yang mati dari kedua belah pihak termasuk kakaknya dan pemimpin musuh juga ikut mati.

Perasaan Arga benar-benar sedih kehilangan orang yang dia sayang dan dia sangat marah kepada orang-orang yang sudah mencelakakan keluarganya.

Arga saat itu benar-benar sebatang kara, masih banyak musuh yang terus mengganggu hidupnya. untungnya ada pak Burhan yang datang menolong, dan akhirnya Arga bisa melanjutkan hidup sampai sekarang walaupun masih banyak musuh yang mengancam nyawanya.

Tapi pak Burhan sekarang yang jadi korban atas musuh-musuhnya itu. Membuat Arga bertekad untuk membalas semua perbuatan mereka dan juga melindungi Nayyara yang mungkin sekarang juga terancam karena berada di dekatnya.

"Gausah, gapapa ko lagian aku bisa tinggal di mana ajah" ucap Nayyara tidak memperdulikan masalah itu.

"Baguslah kalau kamu mau tinggal di sini" ucapnya lalu masuk kedalam apartemennya itu.

"Oh iya aku gamau ya satu kamar sama mas, nanti mas malah macam-macam sama aku"

"Aku kan suami kamu boleh lah aku minta jatah" ledek Arga.

"Ihhh ga, inget ya mas perjanjian kita ga boleh berhubungan badan" ucap Nayyara ngeri karena Arga barusan mengatakan hal yang dia hidari.

"Kenapa? Aku kan pengen" Ledek Arga lagi.

"Aku gamau hamil aku Masih sekolah"

"Ohhhh berarti kalo udah lulus sekolah boleh dong aku minta jatah" ledek Arga lagi sambil menarik turunkan alisnya.

"Waktu itu perjanjian kita udah abis jadi kamu gabakal bisa ngapa-ngapain aku" ucap Nayyara sambil tersenyum sinis.

"Yayaya, nanti aku akan buat kamu yang membatalkan perjanjian itu sendiri, aku akan buat kamu bucin sama aku"

"Coba ajah kalo bisa" tantang Nayyara.

"Oke karena kamu nantangin apa yang akan aku lakukan ini ga melanggar perjanjian kita kan"

"Maksu-....mmmh" Nayyara belum sempat berbicara bibirnya sudah di lumat oleh Arga. Arga langsung mendorong Nayyara sampai ke tembok lalu memagarinya dengan kedua tangannya.

Nayyara yang kaget mencoba mendorong dada Arga dengan kedua tangannya. Namun Arga menahan pinggang Nayyara dan mendorong tengkuknya agar memperdalam lumatannya.

Nayyara yang awalnya menolak sekarang sedikit terbawa permainan bibir tersebut. Dirinya merasakan perasaan yang berbeda lagi, tubuhnya memanas dan detak jantung yang semakin kencang membuat desiran darah terasa di sekujur tubuhnya.

Setuhan bibir Arga begitu lembut dan hangat, Nayyara yang hanyut hampir mau membalas ciuman itu namun dia seketika tersadar dan langsung menendang betis Arga.

"Awww, sakit sayang ko kamu malah nendang kaki ku"

"Siapa suruh tiba-tiba cium aku, aku gamau ya"

"Lagain itu ga ada di perjanjian jadi aku bebas cium kamu" ucap Arga tersenyum.

"Tetep ajah kamu gaboleh seenaknya gitu..."

"Tapi kamu suka kan? Tadi ajah kamu menikmati banget" Potong Arga. Lalu dia melihat wajah Nayyara yang memerah.

'sialan dia tau lagi kalo aku tadi sempet terbawa suasana' batin Nayyara.

"Sok tau kamu mas, lagian aku biasa ajah" jawabnya gugup yang wajahnya semakin memerah dan Arga tampak jelas melihat itu.

"Iya yang biasa ajah tapi mukanya kaya kepiting rebus" ledek Arga lalu tertawa.

"Mana ada, ini aku lagi kecapean jadi gini mukanya" kilah Nayyara.

"Yaudah kamu tidur ajah di kamar itu aku udah siapin buat kamu" tunjuk Arga pada salah satu kamar di apartemennya itu.

Nayyara hanya mengangguk lalu langsung masuk ke kamarnya dan segera merebahkan tubuhnya yang sangat lelah, lelah fisik maupun pikiran. Dia sekarang harus menjalani kehidupannya sekarang dia alami.

**********

Arga sedang mengerjakan beberapa pekerjaan yang menumpuk akibat dia tinggal dari kemarin untuk mempersiapkan pernikahan.

Hari sudah larut malam tapi dia memutuskan menyelesaikan beberapa lagi dokumen yang harus dia cek.

Tiba-tiba hpnya bergetar dan ada notifikasi pesan yang dia tidak tau dari siapa. Nomor tidak di kenal mengirim sebuah gambar lalu Arga membukanya, sedetik kemudian dia terkejut membaca tulisan yang berlumuran darah pada gambar tersebut.

Isi tulisan itu adalah

SELAMAT ATAS PERNIKAHANNYA

Bersambung..........

ARGANAYYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang