28. Pergi ke Inggris

89 7 1
                                    

Sudah tiga bulan Arga mencoba menemukan Antidote Black Ice namun hasilnya tetap gagal. Setiap hari dia sudah berkerja sangat keras di laboratorium miliknya bersama Dika serta para peneliti. Tak jarang dia sampai tidak pulang dan akhirnya tidur di lab. Para korban juga kondisinya semakin parah dan beberapa juga sudah meninggal.

Bersyukur akhir-akhir ini tidak ada teror yang di alami dia dan juga Nayyara, hal ini membuat Arga bisa fokus kerja. Hari-harinya bersama Nayyara juga tidak jauh berbeda, Nayyara tetap memberi batasan antara dia dan dirinya.

Sedangkan hari-hari Nayyara di sekolah bisa dibilang tidak menyenangkan, masih banyak orang-orang yang bergosip tentang dirinya dengan Arga. Siska juga masih sering mengganggunya, namun Nayyara tetap tidak mau menanggapi Siska. Kedua temannya dan juga Kevin terus melindungi dirinya.

Hubungannya dengan Kevin masih berlangsung tanpa sepengetahuan Arga. Walaupun lebih sering Nayyara hanya bisa bertemu Kevin di sekolah. Di sekolah dengan Kevin sedangkan di rumah dengan Arga. Jika ada orang-orang yang tau mungkin mereka akan menganggap Nayyara wanita yang sangat serakah dan murahan. Namun inilah yang di pilih Nayyara, dia masih sangat mencintai Kevin tapi dia harus menjadi istri Arga.

"Dik kayaknya gue mau pergi ke Inggris deh, gue mau minta bantuan di sana" ucap Arga ketika dia sedang istirahat dengan Dika di lab.

"Menurut gue juga gitu sih, kita udah sebulan namun hasilnya tetap nihil" ucap Dika dengan wajah frustasi.

"Gue ga bisa lama-lama membiarkan para korban menderita, jadi besok atau lusa gue bakal berangkat"

"Yaudah kalo itu keputusan lo biar gue handle semua kerjaan lo di sini" ucap Dika sambil menepuk bahu Arga.

"Makasih ya, tapi gue masih kepikiran Alexander, gue yakin seratus persen dia dalang dari black Ice ini. Tapi sebulan terakhir semenjak bertemunya gue belum bisa buktiin dia pelakunya" tutur Arga sambil mengusap wajahnya.

"Urusan bapak tua itu biar gue bantu tangani, lagian lo acara kasih saham kedia juga sih. Sekarang dia jadi punya kendali sedikit di perusahaan ini jadinya"

"Iya gue ga pikir panjang waktu itu, yang gue pikirin cuma Nayyara"

"Wajar sih, dia istri lo" ucap Dika memaklumi karena pasangan jika sudah bucin pasti tidak bakal berpikir panjang. Yang di pikiran mereka hanya cara melindungi orang yang mereka cintai.

"Oh iya gimana hubungan sama istri lo?" tanya Dika penasaran karena Arga jarang menceritakan istrinya itu.

"Gitu-gitu aja dia belum mau jadi istri seutuhnya buat gue, tidur ajah harus terpisah" tutur Arga dengan wajah sedih.

Mendengar itu Dika sontak tertawa "maklumin aja namanya juga bocah SMA, pasti dia belum siap apalagi harus melayanin lo"

"Sialan lo, gue sih mau nunggu dia siap dulu mungkin sampai dia lulus sekolah, oh iya gue balik deh malem ini mau ngasih tau ke dia kalo gue mau ke Inggris"

"Yaudah lo balik gih puas-puasin sama istri sebelum pergi jauh" ucap Dika sambil tertawa.

***********

Nayyara sedang menonton televisi sambil makan cemilan. Sudah seminggu dirinya mengikuti ulangan tengah semester dan hari ini adalah ulangan terakhir. Jadi Nayyara mencoba merefresh otaknya dengan menonton drakor kesukaannya itu.

Tiba-tiba surah pintu apartemen terbuka, sudah dia tebak pastinya suaminya pulang. Nayyara tidak menyambut suaminya, dia memilih tetap melanjutkan acara nontonnya.

Arga melihat Nayyara duduk di sofa yang sedang menonton televisi itu lalu menghampiri Nayyara dari belakang. Arga diam setelah sampai di belakang Nayyara, dia mempunyai ide untuk menggoda istrinya itu.

Cup

"Ihhhh Mas, baru pulang udah nyosor-nyosor aja" ucap Nayyara sewot karena suaminya itu tiba-tiba mencium pipinya.

"Suami pulang bukannya di sambut, tanya mas mau dibikinin sesuatu atau apa kek" ucap Arga sedikit cemberut.

"Kalo mau sesuatu bikin sendiri aku lagi cape abis ulangan"

"Oh iya ulangannya gimana lancar kan?" tanya Arga karena dia seminggu ini jarang pulang jadi tidak tau persis kondisi Nayyara.

"Lancar" jawab Nayyara singkat

"Syukurlah, mas yakin sih kamu itu pinter" ucapnya sambil mengacak-acak rambut Nayyara.

"Mas hobby banget ngacak-ngacak rambutku" gerutu Nayyara.

"Oh iya mas mau ngomong sesuatu, mas rencana mau pergi ke luar negeri ada urusan kerjaan, kalo mau kamu ikut aja. Soalnya mas mungkin lama di sana" ucap Arga serius.

"Tapi mas aku ada study tour ke Bali Minggu depan, emang mas berapa lama di sana?"

"Mas belum tau mungkin bisa dua Minggu lebih soalnya"

"Emang ga bisa nunda dulu?"

"Ini kerjaan penting sayang mas ga bisa nunda-nunda lagi"

"Emang masalah apa sih sampai ga bisa di tunda? Dan akhir-akhir ini mas juga keliatan sibuk banget apa sebanyak itu kah perkerjaan sebagai CEO" tanya Nayyara memang dia tidak tau kerjaan yang sedang di lakukan Arga, yang dia tau Arga cuma menjadi CEO di perusahaannya.

Mungkin tidak apa-apa menceritakan semuanya pada Nayyara, toh dia istrinya juga dia berhak tau luar dalam suaminya. Kemudian Arga menceritakan semuanya pada Nayyara alasan dia ingin pergi ke luar negeri tepatnya ke Inggris.

"Yaudah mas pergi aja gapapa, aku bisa jaga sendiri di sini. Kalo aku ikut nanti aku kesepian di sana, kamu juga sibuk pasti kan aku gamau ganggu kerjaan kamu. Keselamatan orang-orang lebih penting, aku juga ingin jadi dokter yang bisa nyelamatin banyak orang" ucap Nayyara setelah mendengar cerita Arga.

"Yakin gapapa?" tanya Arga masih khawatir meninggalkan Nayyara.

"Gapapa lagian udah ga ada teror lagi juga" ucap Nayyara sambil tersenyum untuk menyakinkan suaminya.

"Yaudah nanti soal study tour aku nyuruh Novan dulu biar jagain kamu aku takut kamu kenapa-napa apalagi ini perjalanan jauh" ucap Arga tegas.

"Ini study tour masa mau di kasih pengawal, aku ga mau nanti di ledekin orang-orang karena aku di kawal bodyguard" ucap Nayyara protes.

"Yaudah nanti hanya Novan saja dan dia ga jangan kamu secara langsung deh biar kamu nyaman" ucap Arga pada akhirnya mengalah. Padahal dia ingin Nayyara di jaga ekstrak agak hal-hal yang tidak di inginkan terjadi pasal ada perasaan tidak enak mengenai study tour ini.

"Ya udah iya mas" ucap Nayyara terpaksa menuruti suaminya itu.

"Oh iya sayang, berhubung nanti kita ga ketemu dalam waktu yang lama mas boleh minta sesuatu ga?" tanya Arga dengan senyum sumringah.

"Minta apa mas?" tanya Nayyara merasakan sesuatu yang kurang enak akan di lakukan suaminya.

"Nanti mintanya di kamar aja" ucapnya langsung menggendong Nayyara ke kamar.

Nayyara sempat memberontak namun tenaganya tak cukup kuat untuk melawan suaminya itu. Dirinya pasrah ketika suaminya langsung menidurkannya di kasur dan langsung melumat bibirnya. Namun Nayyara tetap ingat bahwa dia tidak boleh melakukan lebih dari ini.

Bersambung...............

ARGANAYYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang