Black Ice adalah alasan Arga sekarang bekerja seperti orang gila. Bahkan dia tidak pulang ke hotel dan sampai tidak mandi selama dua hari, pakaiannya saja sudah sangat berantakan begitu juga penampilannya. Wajah rupawannya di penuhi dengan kumis dan jenggot yang sudah beberapa hari tidak di cukur. Padahal dari kemarin peneliti di laboratorium ini sedang libur, tapi Arga tetap pergi kesini untuk melanjutkan penelitiannya.
"Arga..... Kamu tidak istirahat dulu? Kamu sudah dari kemarin berada di sini. Sebaiknya kamu beristirahat dulu biar para peneliti di sini yang melanjutkan penelitiannya" ucap seorang wanita yang merupakan peneliti juga di laboratorium ini, laboratorium yang berada di Inggris.
Karena Arga tidak merespon perkataannya wanita itu lantas mematikan alat yang sedang di gunakan Arga.
Sontak Arga terkejut "Apa yang kamu lakukan Alice?"
"Jangan memaksakan dirimu, saya tau ini sangat penting tapi mohon perhatikan kondisi kesehatanmu" wanita itu sangat cemas melihat kondisi Arga. Jelas dia dan Arga dulu berteman di universitas dan lulus bersama.
"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan saya Alice, sudah tidak ada waktu banyak saya harus secepatnya mencari penawar dari benda sialan ini" Arga mendapat kabar jika para korban yang kemarin sudah banyak yang meninggal lagi. Itu yang membuat Arga harus secepatnya membuat penawar.
"Saya paham tapi liat kondisimu" tunjuk Alice melihat penampilan Arga bahkan hampir mirip gembel pinggir jalan "setidaknya pulang dan bersihkan tubuhmu terlebih dahulu"
Sebenernya Arga juga merasa tidak nyaman dengan tubuhnya yang sudah sangat lengket bermandikan keringat dari kemarin.
"Tapi...."
"Sudah sana balik dulu biar saya yang melanjutkannya"
"Baiklah saya akan pulang dulu, tapi tolong ya Alice mohon bantu saya agar mendapatkan Antidote Black Ice dengan cepat" Arga berharap jika kedatangannya kesini untuk meminta bantuan dapat berbuah hasil.
"Tentu saja, lagi pula kita juga dapat mengantisipasi jika seandainya Black Ice menyebar keseluruh dunia"
"Terimakasih Alice, Kalo begitu saya pulang dulu" pamit Arga beranjak dari tempat itu.
Sesampainya di apartemen tempat dia menginap sementara di Inggris, Arga langsung membersihkan dirinya. Air dingin langsung membasahi tubuh atletisnya yang sekarang tampak sedikit mengecil, mungkin karena semenjak beberapa bulan terakhir dia jarang olahraga karena terlalu sibuk dengan pekerjaan.
Setelah mandi dia duduk di sebuah sofa sambil memakan sebuah roti, tiba-tiba dia teringat akan istrinya yang sudah beberapa hari tidak dia kabari. Lantas dia menyalakan ponsel nya yang dari kemarin dia matikan agar dia fokus bekerja.
Banyak panggilan tidak terjawab dan juga pesan chat pada notifikasi di hpnya. Arga tersenyum melihat istrinya menelpon sampai 10 kali lalu dia coba membuka pesan chat dari istrinya.
From Nayyara : mas kamu kemana?
Nayyara : aku telpon nggak aktif
Nayyara : mas baik-baik aja kan?
Nayyara : aku udah mau balik Study tour
Nayyara : aku udah nyampe Jakarta
Nayyara : mas kemana sih aku khawatir tau
Nayyara : aku sendirian di apartemen :(
Senyuman Arga mengembang melihat isi pesan dari istrinya. Lalu Arga mencoba menelpon istrinya.
"Halo sayang"
"Mas kamu kemana aja aku khawatir banget, mas baik-baik aja kan?" Nayyara yang memang menunggu suaminya itu langsung mengangkat panggilan yang ternyata dari suaminya.
"Mas baik-baik aja kok, maaf ya dari kemarin ga ngabarin"
"Syukurlah kamu baik-baik aja mas" Nayyara bernafas lega suaminya ternyata baik-baik saja "aku tanya Novan tapi kamu nggak ada kabar, memang sesibuk itu sampai nggak sempet ngabarin istri" Rajuknya.
"Sekali lagi mas minta maaf, mas dari kemarin terlalu fokus kerja sampai lupa waktu"
"Kamu istirahat nggak mas? Jangan lupa istirahat sama makan. Istirahat yang cukup sama makan makanan yang bergizi. Jangan terlalu ngefosir kerjaan jaga kesehatan biar nggak sakit, kalo sakit di sana yang ada repot, aku juga bakal khawatir"
Mendengar celotehan istrinya yang sangat perhatian dengan kondisinya membuat perasaan Arga sangat bahagia. Tandanya Nayyara mulai bersikap menjadi istri seutuhnya untuk dirinya.
"Iya sayang mas bakal lakuin yang kamu suruh, Mas sekarang udah di apartemen kok"
"Syukurlah langsung istirahat wajib!"
"Iya sayang, oh iya gimana Study tour nya menyenangkan nggak?"
"Menyenangkan kok di sana banyak wisata yang indah dan menyenangkan. Aku juga bawa oleh-oleh buat mas loh, jadi kapan mas mau balik?"
Hening beberapa saat "Mas..mas" panggil Nayyara.
"Mas juga belum tau sayang, penelitian mas di sini belum membuahkan hasil"
Mendengar itu Nayyara tampak sedih, entah mengapa jauh dari orang yang sekarang sudah menjadi suami sahnya itu membuat gelisah padahal dari awal saja dia menolak mentah-mentah pernikahan ini.
"Yaudah mas yang semangat ya, fokus kerja aja tapi tetep jaga kesehatan mas jangan maksain diri terus yang paling penting istirahat sama makan yang teratur"
"Siap sayangku cintaku"
"Lebay"
"Lebay sama istri juga"
"Iya iya, yaudah aku tutup telpon nya ya biar mas bisa istirahat, bye mas"
"Bye istriku"
Setelah panggilan terputus tiba-tiba bel di kamar Arga tiba-tiba berbunyi.
Arga lalu melangkah menuju pintu lalu melihat siapa yang ada di depan apartemen nya melalui interkom.
"Alice ada apa kemari?" tanya Arga setelah membuat pintu.
Alice langsung menunjukkan paper bag yang berisi makan dan minuman "membawakanmu makanan"
"Tidak perlu repot-repot Alice, saya bisa membelinya sendiri"
"Tidak repot, lagian kamu juga belum makan dari kemarin kan?"
Arga mengangguk pelan.
"Ayo sekarang makan dulu" ucap Alice sambil mengeluarkan makanan yang rupanya sangat banyak itu.
"Kenapa sebanyak ini?"
"Kerja keras itu butuh makan yang banyak biar tenaga dan fokus tetap terjaga"
"Tapi saya tidak mungkin sanggup memakan sebanyak ini, kamu juga harus ikut makan"
"Yasudah, ayo cepat di makan"
Namun Arga tampak tidak berselera makan. Melihat hal itu Alice langsung menyodorkan makanan kemulut Arga. Belum sempat mengunyahnya Arga kembali di sodorkan makanan kemulutnya.
"A-li-ce...pelan-pelan, saya bisa terdesak kalo begini"
"Biar cepat, kamu makannya lama kapan selesainya kalau di liatin doang makanannya"
"Sudah-sudah saya bisa makan sendiri"
Tiba-tiba Alice mengusap bibir Arga dengan tisu "Itu tadi ada kotoran" ucapnya menjelaskan pada Arga yang tampak terkejut.
Akhirnya mereka makan tanpa ada percakapan sampai makanan mereka habis.
"Sekarang kamu istirahat saja biar saya ke lab untuk melanjutkannya"
"Terima kasih ya Alice, maaf jadi merepotkan begini"
"Santai saja, kitakan sudah berteman lama. Kalau begitu saya balik ke lab ya"
Tanpa di duga Alice langsung mencium pipi Arga. Seketika Arga membeku karena sangat terkejut dengan tindakan Alice.
"Apa yang kamu lakukan Alice, saya sudah punya istri di rumah"
Bersambung......................
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGANAYYA
Roman d'amourNayyara adalah seorang gadis yang baru saja di tinggal pergi ayahnya dan ayahnya memberi amanah untuk menikah dengan orang yang dia panggil tuan Muda. Awalnya Nayyara menolak karena ayahnya meninggal karena melindungi orang itu dan Nayyara juga suda...