22. Bayi Tua

170 7 1
                                    

Tidur bersama seseorang yang kita cintai adalah hal ternyaman bagi semua orang. Manfaatnya bisa menghilangkan stress juga insomia karena tidur bersama bisa membuat hati aman dan relaks. Dan hal itu sekarang dialami Arga dan Nayyara. Mereka tidur sangat nyenyak sampai matahari sudah terbit sejengkal.

Suatu hal baru yang Arga alami, dia tak menyangka akan senyaman ini tidur sambil memeluk seseorang. Sedangkan Nayyara teringat waktu kecil dia sering tidur memeluk ayahnya.

Arga perlahan membuka matanya, wajah manis Nayyara langsung menyambut paginya dengan Indah. Sinar matahari menembus sampai menyinari wajah Nayyara. Lalu Arga mencoba menutupi cahaya matahari hari itu dengan tangannya.

Arga tatap wajah Nayyara yang masih tertidur pulas dengan posisi yang masih sama walaupun tangan yang di tindih Nayyara kesemutan tidak menjadi masalah untuknya dan justru dia menikmatinya.

Wajah Lucu dan imut Nayyara membuat Arga jadi gemas sendiri ingin mencubit pipi Nayyara yang berisi itu namun dia urungkan, karena dia tidak mau menganggu tidur Nayyara.

Lama dia dengan posisi itu sampai Nayyara akhirnya menggeliat dan membuka matanya sedikit. Lalu Arga dengan cepat mengecup kening Nayyara.

"Good morning sayang" ucap Arga sedikit berbisik.

"Jangan ganggu dulu aku masih ngantuk" ucap Nayyara sedikit sewot lalu tambah memeluk erat tubuh Arga.

"Jadi gamau bangun, mau peluk aku seharian nih?" Ucap Arga lalu sedetik kemudian Nayyara tersadar dan langsung mendorong Arga menjauh.

"Engga engga" ucap Nayyara sambil menggelengkan kepalanya.

"Gimana tidurnya nyenyak banget kan?" ucap Arga sambil menunjuk senyuman yang di artikan lain oleh Nayyara.

"Kamu ga ngapa-ngapain aku semalem kan? Kita hanya tidur doang kan?" ucap Nayyara sedikit panik sambil meraba-raba tubuhnya.

Lalu Arga tergeletak melihat tingkah laku istrinya itu "menurut kamu yang bikin tidur nyenyak apa?"

"Ihhhh mas serius" ucap Nayyara panik.

"Bercanda elah, lagian kamu bisa cek di bawah sana sakit apa engga atau ada sesuatu gitu" ucap Arga menunjuk ke arah bagian bawah Nayyara.

"Jangan lihat-lihat mas" ucap Nayyara sambil bergegas berdiri lalu keluar dari kamar itu. Arga semakin tergeletak melihat tingkah polos Nayyara. Lalu dia susul Nayyara yang sudah keluar kamar.

Rupanya Nayyara langsung berlari menuju kamar mandi "beneran di cek dong" gumam Arga.

Setelah beberapa saat Nayyara akhirnya keluar dengan muka masamnya.

"Gimana aman kan?" tanya Arga dengan nada meledek.

"Dasar nyebelin" ucap Nayyara lalu mendekati Arga dan memukulinya.

Arga yang dipukuli itu malah semakin tertawa, pukulan Nayyara memang tidak terasa di tubuhnya. Malah seperti sentuhan-sentuhan yang membuat Arga kegelian.

"Udah udah sayang cukup, iya mas minta maaf" ucap Arga memegang kedua tangan Nayyara lalu mengunci nya jadi satu.

"Mas masih sakit loh malah dipukulin gini" ucap Arga dengan ekspresi cemberut.

"Masa" ucap Nayyara lalu mencoba menyentuh kening Arga.

"Iya sih masih agak panas dikit"

"Iya masih sedikit pusing sama lemes" ucap Arga lalu berpura-pura lesu. Sebenarnya Arga sudah merasa baikan cuma mumpung ada kesempatan, dia ingin bermanja-manja dengan Nayyara.

"Yaudah kamu istirahat lagi di kamar, aku mau mandi bentar abis itu nyiapin sarapan" ucap Nayyara lalu masuk kembali ke kamar mandi.

Arga tersenyum gembira karena rencananya berhasil untuk hari ini bermanja-manja dengan Nayyara.

ARGANAYYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang