16. Taman Hiburan part 1

111 5 1
                                    

Cinta memang membuat orang tidak bisa berpikir panjang dan membuatnya rela untuk melakukan apapun demi orang yang dicintainya. Sama halnya dengan Arga dia tidak berpikir panjang untuk memberikan sahamnya untuk ayahnya Siska itu, padahal dia adalah saingan bisnis Arga dari dua tahun yang lalu.

Arga menyesal? Tentu tidak, dia malah bersyukur masalah ini cepat selesai. Melihat Nayyara bertekuk lutut barusan saja membuat Arga sedih dan kesal, dia tidak mau Nayyara memohon-mohon kepada mereka. baginya Nayyara adalah suatu kehormatan yang harus dia jaga.

Sekarang tampak wajah Nayyara masih terlihat sedih lalu Arga mencoba menghibur nya dengan menggodanya.

"Nanti malem tidur bareng ya" ucap Arga dengan senyum nakal. Sontak mendengar itu Nayyara kaget.

"Hah? No no no no way" Ucapnya menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Arga terkekeh melihat rona wajah Nayyara menjadi kemerahan "beneran gamau? Asal kamu tau tidur bareng itu bikin tidurnya nyenyak dan rasanya nyaman banget"

Melihat senyum Arga yang terlihat penuh dengan nafsu membuat Nayyara Panik, dia takut Arga akan menerjangnya kapanpun, bisa saja sekarang. Memikirkannya membuat Nayyara semakin ngeri dengan suaminya itu.

"Mas kamu jangan berani-berani ya inget perjanjian kita" ucap Nayyara agar dirinya sedikit tenang.

"Yaudah iya aku akan nunggu kamu kalo udah siap" ucap Arga lalu memegang tangan Nayyara sambil mengelusnya.

"Eh Nay kita jalan-jalan dulu yu biar ga stres lagian ini masih siang juga"

Mendengar itu Nayyara mengerutkan dahinya "kemana? Kamu emang ga cape habis dari luar kota"

"Aku gapapa, seperti kamu butuh refreshing biar ga sedih lagi"

Dari tadi memang Arga melihat Nayyara yang terus sedih walaupun dia mencoba menghiburnya jadi dia memutuskan untuk mengajak Nayyara untuk jalan-jalan sebentar.

"Emang mau kemana?"

"Nanti juga kamu tau" ucap Arga lalu tanpa persetujuan Nayyara dia langsung tancap gas menuju tempat yang dia rencanakan.

**********

Setelah berkendara kurang lebih setengah jam mereka sekarang berada di sebuah taman hiburan Yang ada di Jakarta Utara.

"Kamu pernah kesini?" Ucap Arga pada Nayyara yang terlihat matanya berbinar melihat semua wahana permainan yang ada di sini.

"Belum pernah, dulu mau kesini selalu ga jadi" ucap Nayyara yang masih melihat sebuah wahana tinggi menjulang ke angkasa sehingga kepalanya mendongak ke atas.

'emang ya kalo nikahin anak kecil gini, baru liat gini kaya berasa balita punya mainan baru' batin Arga sambil tersenyum menahan tawa.

"Yaudah yuk naik" ajak Arga lalu menarik Nayyara kesebuah wahana ayunan yang bernama wife swinger.

"Naik ini mas?" tanya Nayyara melihat wahananya yang terbilang masih aman untuk dirinya.

"Iya buat pemanasan biar ga mabok" ucap Arga lalu segera menarik Nayyara menuju ayunan dan menyuruh Nayyara untuk duduk di ayunan tersebut. Lalu dia duduk di ayunan satunya di sebelah Nayyara.

Setelah menunggu orang-orang yang akan naik wahana itu, akhirnya perlahan wahana itu berputar pelan dan putaran itu semakin kencang membuat ayunan yang di duduki Nayyara menjadi naik ke atas jauh dari dasar wahana.

Perlahan adrenalin Nayyara terasa, dia sedikit ngeri karena posisi ayunan menjadi miring dan berputar kencang.

"Seru kan?" teriak Arga.

Mendengar itu Nayyara hanya diam merasakan sensasi yang membuat tidak bisa berkata-kata.

Setelah beberapa menit akhirnya wahana itu berhenti. Nayyara lega karena wahana ini masih aman untuk jantungnya walaupun sedikit membuat Nayyara tegang karena takut jatuh.

"Gimana serukan?" tanya Arga lalu Nayyara mengangguk.

Setelah itu Arga menarik tangan Nayyara kembali menuju wahana lainnya. Sebuah wahana berbentuk perhahu yang biasa di sebut Kora-kora.
Arga dan Nayyara lalu duduk di bangku paling belakang di wahana itu.

Setelah wahana itu penuh perlahan wahana yang berbentuk perahu itu berayun maju mundur. Lama kelamaan bergerak dengan cepat dan semakin tinggi membuat jantung Nayyara berdebar dengan kencang lalu Nayyara semakin mengeratkan pegangannya.

"Kalo mau teriak, teriak aja jangan ditahan" teriak Arga di sampingnya.

Nayyara memang menahan untuk tidak berteriak dari tadi, namun mendengar Arga mengatakan itu membuat akhirnya Nayyara mengeluarkan teriakan dia yang sudah dia tahan dari tadi.

Aaaaaaaa.........

Mendengar teriakkan istrinya yang begitu kencang membuat Arga terkekeh "benar lepasin aja semua beban kamu teriak yang kenceng"

Setelah beberapa menit akhirnya wahana itu perlahan berhenti dan Nayyara bisa bernafas lega. Tenggorokan nya menjadi sakit akibat berteriak begitu kencang.

"Lain kali teriak aja gapapa biar lega hatinya"

"Tapi aku awalnya malu mas, tapi bener perasaan aku jadi sedikit plong"

"Syukur lah, beli minum dulu yuk, kaya nya kamu haus abis teriak-teriak"

"Iya tenggorokan aku jadi sakit" ucap Nayyara sambil memegang lehernya.

"Yaudah yuk" ucap Arga menggenggam tangan Nayyara lalu menarik berjalan mencari minuman atau sesuatu yang bisa menyegarkan tenggorokan di siang yang terik ini.

"Kamu mau es krim ga?" tanya Arga karena melihat kedai es krim tak jauh dari posisinya berdiri.

"Es krim apa?" tanya Nayyara yang sebenarnya dia tadi tidak fokus dengan pertanyaan Arga.

"Es krim daging" jawab Arga sambil tersenyum.

"Hah? Emang ada es krim daging?" tanya Nayyara polos. Mendengar jawaban polos istrinya itu membuat Arga tertawa.

"Kenapa ketawa" tanya Nayyara heran.

"Canda, itu es krim di sana mau ga?" tunjuk Arga pada kedai es krim.

"Boleh" jawabnya sambil mengangguk.

Lalu mereka berdua berjalan menuju kedai es krim tersebut.

"Es krim strawberry satu sama vanila satu" ucap Arga kepada penjual es krim.

"Kamu makan dua sekaligus mas?"

"Engga lah bisa ngilu gigi aku, itu satunya buat kamu, kamu suka Vanila kan?

"Kok kamu tau rasa favorit es krim aku"

"Kamu lupa ayah kamu kan menceritakan semuanya tentang kamu"

"Oooohh, emang ya ayah selalu tau apa yang aku suka dan yang aku benci walaupun hal kecil"

"Dia memang jadi ayah yang baik, udah nih dimakan es krim nya" ucap Arga menyerahkan es krim vanilla pada Nayyara. Lalu mereka duduk di sebuah bangku yang terdapat payung sebagai penghalau sinar matahari.

Nayyara menikmati es krim nya itu sampai-sampai belepotan kemana-mana.

"Kebiasaan kalo makan atau minum pasti belepotan kaya anak kecil" ucap Arga lalu mengusap es krim yang belepotan di wajah Nayyara.

Dia membersihkan dengan tangan mulai dari pipi yang dia usap di lanjut hidung yang juga terkena es krim Sampai akhirnya pada bibir. Lalu Arga mengusapnya lembut.

Mendapat perlakuan tersebut lagi-lagi jantung Nayyara seakan mau copot. Sentuhan tangan Arga di bibirnya membuat Nayyara merinding, sesasi di jantung nya membuat dia merasakan getaran di dadanya.

"Tau enggak? Bibir kamu itu manis banget tau, jadi pengen aku menciumnya lagi"
Ucap Arga lalu perlahan mendekat ke wajah Nayyara dan pada akhirnya.

Bersambung..........

ARGANAYYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang