6. Kejadian di Sekolah

168 6 1
                                    

Perlahan Arga membuka matanya yang silau akibat sinar matahari. Baru beberapa hari ini dia tidur di sofa dan rasanya tubuhnya pegal-pegal. Lalu dia menyadari ada selimut diatas tubuhnya dan sebuah bantal di kepalanya.

Arga tersenyum "rencana gue berhasil, dia ternyata peduli juga sama gue" ucapnya lirih. Semoga ini adalah awal Nayyara akan mencintainya.

Arga bangkit dari sofa menuju kamar Nayyara tapi ternyata Nayyara sudah tidak ada pintunya di biarkan terbuka. Lalu Arga mengecek hpnya dan langsung menelpon Nayyara.

"Iya, ada apa sih mas"

"Kamu dimana?"

"Aku lagi di jalan mau sekolah"

"Ko ga pamit sama mas"

"Lagian mas tidur mulu ga bangun-bangun"

"Hehehe, maaf cape banget soalnya lembur sampe malem, btw makasih selimut sama bantalnya"

"Jangan kepedean ya, lagian mas keliatan kedinginan jadi aku kasih selimut. Kalo mas sakit aku juga yang repot"

"Cie yang mulai peduli" ledek Arga.

"Aku peduli karena aku baik sama semua orang"

"Masa? kayaknya kamu udah mulai cinta sama aku, mungkin karena ciuman semalam ya" tawa Arga semakin kencang. Seperti nya meledek Nayyara menjadi hiburan tersendiri.

"Engga lah lagian pacar aku juga sering gitu, udah ya aku lagi di jalan jangan ganggu aku mulu" ucap Nayyara langsung memutuskan panggilan itu.

Setelah itu Arga langsung menghubungi Novan dan seperti biasa menyuruhnya untuk mengawasi Nayyara kemanapun dia pergi.

**********

Nayyara masuk kelasnya lalu langsung duduk dengan kepala nya ditempelkan di atas meja seraya memejamkan matanya. Hari masih sangat pagi dan kelas juga masih sepi. Tadi dirinya buru-buru berangkat sebelum suaminya bangun.

"Woy masih pagi bangun" teriak Dinda sambil memukul meja.

"Dinda apaan sih bikin kaget gue ajah" kesal Nayyara.

"Lagian pagi-pagi kepalanya udah lo tempelin ke meja, lo masih sakit Nay?" tanya Dinda khawatir.

"Engga ko gue tadi kepikiran bokap ajah"

"Udah ya Nay jangan sedih mulu ada kita disini, janji kita bakal nemenin lo" ucap Mely sambil memeluk Nayyara.

"Makasih ya guys" ucapnya lalu mereka bertiga saling berpelukan.

"Eh udah mau upacara yu cepetan kelapangan nanti kita di omelin pak Bambang" ucap Dinda melepaskan pelukannya itu.

"Oke" ucap Nayyara dan Mely serempak.

Pagi ini langit sangat cerah, biru bersih tanpa awan sedikitpun. Mungkin itu Yang membuat sinar matahari terasa panas.

Nayyara baris di depan mulai merasakan sedikit pusing, keringatnya bercucuran deras. Rasa perih di Perut juga dia rasakan. Pandangan mulai gelap dan akhirnya tubuhnya tidak kuat lagi lalu ambruk ke tanah.

Dinda dan Mely panik lalu berupaya menggendong Nayyara namun Kevin datang dan langsung menggendong Nayyara menuju UKS.

**********

Nayyara perlahan membuka matanya, kepalanya masih sangat pusing dan pandangan masih berkunang-kunang. Dia merasakan ada yang menggenggam tangannya dan mengusap kepalanya.

"Nay kamu udah bangun?"

"Mas, kenapa kamu ada disini?" tanya Nayyara kaget kenapa bisa suaminya ada disini.

ARGANAYYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang