24. Interogasi

86 5 1
                                    

Peringatan ada unsur kekerasan!!! jadi harap bijak untuk membaca yang tidak suka adegan kekerasan bisa di skip saja.

Nama Alexander Wijaya adalah pemilik perusahaan Nova Farma yang menjadi saingan OHF(One Health Farma) milik Arga. Persaingan kedua perusahaan itu terjadi sudah dari dulu sejak kakeknya Arga mendirikan perusahaan OHF.

Banyak terjadi masalah antara keduanya mulai dari perebutan tender dan investor sampai persaingan menjadi produsen obat terbaik.

Namun sejak zaman kakeknya sampai sekarang persaingan keduanya masih di bilang wajar bermain sehat dan tidak main kotor.

"Apa bener Van itu lokasinya si penelepon itu dan benar dia adalah orang yang menyuruh kepala sipir itu?" tanya Arga yang menelpon Novan.

"Yakin seratus persen tuan, saat di telpon mereka membahas tentang kematian supir truk itu dan untuk pelacakan lokasi tuan tidak usah ragu akan kemampuan saya" ucapnya yakin.

"Baiklah jangan gegabah dulu kita cukup waspada sambil menyelidiki agar  dapat bukti jelas, sebaiknya tangkap kepala sipir itu dan interogasi dia, saya juga akan kesana"

"Baik tuan saya akan menyekapnya di tempat kemarin" ucap Novan lalu Arga memutuskan panggilan itu.

Arga lalu bergegas keluar kamar menuju kamar mandi.

"Udah mas telponnya?" tanya Nayyara pada Arga yang baru keluar kamar.

"Udah, oh iya mas ada urusan mau pergi ke Bandung lagi" ucapnya langsung menuju kamar mandi untuk berganti pakaian.

"Tapi mas kamu masih saki kan" ucapnya namun Arga tetap masuk kedalam kamar mandi. Setelah berganti baju Arga keluar.

"Kamu ga boleh pergi, kamu masih sakit masa mau ke Bandung lagi, baru juga minum obat" ucap Nayyara dengan nada sedikit tinggi.

"Bentar doang kok sayang ada urusan mendadak nanti malem balik"

"Pokoknya jangan, kalo urusan kerjaan suruh aja anak buah kamu"

"Ga bisa sayang ini mas yang haru urus sendiri"

"Nanti kamu tambah sakit mas"

"Kamu gausah khawatir sayang mas udah gapapa mas udah sembuh kok ini" ucap Arga sambil menarik tangan Nayyara menuju keningnya.

"Kalo kamu ngotot silahkan, tapi kalo kamu sakit lagi aku gamau ngurusin kamu, mending aku pergi dari sini" ucap Nayyara ngambek.

Melihat sikap Nayyara yang begitu Arga membuang nafas kasar "yaudah aku ga jadi pergi, udah ya jangan ngambek kalo ngambek tambah gemesin pengen mas terkam"

"Massss" ucap Nayyara dengan nada tinggi dan menatap Arga tajam.

"Hehehehe iya bercanda, ini mas ga jadi pergi deh"

"Mas boleh pergi atau kerja kalo udah bener-bener sembuh jangan maksain diri"

"Iya sayang, makasih udah perhatian sama mas, mas seneng banget" ucapnya Arga sambil mengelus-elus rambut Nayyara.

**********

Bagi Novan menangkap seseorang adalah pekerjaan mudah mau siapapun orangnya apalagi dia tanpa perlindungan bodyguard.

Novan sudah memerintahkan anak buahnya untuk menangkap kepala sipir saat dia pulang dari tempat dia bekerja.

Dengan sangat mudah anak buahnya menangkap dan menyeretnya ke sebuah gudang kosong.

"Kita mulai saja, tuan tidak bisa kesini langsung jadi kita harus bisa membuat dia buka mulut" ucap Novan kepada para anak buahnya.

Lalu Novan membuka penutup kepala si kepala sipir yang tubuhnya sudah di ikat di sebuah kursi.

ARGANAYYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang