Chapter50

303 10 3
                                    


Ardan Pov

Aku mengerti perasaan Anara, walaupun dia terlihat tersenyum tapi aku tau pasti Anara tengah sedih karena harus berpisah kembali dengan orangtuanya. Kali ini Anara pergi dari rumah bukan untuk bekerja ataupun kabur dari rumah tetapi pergi sebagai istri sahku, sebagai tanggung jawabku, aku dan Anara sudah sepakat untuk pergi liburan sekaligus honeymoon ke Bali. Entahlah, aku masih belum mengerti dengan jalan pikiran Anara, jika diluaran sana banyak perempuan yang ingin berlibur ke luar negeri, Anara malah sebaliknya.

Anara menolak saat ku ajak berlibur ke luar negeri, dia hanya mengatakan jika di Indonesia saja banyak pemandangan bagus kenapa harus pergi ke luar negeri? Honeymoon itu bukan soal pemandangan dan tempat yang dikunjungi saja katanya, tapi ini soal kebersamaan dan ikatan yang dijalin agar semakin kuat. Cara berpikirnya memang unik, aku beruntung memiliki istri seperti Anara.

Sesampainya di Bogor, Anara langsung membersihkan diri kemudian beralih pada pakaian yang dia bawa dari Surabaya, berbeda denganku yang langsung merebahkan diri dikasur dan tertidur. Sepertinya soal bersih-bersih, aku dan Anara memang berbanding terbalik. Kami berencana pergi ke Bali esok lusa dan untungnya pekerjaan di kantor masih bisa di handle selama sebulan kedepan, mungkin aku juga akan berlibur 2 minggu full.

Malam ini cuaca cukup cerah, langit diwarnai dengan gemerlap bintang yang memang tak bisa dipungkiri keindahannya. Anara terdengar tengah bergelut dengan alat dapur di lantai bawah, aroma masakannya pun mulai tercium, kami memang sepakat tidak ingin mempekerjakan orang lain, Anara bahkan bilang akan mengurus rumah dan bersih-bersih sendiri, dia bilang toh rumahnya memang tidak terlalu besar jadi Anara tidak akan kelelahan. Semuanya terserah Anara saja, jika itu maunya maka aku pun tidak bisa apa-apa.

Perlahan ku turuni satu persatu anak tangga, berjalan menuju dapur untuk menemani Anara yang memang tengah menyiapkan makan malam.

"Hey," sapanya melihatku masuk ke dapur, tak lupa dengan senyuman yang tentu saja kubalas.

"Hey sayang, udah selesai masaknya?"

"Tinggal goreng ikan doang, kenapa emang?" Anara mengelap tangannya sebentar kemudian berjalan ke arahku yang tengah duduk di meja makan.

"Aku mau ngajak kamu jalan-jalan, cuacanya lagi bagus." Anara mengangguk.

"Mau kemana?"

Aku berfikir sejenak, kira-kira tempat yang seperti apa yang cocok dikunjungi?

"Gimana kalo kita pergi piknik?"

***

Melihat Anara tersenyum lebar membuatku kembali lega, setidaknya sekarang adalah tugasku membuat Anara bahagia terlepas dari keluarganya. Dia terlihat cantik dengan dress selutut bermotif bunga dan topi lebar yang semakin membuatnya terlihat manis membuatku kembali jatuh cinta padanya, tak lupa dengan rambut coklat dan poni sealisnya yang membuatnya semakin menggemaskan.

Padang rumput hijau membentang kujadikan tujuan untukku dan Anara piknik kecil-kecilan, beberapa keluarga juga ada yang tengah piknik bersama menggelar kain diatas rumput sambil tertawa bahagia. Anara menarik tangan kiriku untuk berjalan beriringan menuju tempat dibawah sebuah pohon yang lumayan rindang, dia terlihat antusias mulai menggelar kain dari dalam keranjang piknik yang kubawa tadi.

Kami memang sengaja tidak membawa terlalu banyak makanan karena sebelum berangkat tadi Aku dan Anara sudah makan bersama. Hanya satu botol jus jeruk lengkap dengan dua buah cangkir kecil, empat potong sandwich, dua mangkuk ice cream dan beberapa makanan ringan lainnya.

"Kamu seneng?"

"Banget," Balas Anara semangat. "Udah lama rasanya gak pergi liburan kayak gini, apalagi sekarang bareng sama suami sendiri, rasanya beda."

My First Love is My SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang