Chapter05

871 36 2
                                    

| Masa Laluku Mungkin Tidak Seindah Kebanyakan Orang, Tapi Dengan Itu Aku Ingin Mengubah Masa Depanku Menjadi Paling Indah Dari Siapapun |

〰️▫️◽◻️⬜💜⬜◻️◽▫️〰️

Ardan Pov

Meeting selesai pukul 10 sesuai jadwal, semuanya berjalan lancar. Pembangunan mall baru juga baru saja ku tandatangani proposalnya. Dari beberapa proposal yang sudah ku acc aku menyuruh Anara memberikan salah satunya pada divisi proyek lapangan untuk segera ditindak lanjuti.

Pekerjaanku hari ini banyak, tidak ada waktu untuk mengerjai Anara. Kerja sama dengan klienku di Medan juga baru saja ku setujui, aku akan meminta Anara mengatur acara pertemuannya. Cara kerja Anara memang tidak terlalu buruk, tak salah aku memilihnya jadi sekretaris pribadi. Sekalian aku juga bisa puas membuatnya kesal membalaskan dendamku dulu.

Aku jadi teringat dulu, waktu itu aku memang tinggal bersama Nenek beberapa bulan di Surabaya tapi karena aku betah disana aku memutuskan untuk melanjutkan sekolahku disana.

Aku memang bukan cowok cool yang banyak diidam-idamkan cewek-cewek di sekolah, aku bisa dibilang sebagai orang yang gila belajar. Menurutku belajar adalah sesuatu yang menyenangkan, menghabiskan waktu dengan buku memang keseharianku, Buku adalah sahabat paling setia, rela mendampingi di mana pun dan kapan pun tanpa pernah memikirkan dirinya. Dia adalah sebaik-baiknya teman menurutku.

Saat kedua orangtuaku pergi ke luar negeri, aku dan Kakakku memang sering dititipkan pada Nenek. Wanita tua itu sangat menyayangiku, selalu mendukung apapun keputusanku. Dia memang lebih sayang padaku daripada Kakakku, tak apa toh Mama juga lebih sayang pada Kakak jadi Nenek adalah milikku.

Saat itu pernah tak sengaja aku bertabrakan dengan seorang cewek tomboy di koridor sekolah, beberapa buku yang kubawa jatuh berserakan di lantai. Memang terdengar seperti drama, tapi itulah yang terjadi. Bukannya membantuku, cewek tomboy itu malah memarahiku dan pergi begitu saja, aku tentu saja sangat kesal, jelas-jelas itu salahnya karena berlarian tak melihat ke arah depan tapi malah aku yang disalahkan. Dasar gadis aneh!

Setelah kejadian itu aku kembali bertemu dengannya di rumah sakit, Nenekku masuk rumah sakit karena penyakit jantungnya semakin parah, ya Nenekku memang memiliki penyakit jantung, katanya sewaktu dulu Nenek memang suka merokok, aku tak tau.

Aku melihat gadis tomboy itu berlari dilobi rumah sakit sambil mendorong salah satu pasien berlumuran darah akibat tabrak lari, dari sana aku sadar bahwa dia bukan gadis sombong. Dia bahkan ikut menekan kepala korban yang banyak mengeluarkan darah sampai-sampai bajunya terdapat banyak bercak darah. Dari sanalah aku mulai menyukainya, ya mungkin terdengar gila tapi inikah yang disebut dengan cinta pandangan pertama? Gadis tomboy yang care pada orang lain, aku menyukainya.

Mencari tahu latar belakangnya sampai melihat gerak-geriknya disekolah menjadi rutinitas wajibku, ternyata dia adalah anak pemilik rumah sakit yang kudatangi satu minggu lalu itu, kudengar dia memang sering datang kesana. Aku tidak suka melihatnya terus bersama dengan cowok-cowok berandal nongkrong-nongkrong diwarung belakang sekolah.

Menurutku pergaulannya tidak baik, sampai suatu saat aku memberanikan diri untuk mengungkapkan rasaku, rasa yang sudah 5 bulan terakhir ini aku pendam. Cinta pertamaku.

"Gue suka sama lo Ra, mau gak jadi pacar gue?" dengan mengumpulkan keberanianku aku menyatakan cintaku didepan teman-temannya tempat dimana dia biasa nongkrong.

Ketika kenyataan tak sesuai dengan harapan, ketika cinta pertamaku gagal membuatku bertekad mengubah hidupku.

Anara si gadis tomboy menolakku, dia bahkan menertawakanku bersama dengan teman-teman cowoknya ketika aku mengatakan cintaku. Dia menolak mentah-mentah diriku, mengatakan bahwa seleranya bukan cowok cupu sepertiku.

My First Love is My SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang