Chapter13

531 23 1
                                    

| Yang Datang Diakhir Itu Bukan Hanya Penyesalan Tapi Kadang Bisa Juga Dengan Keuntungan, Always Positif Thinking! |

〰️▫️◽◻️⬜💜⬜◻️◽▫️〰️

Ardan Pov

Sejak Anara memelukku kemarin aku semakin berani padanya, ternyata aku salah. Anara bahkan memelukku saat dia sadar, walaupun aku tidak tau alasan kenapa dia menangis tapi ada untungnya untukku. Apa ini gara-gara pria bernama Reza kemarin? Jika iya aku akan membuat pelajaran padanya, berani-berani nya dia membuat Anara menangis seperti itu!

Aku tau dia adalah Reza, mantan pacar Anara sewaktu SMA dulu. Aku sudah bertanya pada seorang pelayan di hotel, Reza ternyata cucu dari pemilik hotel tersebut. Ah aku tidak peduli, yang jelas aku tidak ingin Anara bertemu lagi dengannya.

Malam ini Anara terlihat benar-benar cantik dengan dress yang kubelikan, dia terlihat seperti bunga yang paling Indah ditengah-tengah taman.

"Gandeng aku." Ujarku saat aku dan Anara baru saja keluar dari mobil. Anara mendongak sambil mengernyit.

"Maksudnya? Bapak mau saya gandeng Bapak gitu?" aku mengangguk dan tanpa aba-aba langsung saja kuraih tangan kirinya agar melingkar di lenganku.

"Tidak ada penolakan, apa kau mau orang-orang berpikir buruk tentang bosmu gara-gara seseorang jalan dibelakangku? Kau bukan pengawalku." Ujarku, dia akhirnya menyerah membuatku tersenyum tipis.

Banyak pasang mata menatap kedatangan kami, aku memang jarang tersenyum kepada orang lain tapi rasanya malam ini aku ingin membalas tatapan mereka dengan senyuman, melihat Anara di sampingku seperti ini ternyata membuatku bahagia tanpa alasan. Aku tidak tau ada apa denganku akhir-akhir ini tapi yang jelas saat bersama dengan Anara aku merasa senang bukan main.

Mendengar bisik-bisik orang yang mengatakan kami pasangan serasi membuatku tersenyum kembali, Anara juga tampak diam dan tersenyum membalasnya, kurasa dia tidak keberatan sama sekali.

"Saya tinggal sebentar ya Anara, disini ada rekan bisnis saya ternyata. Tidak papa kan?" bisikku, Anara mengangguk kemudian aku pergi menuju ruangan khusus didalam gedung. Seseorang memberitahu jika Pak Indra pemilik gedung ini memintaku untuk bergabung dengannya.

"Selamat malam Pak Ardan, senang bisa bertemu dengan anda lagi. Terima kasih sudah datang." Ujarnya, aku tersenyum kemudian berjabat tangan dengannya dan beberapa orang berpakaian jas formal sepertiku.

"Sama-sama, selamat atas dibukanya gedung ini Pak." Ujarku tulus, setelahnya kami mengobrol tentang bisnis yang kami kelola masing-masing. Medan memang tempat para pebisnis hebat seperti mereka berada, tak heran bisnis yang mereka kelola selalu memuncak hebat dan selalu berhasil dipasar saham.

"Bapak adalah salah satu pengusaha yang saya kagumi." Terangku pada Pak Indra yang berada di sampingku. Pak Indra menoleh dan tersenyum, dia memang ramah pada semua orang dan gampang tersenyum. Usia Pak Indra kira-kira berbeda 10 tahun denganku.

"Saya merasa terhormat dikagumi oleh pengusaha muda seperti anda."

15 menit tak ada Anara di dekatku saja aku sudah merasa tidak nyaman, sepertinya Anara sudah menjadi candu untukku. Aku ingin segera kembali dan memeriksa keadaannya, apa dia baik-baik saja saat aku tinggal? Ah dia kan bukan anak kecil, seharusnya dia bisa berbaur dan menjaga diri bukan?

Setelah berpamitan pada Pak Indra dan yang lainnya aku kembali menuju lobi gedung tempat aku meninggalkan Anara tadi.

Damn it! Kenapa Anara bisa bersama dengan si Daniel sialan! Dia kan cowok playboy yang sangat mesum, dia bahkan pernah menggoda Hana dulu. Dengan cepat aku menghampiri Anara saat Daniel menyentuh tangan Anara, aku tidak rela Anara disentuh pria seperti itu. Tapi kenapa Anara diam saja?

My First Love is My SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang