bab XXII

52 10 0
                                    

Hari mulai malam dan aku berbaring dikasur sambil memainkan ponsel ku, sesekali aku melihat instagram dan memposting poto ku saat berlibur saat tengah asik berselancar di medos sebuah notifikasi masuk menadakan pesan masuk, karna penasaran aku membukanya dan alangkah terkejutnya aku saat melihat pesan itu dari seseorang yang sedang menggangu pikiran ku

"cantik"

Aku yang membacanya pun senyum senyum sendiri bagaimana bisa aku menjadi seperti orang gila hanya karna sebuah tulisan, aku berguling guling dikasur dan beberapa kali meloncat karna terlalu bahagia, tak lama sebuah notifikasi muncul lagi dan dengan segera aku membukanya

"pemandangan nya"

Setelah membaca pesan tersebut aku melempar ponsel ku menjauh dari dekatku, bisa bisanya aku tertipu daya muslihat pria tua bangka itu

"sialan bisa bisa nya gue kena jebakan pria tua bangka itu"

Dari pada membalas pesan nya aku lebih memilih makan bersama yang lain nya di meja makan, saat berada di tangga aku melihat bayi mengemaskan sedang digendong kak Elora dengan segera aku menghampiri mereka dan membawa si bayi mungil ke kamar ku, aku tidak melanjutkan niat ku untuk makan melainkan bermain bersama si mungil ini

"ahh gemas sekali kamu, jadi pengen punya juga"ucap ku sambil membaringkan nya di kasur ku

Bayi itu tersenyum saat aku berbicara seperti itu seolah ia mengerti dan mengiyakan ucapan ku barusan, sungguh menggemaskan pikirku

"aku post deh sama bayi ini, buat kenang kenangan nanti kalo dia udah gede hehe"

Aku pun meng up nya di postingan Instagram, baru beberapa detik saja sudah banyak yang menyukai postingan ku, tak lama pesan pun masuk kembali karna sedang asik bermain dengan si mungil aku tidak menghiraukan pesan itu

Sudah hampir larut dan sibayi pun sudah tertidur pulas, ia tidak merengek atau pun tidak banyak bertingah, sungguh bibit yang unggul ucap ku dalam hati sambil mengantarkan nya ke kamar sang kakak yang tengah sibuk menyiapkan beberapa keperluan pernikahan kak Ayesha beberapa hari lagi

"anteng banget dia sama kamu Leta tidak biasanya ia mau berpisah lama dengan ku" ucap kak Elora sambil mengendong bayi nya

"iya dong, Alleta gitu loh" jawab Alleta sambil tersenyum bangga

"iya deh iya yang bentar lagi nyusul"

"ahh udah lah Alleta mau tidur aja dari pada ngomong sama kakak" ucap ku sambil berlalu

"yaudah sana besok masih sekolah"

Aku kembali ke kamar saat berbaring ponsel ku terus berbunyi dan aku membuka notifikasi  tersebut ternyata dari orang yang sama, menyebalkan sekali mengapa ia terus saja menggangu ku meski beberapa hari ini memang aku sedikit merindukan nya

"bayi siapa?"

"Alle jawab saya itu bayi siapa?"

"ALLETA"

"Alle angkat panggilan saya"

"saya bertanya sekali lagi itu bayi siapa sebelum saya datang dan bertanya langsung "

"Alle jawab pertanyaan saya"

Dan masih banyak lagi pesan darinya, enggan membalas semua pesan nya aku hanya menjawab dengan malas

"itu bayi saya udah puas pak?"

Tak lama terdengar lagi notifikasi dari nya aku semakin kesal saja saat hendak tidur ia malah terus menghubungi ku

"kamu jangan bercanda Alle"

"pak sudah lah jangan dibahas saya mau tidur, bapak mau percaya atau pun tidak saya tidak peduli"

"jawab saja Alle apa susah nya"

"bapak liat aja sendiri kesini"

"baiklah minggu depan saya pulang"

"terserah bapak, baiklah saya tunggu" jawab ku sebelum tidur

Aku tidur malam ini dengan bergulung selimut suasana dingin kini membuat ku tetap bertahan dengan posisi, aku merasakan pegal pada pundak ku

Aku membuka mataku saat terdengar alarm terus berbunyi disamping nakas ku, malas sekali jika harus bangun pagi seperti ini karna dingin masih terasa dengan malas aku berjalan gontai ke arah kamar mandi

"ahh sial kenapa begitu dingin cuaca hari ini" aku berucap saat tiba di kamar mandi

Aku menyelesaikan acara mandiku dengan segera karna malas jika harus terlalu lama berada dikamar mandi, setelah selesai aku pun turun menuju kedapur untuk sarapan sudah lama aku tidak seperti ini berkumpul bersama dengan keluarga

"pagi semua" ceria ku saat menyapa mereka

"pagi sayang" ucap papa bersamaan dengan mama

"pagi juga Alleta"kini giliran kedua kakak ku bersamaan

Aku duduk disamping kak Ayesha sambil menyaksikan mama yang masih memasak makanan untuk kami semua, bukan tidak mau membantu mama namun karna tangan ku juga belum sembuh sepenuhnya

"ayo sarapan dulu sebelum beraktivitas masing masing"

"siap ma" jawab kami serempak

Aku kesekolah diantar oleh ka Ayesha dengan mobil milik nya karna ia hendak membeli sesuatu untuk mempersiapkan pernikahan nya

"belajar yang bener jangan keluyuran"

"iya iya bawel banget sih"

Aku berjalan kedalam kelas dengan santai sambil memainkan ponsel ku, setelah nya aku duduk tanpa memperdulikan sekitar seolah tidak pernah terjadi apapun

"pagi Leta" sapa Maudy duduk disamping ku

"pagi juga"jawab ku seadanya

"pagi Leta" kini kami berdua menatap wanita yang baru saja datang yang tak lain ialah Kinara yang kemarin aku suruh mencuci muka

"pagi juga Nara" sapa ku melihat ia tengah tersenyum bahagia

"makasih banyak ya Leta karna lo sekarang banyak yang ngira gue itu oplas padahal gue cuma gak pake riasan aja"

"ahh seneng banget sekarang banyak yang minta nomor gue dong, gue gak tau kalo lo gak ngomong gitu kemarin entah sampai kapan gue bakal dibilang bebek buruk rupa sama mereka" ucap nya bersemangat dan melirik ke arah Nasya yang sedang duduk disamping Arshaka

"di maklum ya Ta, mode bumil nya dibawa sampe sekolah" ucap Kinara sambil melirik mereka

"lo udah tau?" tanya ku heran saat ia tengah sibuk memainkan ponsel

Iya hanya menganggukan kepala sebagai jawaban nya setelah nya guru pun masuk kedalam kelas, aku mendengar akan ada guru pengganti pak Arka sempat tidak rela karna guru yang mampu menjelaskan dengan baik dan mampu di pahami kini malah akan di ganti

"Alleta bisa ke kantor sebentar ada yang mencarimu"ucap guru yang mungkin tidak mengajar di kelas ku karna ia begitu asing

"baiklah pak"

Aku berjalan dibelakang guru muda itu namun dipertengahan lorong ia malah berbelok ke arah kelas lain membuatku mengerutkan kening

"loh ko bapak belok, bapak gak pergi ke kantor?" tanya ku dan ia menoleh

"tidak saya tidak pergi kekantor kamu sendiri aja ya"

Aku menganggukan kepala dan berjalan dengan lesu, tak lama terdengar suara langkah yang menghampiri ku dan mengusak rambut ku

"calon pengantin ko lesu gini semangat dong lusa pernikahan kak Ayesha dan 2 minggu setelahnya" aku mendongkak melihat sang pelaku yang tak lain adalah pak Adrian

"kau tau sendiri nanti" imbuh nya sambil berlalu dihadapan ku

'jika bukan pak Adrian yang memanggil ku lantas siapa? Atau aku di kerjain guru tadi ya?' ucap ku sambil terus berjalan

Saat tiba dikantor aku ragu untuk membuka nya, mungkin kini di dalam kantor tengah tidak ada guru bagimana jika ada rumor yang tidak tidak, saat hendak berbalik seseorang meng intrupsi ku untuk masuk kedalam kantor

Aku terkaget saat membuka pintu ruangan ini, bahkan aku masih tetap berdiri di ambang pintu memandang nya yang kini tengah tersenyum hangat dan merenangkan tangannya

ALLETA ALVENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang