Sungguh penat hari ini dengan berbagai ucapan dan juga banyak yang menanyakan tentang postingan pak Arka yang jelas jelas mengupload ku di seluruh media sosial nya, menbuat semakin banyak pertanyaan dari mereka yang menyambut ku
"yang kemarin di upload sama pak Arka lo bukan si Ta soal nya mirip banget asli apalagi jaketnya kayak yang lo pake pas sekolah" tanya Maudy penasaran
"dengerin gue ya Maudy Nara, gue gak pulang sama dia apa lo lupa kalo gue pulang pake taxi, dan untuk jaketnya mungkin aja kebetulan sama lo pikir deh jaket yang kayak gue bukan cuma satu"
"dan satu lagi bukan nya lo sendiri yang bilang kalo pak Arka udah tunangan? Nah mungkin itu tunangan nya dan lo tau sendiri gue sama dia udah kayak anjing sama kucingkan"
Aku mencoba mencari alasan yang masuk akal meski pada dasar nya itu memang aku, namun kali ini pertanyaan Nara berhasil membuat ku terdiam namun untung nya pak Arka masuk dan mulai mengajar
"tapi lengan nya diperban kayak tangan lo Ta" aku tidak menjawab melainkan mengangkat bahu seolah tidak tahu
"udah lah yang jelas itu bukan gue" jawab ku berbisik dan kembali menghadap kearah depan memperhatikan pelajaran
Berbeda dengan Alleta yang sibuk menulis Arshaka justru memperhatikan Alleta dengan seksama ada rasa menyesal meninggalkan nya namun bagaimana lagi sekarang nasi sudah menjadi bubur, ia tidak akan bisa mengembalikan keceriaan Alleta saat bersama nya, saat Arka sibuk memainkan ponsel nya ia tak sengaja melihat Arshaka yang sibuk memandangi Alleta membuat nya geram sendiri
"ehm" Arka hanya berdehem namun rupanya Arshaka masih tidak peduli
"Arshaka Jevais Narendra pergi keluar dan menghormat tiang bendera hingga jam pelajaran saya selesai" ucap Arka membuat Arshaka menjadi tontonan utamanya
"memang nya saya kenapa pak? Saya tidak membuat ulah hari ini"
"salah kamu adalah tidak memperhatikan penjelasan saya dan tidak menulis materi yang saya terangkan"
Arshaka pergi keluar dengan membanting pintu membuat yang lain terperanjat kaget berbeda dengan Alleta yang malah menatap Arka yang kini tengah menatapnya juga
"baiklah jika semua sudah selesai kumpulkan dan Alleta antarkan keruangan saya nanti" ucap nya tanpa mengalihkan pandangan nya dari Alleta
Setelah nya ia berdiri dan pergi keruangan guru sambil menunggu bel istirahat berbunyi, ia berjalan sambil memainkan ponsel nya melihat beberapa poto yang memang sengaja ia ambil beberapa hari lalu
Dengan kesal Alleta mengantarkan tugas itu kemeja milik pak Arka, lama tidak bertemu pak Adrian kemana pria itu perginya bahkan ia juga beberapa kali tidak masuk saat jam pelajaran nya, ketika tiba di kantor ia melihat pak Arka dengan kemeja putih dan lengan baju nya di gulungkan menambah kesan ketampanan nya, setelah sadar aku langsung menyimpan tugas tersebut dan hendak pergi lagi namun ia menahan lengan ku
"sehabis pulang sekolah ke apart saya ada mau saya bicara kan"
"males ahh gak ada jaminannya" jawab ku dingin
"yaudah nanti saya kasih hadiah kalo kamu ada di apart pas saya pulang"
"oke saya kesana, pin nya gak di ganti kan?"
"giliran dikasih hadiah aja mau"
"hehe apa pun demi hadiah"
"hari ini bakal ada rapat jadi pasti pulang bakal cepet"
Aku bersorak ria saat mendengar hari ini pulang lebih cepat dari biasanya, dengan hati senang aku pun keluar kantor dan benar saja terdengar pengumuman bahwa kami dipulangkan lebih cepat hari ini, sungguh orang yang menepati ucapan dan janji ya pak Arka pikir sambil terus berjalan kedalam kelas
"ngapa lo senyum senyum sendiri? Kerasukan penghuni lorong?" tanya Maudy ketika melihat ku datang
"gak kenapa kenapa ko" jawab ku masih tetap tersenyum
Tak lama terdengar beberapa siswi berteriak melihat kearah lapang, aku pun ikut ditarik oleh Maudy karna ia penasaran saat tiba di tepian lapang aku melihat pak Arka kini tengah berjalan beriringan dengan guru yang lain nya dengan lengan baju yang masih digulung bersama jas yang ia tenteng tak lupa rambut yang memperlihatkan sebelah jidatnya menuju parkiran saat ia berbalik dan menatapku ia tersenyum hangat dan memberikan wink setelah nya terdengar siswi lain berjerit seolah itu di berikan pada mereka
Pipi ku terasa panas membuat ku mengalihkan pandangan ia terkekeh dengan hal itu yang semakin membuat riuh siswi berteriak heboh, mungkin hal itu memang langka terjadi membuat yang lain semakin banyak menyukai nya, ada rasa tidak rela saat pak Arka menjadi tontonan utama seperti sekarang namun hati juga berkata siapa aku hingga tidak boleh ia menyuruh nya tebar pesona seperti sekarang
"aku pulang duluan ya ada yang harus gue selesaian dirumah" ucap ku saat mereka masih terpaku dengan ketampanan pak Arka
"heem yaudah sana gue masih betah" kini Nara yang menjawab ku saat ia masih terpokus
Aku segera mengambil tas didalam kelas dan pergi keparkiran menuju apart milik pak Arka, saat di perjalanan aku melihat sebuah mall dan berpikir akan membeli baju ganti dan beberapa bahan makanan untuk aku makan disana nanti nya
Ketika sampai di apart milik nya aku menyimpan bahan masakan yang tadi aku beli itu di dalam kulkas, aku berjalan seolah ini adalah rumah ku aku juga masuk kedalam kamar yang munkin kamar pak Arka karna kamar yang satunya lagi terkunci, karna tubuhku lengket aku memilih mandi dan berendam dengan air hangat.
Setelah semuanya selesai aku kembali kedalam kamar dan membaringkan tubuhku, aku hanya mengenakan hoodie over size dan hotpans milik ku yang tertinggal di dalam mobil karna saat ingin membeli pakaian aku melihat Arshaka dan Nasya sedang berbelanja membuat ku enggan dan memilih mengenakan yang aku punya saja, karna hari masih siang aku pun memilih tidur karna mungkin pak Arka juga akan pulang sore ataupun malam.
Saat aku mengerjapkan mataku aku melihat cahaya matahari kini sudah menguning menandakan sore, ada yang aneh pikirku mengapa pinggang ku terasa berat ketika aku melihat kebelakang disana sudah ada tangan kekar yang melingkar dengan nyaman disana, dengan perlahan aku melepaskan nya agar tidak menggangu pak Arka yang sedang tertidur pulas
Aku membasuh muka ku dan pergi kedapur untuk menyiapkan makanan karna makan siang ku terlewat tadi, saat sedang asik memasak tiba tiba ada yang memeluk ku dari belakang dan kepalanya sudah bersandar dipundak ku, mungkin masih ngantuk pikirku saat ini.
"kenapa ninggalin sendirian dikamar" terdengar dengan suara serak namun terlihat manja
"hehe bapak kalo masih ngantuk tidur lagi aja" ucap ku sambil mengusap tangan nya yang berada di perut ku
"nanti kalo masak nya udah selesai saya bangunin bapak" ia menggeleng kan kepalanya yang masih setia bersandar di pundak ku
"nggak mau, mau gini aja" jawab nya sembari mengeratkan pelukan nya
"yaudah iya, tapi jangan ganggu ya soal nya tangan saya kan masih sakit jadi sedikit kesulitan jika bapak banyak tingkah" ia mengangukan kepalanya patuh

KAMU SEDANG MEMBACA
ALLETA ALVENA
Novela JuvenilKegabutan diwaktu libur semester "she is mine and she is my little wife" "gak masalah kamu gak mau balikan sama aku, tapi biarin aku jadi singa buat lindungin kamu" "gue gak butuh singa,karna gue bisa jadi landak tanpa bantuan lo" "he's mine bitch"