bab XLIV

19 8 0
                                    

Alleta kini duduk di kantin sambil sesekali memijat kaki nya yang terasa pegal karna ia harus berdiri lama untuk mengambil buku di perpustakaan yang entah mengapa sangat ramai hari ini, saat tengah asik membaca ia melihat siluet sang suami yang melewati perpustakaan menuju ruangan guru.

"lah dia kenapa? Ko kayak nya marah banget sampe segitu nya pergi tanpa liat wajah cantik paripurna milik gue"

Dengan kesal aku kembali kedalam kelas namun di pertengahan jalan aku bertemu dengan Arshaka yang kini memandang ku dengan lembut, pandangan itu yang dulu selalu membuat ku luluh kini sudah tidak lagi, aku berjalan melewati nya tanpa merubah ekspresi datar ku.

"Alleta, aku denger kamu di teror ya sama orang gak di kenal" ucap nya membuat ku menghentikan langkah

"gak masalah kamu gak mau balikan sama aku, tapi biarin aku jadi singa buat lindungin kamu" imbuh nya membuat ku berbalik

"gue gak butuh singa buat, karna gue bisa jadi landak tanpa bantuan lo" aku berkata tanpa menjeda setiap kata enggan jika ia malah salah tanggap nanti nya

Aku pergi melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda karna perbuatan Arshaka barusan, saat tiba di dalam kelas aku melihat beberapa teman ku sedang bercanda dan sibuk dengan urusan nya masing-masing.

Dengan lelah aku pergi ke apartemen milik pak Arka karna ia menyuruh ku pergi kesana, sudah beberapa minggu juga aku tidak kesana, rasanya seperti sudah lama padahal baru saja aku bertemu dengan pak Arka

"ahh cape nya hari ini, badan juga kayak mau remuk kalo gini terus-terusan"

"ahaha tapi sekarang aku gak ngerasa kesepian karna punya suami super duper gak bisa di tebak kayak pak Arka beruntung nya nasib-" belum selesai ucapan ku pintu nya kamar sudah di buka dari luat

"nasib nyonya Alhanan" lanjut pak Arka setelah nya kami tertawa kencang bersama

Saat pak Arka ikut berbaring tak sengaja ia menyenggol kaki membuat ku meringis pelan, tidak terlalu sakit namun ingin saja mengerjai pak Arka, dengan panik ia kembali duduk dan melihat kearah kaki ku yang memiliki beberapa luka memar karna pegal berdiri tadi siang

"loh ini kenapa sayang? Ko bisa sampe luka gini? Masih sakit sekarang kaki nya?" tanya pak Arka terus beruntun dan di hadiahi anggukan lemas oleh ku

"yaudah bentar ya, aku ambil minyak kayu putih dulu abis itu aku pijitin ya biar gak makin parah nanti nya" pak Arka terlalu panik hingga tidak menyadari aku sedang menahan tawa sejak tadi

Dengan perlahan ia memikat kaki ku yang terasa pegal membuat ku mengantuk dan tanpa sadar tertidur tanpa mengganti seragam sekolah ku terlebih dahulu.

"ehh kecapean kayak nya"

"niat nya mau ngajak jalan jalan sore malah tidur, tapi gak papa lah karna ia juga butuh istirahat"

Arka terus bermonolog sendirian sembari membenarkan posisi Alleta agar nyaman ketika tidur dan tidak mengganggu ketengan nya, Arka memilih membersihkan tubuh nya yang terasa lengket dan pergi ke ruang tamu untuk menonton televisi, namun saat sedang asik melihat perusahaan nya yang menjadi bintang utama di berbagai siaran berita ada saja yang mengganggu kesenangn nya

Arthurehbsy_26

A picture

My Littel Women And Beautfull Mine

Arka mengeraskan rahang nya saat melihat sebuah notifikasi dari instagram nya, bagaimana tidak dengan terang-terangan Arthure mengunggah poto Alleta yang menggemaskan di media sosial nya, dan apa itu captionya yang seolah Alleta adalah milik nya. Dengan sengaja Arka mengomentari postingan itu menggunakan akun resmi milik nya

@Arka_2301 i think she is mine

@Arthure_26 hey you wrong here

@Arka_2301 we look who she's husband here @Alleta0123

@Alleta0123 dengan senang hati aku akan menjadi nyonya Alhanan tuan Arthure Habasy Athaillah

Arka tersenyum puas membaca komenan sang istri, namun baru beberapa saat ia teringat sesuatu bukan nya Alleta sedang tidur? Lantas siapa yang berkomentar disana?

"sayang" ucap pak Arka saat sedang duduk menghadap jendela

"hmm, kenapa bi?" tanya ku

"sejak kapan kamu bangun?" bukan nya menhawab ia malah kembali bertanya

"sekitar 10 menit yang lalu, aku bangun karna lapar ngeganggu terus jadi kebangun deh" aku berucap seadanya

"baiklah, mau cari makan di luar gak?" tanya pak Arka berhasil memenuhi keinginan ku

Aku mengangguk semamgat, setelah nya berganti pakaian tanpa harus mandi terlebih dahulu malas jika harus membuang waktu, tenaga dan harus menghemat air tentu nya haha, kami berjalam di depan apartemen sekalian berjalan-jalan sore dengan udara yang sejuk

"kayak nya makan bakso enak deh bi" ucap ku tiba-tiba

"kamu mau sayang?" lagi lagi aku menganggukan kepala

"mau makan di luar atau mau di apart aja?" tanya nya lagi

"di apart aja deh, kalo di luar harus bergantian duduk nya mana harus ngantri juga" keluh ku saat kami kembali berjalan

"yaudah kita pesen lewat go food aja ya kalo gitu, biar kamu bisa sambil rebahan nunggu nya" ahh aku senang sekali jika seperti ini

Dan akhirnya kami memilih untuk pulang menghakhiri sesi jalan-jalan sore nya entah sudah beberapa kali aku mengingin kan sesuatu dengan memaksa pak Arka namun ia tidak keberatan sama sekali oleh keinginan ku meski kadang harus merayu nya.

"Habibi aku mau ngomong" ucap ku saat tiba di sofa depan tv

"iya apa sayang, aku dengerin ko" lagi-lagi ucapan nya bisa membuat ku blusy meski bukan pertama kali tapi tetap saja aku malu

"kamu ngerasa aku terlalu cerewet gak sih bi?" aku bertanya dengan pelan takut mendapat jawaban yang menyakitkan

"aku lebih suka kamu apa adanya sayang, apa pun tentang mu aku menyukainya"

"karna aku tidak ingin kamu seperti Neptunus"

"jauh dari pandangan sulit di gapai dan hawa dingin yang mematikan"

Jawaban nya membuat ku terdiam, mengapa ada orang seperti dia yang mampu membuat ku tidak bisa menyangkal perkataan nya kali ini, sungguh di luar nalar isi pikiran pak Arka selalu saja memberi hal baru.

"ahh nanya kamu gak bikin aku ngerti" mendengar ucapan ku pak Arka hanya terkekeh

"haha udah lah gak papa sayang, sebentar ya aku ambil dulu pesana kita di luar" setelah nya pak Arka berlari keluar

"huft, capek banget punya suami modelan pak Arka" aku menghela napas dan membaringkan tubuh di sofa

Setelah membayar makanan tersebut Arka kembali kedalam dan mulai menata setiap makanan yang mereka pesan tadi, dengan semangat Alleta duduk di karpet samping Arka yang kini tengah tersenyum kearah nya.

"sekarang waktu nya makan" ucap ku penuh antusias

"iya sekarang makan yang banyak ya cantik biar makin kuat dan sehat meski makanan nya gak sehat" pak Arka berkata ada benar nya juga haha

Tapi siapa peduli, aku hanya lapar dan ingin makan-makanan ini toh tidak setiap hari juga aku makan seperti ini hanya kadang-kadang kan hehe itu pun jika di ijinkan pak Arka.

ALLETA ALVENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang