bab XXVII

52 10 0
                                    

Kenapa bisa dia yang berada disini sungguh aku tak habis pikir dengan segala yang kini telah terjadi, aku duduk disamping nya sambil sesekali melirik kearah nya masih tidak percaya dengan semua ini

Tak lama datang lah Gio mengempiriku sambil mengucapkan selamat, ia juga memberikan ku kado yang entah apa isinya

"selamat ya"

"sekarang lo udah jadi istri orang"

"gue gak percaya pas pertama datang ternyata dia yang jadi suami lo"

"selamat menempuh hidup baru ya Ta, sekarang tugas gue jagain lo udah selesai"

"tapi kalo lo butuh bantuan gue bilang aja ya"

Aku menganggukan kepala dan memeluk nya tak peduli tatapan dari orang lain, mungkin setelah ini aku tidak bisa memeluknya lagi, sebenarnya penasaran mahar apa yang si tua bangka ini berikan kepadaku karna aku enggan menanyakan kepadanya aku memilih bertanya pada Gio dan ia mengirim ku sebuah Video

"makasih banyak ya lo udah mau hadir dan mau jagain gue selama ini"

Ia tersenyum dan melirik kearah pak Arka yang kini telah menjadi suami ku, ia berjalan mendekat dan menghela napas saat ia berhadapan dengan nya

"selamat ya pak"

"sekarang giliran bapak yang jagain Alleta"

"kalo suatu hari nanti Alleta nangis gara gara bapak, saya sendiri yang akan membunuh bapak"

Gio pergi meninggalkan kami dan kembali kearah keluarganya berkumpul disana ada beberapa keluarga besarku juga, setelah sedikit renggang aku memilih duduk dan melihat vidio yang diberikan Gio pada saat ijab kabul tadi. Aku terperanjat kaget saat melihat dan mendengar mahar yang ia sebutkan

"Saya terima nikah dan kawin nya Alleta Alvena binti bapak Wisnu Alvano Pradipta dengan mahar 5000 dirham 13.000 us dollar 3 perusahaan 10 mobil sesisa hidup saya dan setengah nyawa saya dibayar tunai"

"biasa aja kali Alle liat nya gak usah sampe melotot gitu" ucap pak Arka yang kini ikut duduk disampingku

"huft, sebenernya saya masih gak percaya kalo ini nyata, apalagi pas tau suami saya itu bapak seakan semuanya itu hanya mimpi aja"

"sudahlah sekarang ini semua sudah terjadi dan biarlah semua berjalan sesuai kehendaknya"

"ehh mau kemana?" ucap nya sambil bertanya

"mau makan laper"

"bentar lagi ya sayang, ini udah mau masuk pemotretan dan setelah nya semua pulang kecuali kita"

'sialan kenapa dia manggil gue sayang sekarang sih anjir kan panas nih pipi gue' ucap ku dalam hati saat ia menarik tanganku dengan lembut dan menyuruh ku kembali duduk

Setelah semua tamu undangan pergi aku memilih untuk mengganti baju dan beberapa pendekor mulai melepaskan semua dekorasi nya, aku tidak mandi hanya mengganti pakaian dan langsung turun untuk makan, sebentar lagi papa akan pergi jadi ini untuk terakhir kali nya kami makan bersama apalagi sekarang di tambah beberapa anggota baru disini.

"jaga diri baik baik ya sayang, sekarang kamu tidak sendiran lagi"

"jadilah istri yang berbakti dan jangan pernah mengecewakan kami semua"ucap mama sambil berjalan masuk kedalam kendaraan yang akan mereka gunakan pergi ke bandara

Sebenarnya aku ingin mengantar mereka hingga kebandara namun ditolak oleh semua karna aku pasti cape setelah setengah hari berdiri dan banyak  lagi alasan mereka menolak ku mengantar mereka, dengan patuh aku hanya menuruti mereka dan hanya bisa mengantar di depan pintu

Aku menghela napas saat mereka mulai pergi dari pekarangan rumah dan meninggalkan ku berdua dengan pria tua bangka yang kini menjadi suamiku, aku melirik nya dan bertanya apa ia akan makan terlebih dahulu atau memilih mandi, karna tadi kami hanya makan sedikit

"pak, mau makan atau mau mandi dulu?"

"mandi aja tapi bareng kamu"

Mendengar ucapan pak Arka membuatku merasakan panas diwajah dan banyak kupu kupu berterbangan saat ini didalam perutku dengan tergesa aku pergi meninggalkan pak Arka yang malah tersenyum melihat ku, tak lama ia menyusul ku sambil terus menggoda ku sungguh menyebalkan pikirku

"sayang tunggu dulu" ucap nya semakin mengejarku

Selang berapa lama aku merasakan tubuhku seolah melayang dan saat berbalik dapat ku lihat wajahnya tersenyum dihadapan ku, aku mengalungkan tangan dilehernya karna kami mulai menaiki tangga dan memasuki kamar milik ku, ketika sampai disana ia membaringkan tubuhku dengan perlahan dan ia ikut berbaring disamping ku

"pak saya siapkan air hangat dulu buat bapak mandi"

"hmm, yang banyak ya" jawab nya sambil memejamkan matanya mungkin karna ia lelah pikirku

Setelah siap aku juga menyiapkan handuk untuk ia pakai, dengan perlahan aku berjalan kearah nya dan  mulai membangunkannya yang tengah memejamkan matanya

"pak bangun mandi dulu keburu dingin nanti air nya"ucap ku sambil duduk di samping nya

"iya sebentar" jawab nya sembari menbuka mata dan ikut duduk

"tapi mandinya bareng kamu" imbuh nya sambil tersenyum dan mulai mengangkat tubuh ku lagi

Sudah lah aku pasrah saja toh sekarang ia suami ku kan, setelah acara mandi bersama aku membuka lemari dan berdiri disana memilih baju yang akan kami kenakan malam ini, saat hendak menanyakan baju apa yang akan ia kenakan ia sudah berada di belakang ku sambil memeluk ku dari belakang menempelkan tubuh nya yang tidak tertutup benang sehelai pun pada punggung ku

"baju apa aja, yang penting kamu pilihin"

"emm yang mana ya"

Aku memilih pakaian apa yang akan kami gunakan untuk tidur hingga aku menemukan sebuah baju tidur yang kemarin dibelikan kak Ayesha untuk kami berdua, karna hari mulai malam aku lebih memilih memasak didapur sedangkan pak Arka masih mengenakan pakaian nya dikamar mandi

"mau masak apa?"

"mau masak nasi goreng aja, soal nya bahan bahan juga tinggal sedikit lagi mungkin besok harus membelinya terlebih dahulu" jawab ku

Aku rasa kebiasaan pak Arka kini adalah memeluk ku dari belakang bagaimana tidak sejak tadi ia terus  memeluk tubuh ku tapi sudahlah jika ia maunya begitu, setelah selesai aku menyajikan nya dimeja makan dan setelah nya kami makan berdua

Karna sudah merasa lelah aku memilih membaringkan tubuh dikasurku sambil menunggu pak Arka yang masih dikamar mandi untuk membersihkan muka nya, entah lah meski sudah menyalakan ac namun masih terasa panas hawa dikamar ku, dengan enggan aku membuka beberapa kancing atas dan saat mulai menutup mata terdengar pintu kamar mandi

"sayang udah tidur?" tanya pak Arka

Aku membalik dan merubah posisi ku menjadi duduk bersandar pada ranjang setelah nya ia memilih membaringkan tubuh nya diranjangan dengan pahaku yang menjadi bantalan baginya

"kamu tenang saja, saya tidak akan memintanya sebelum kamu lulus sekolah" ucapnya seolah tau jika aku memang belum siap

"sekarang waktunya tidur besok kamu masih harus sekolah"imbuhnya sambil memindahkan kepalanya

Saat aku membaringkan tubuh ia menarik dan memeluk ku ia juga mengecup tulang selengka yang memang tidak tertutup, setelah nya ia mengecup lama mungkin memberikan tanda pikir ku, beruntung ia tidak membuatnya di leherku karna pasti akan lebih sulit menutupinya ia melepaskannya dan kembali bersembunyi diceruk leher ku membuat ku sedikit geli.

ALLETA ALVENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang