bab XXXIX

18 9 0
                                    

Alleta kini duduk berhadapan dengan Arka yang sedang memasang wajah kesal nya, entah lah mood nya begitu buruk hari ini padahal pagi tadi ia begitu bersemangat karna mendapat hak nya namun sekarang ia malah ingin membawa Alleta pergi jauh dari sini dan meninggalkan semua nya yang berkaitan dengan masa lalu istri kecil nya.

"udah dong dari tadi bad mood mulu, kamu kenapa?"

"kamu nyesel karna semalam?" ucapan Alleta berhasil membuat Arka menggeleng ribut bagai mana bisa istri nya berucap seperti itu

"enggak ish bukan itu"

"iya terus apa habibi, kan aku jadi bingung masa dari tadi kamu terus aja bicara hal yang gak jelas" jawab ku mulai kesal

"hehe gak lagi ko, asal nanti pulang sekolah kita pulang bareng terus kita jalan-jalan dan banyak lagi lain nya" ucap pak Arka begitu menggebu seolah semua harus di laksanakan hari ini tanpa ada untuk hari esok

"iya deh iya aku ikut aja" enggan jika aku harus menolak yang ada dia akan semakin manja dan makin sulit untuk di bujuk

Aku kembali ke kelas karna jam istirahat telah selesai dan melanjutkan ujian yang belum dilaksanakan sebelum nya, tubuh ku terasa begitu lelah namun bagai mana lagi ini belum waktu nya pulang dan aku seperti nya harus menghemat energi supaya nanti ketika waktu pulang masih memiliki tenaga.

"huft,cape banget hari ini" ucap ku sambil berjalan menuju gerbang sekolah

Mobil ku sudah di bawa supir karna pak Arka akan menjemput ku hari ini, tanpa menunggu lama akhir nya mobil pak Arka datang, ia menyuruh ku untuk duduk di kursi penumpang karna ia menyuruh supir mengantar kami hari ini, aku duduk dengan nyaman dan bersandar di dada bidang nya membuat ku terlelap

"loh tidur rupa nya" ucap Arka sambil memeluk Alleta dan memasangkan jas yang ia kenakan untuk menutupi tubuh mungil Alleta

"pak langsung pulang aja, jangan mampir ke toko yang tadi saya suruh" Arka berucap sambil terus menatap wajah cantik Alleta yang sedang tertidur di pelukan nya

"cantik"

Karna bosan Arka memilih untuk membuka sosial media nya dan berakhir memotret Alleta secara tidak jelas yang sedang tertidur, namun saat ia melihat postingan seseorang ia mengeraskan rahang nya bagaimana bisa ia berprilaku seperti itu membuat nya enggan dan mematikan ponsel nya.

"tuan kita sudah sampai di rumah" ucap supir membuyarkan lamunan Arka

"hmm, parkirkan di garasi seperti biasa" Arka berjalan keluar dan tak lupa menggendong tubuh Alleta yang mungil ala bridal style

Arka membaringkan dengan pelan agar tidak mengganggu tidur nyenyak Alleta dan memilih untuk pergi mandi terlebih dahulu sebelum menyiap kan makan untuk mereka nantinya, di sela-sela kegiatan nya Arka menyempatkan untuk memposting poto tadi di instagram milik nya dan menekan kata yang membuat semua tau jika Alleta hanya milik nya meski poto nya tidak jelas.

Arka memposting nya dengan caption yang membuat banyak perempuan tertohok karna ia dengan sengaja mengunggah nya agar tidak ada yang mendekati dirinya begitu pula dengan milik nya kali ini.

Arka_2301

A picture

"she is mine and she is my little wife"

Ia tersenyum puas melihat nya dan melanjutkan kegiatan sebelum Alleta bangun dan berakhir istri kecil nya yang akan melanjutkan kegiatan memasak kali ini, saat sedang asik menata makanan ia melihat Alleta sudah terlihat frees mungkin ia sudah membersihkan tubuh nya pikir Arka

"maaf ya kita gak jadi jalan-jalan karna aku ketiduran" aku berucap sambil menundukan kepala karna merasa tidak enak

"udah gak papa sayang, kita bisa pergi kapan aja bahkan nanti malam juga bisa kalo kamu mau" pak Arka berucap sambil berjalan kearah ku

Ia membawa ku duduk di kursi meja makan dan menyiapkan segala keperluan ku saat ini, ia juga sesekali tersenyum kearah ku, ahh mau resign aja hidup kalo udah liat pak Arka senyum sama pakaian santai nya kayak gini

"makan sayang kalo liatin aku terus kamu gak bakal kenyang" ucap nya di akhiri kekehan khas milik nya

Aku menganggukan kepala dan kembali menyuapkan nasi kedalam mulut ku untuk mengisi perut yang memang terasa lapar

"nanti malam aku ada meeting di luar dan gak bisa pulang, kamu gak papa kan kalo sendirian di rumah"

"gak bisa besok aja bi?" tanya ku namun hanya gelengan kepala yang aku dapatkan

"maaf sayang tapi kali ini gak bisa, kamu boleh menyuruh teman-teman mu untuk menginap jika mau dan jika mau kamu boleh mengajak Gio agar bisa menjaga mu"

Ahh entah lah ada perasaan tidak nyaman kali ini mungkin karna aku sudah terbiasa bersama nya hingga membuat ku tak yakin ia pergi kali ini, mungkin ini pertama kali juga aku di tinggalkan meeting hingga tidak pulang.

"gak bisa di gantiin sama Brian ya?" aku berusaha menyakin kan agar pak Arka tidak pergi karna sunggu merasa ada hal yang tidak bisa di ucap kan

"maaf sayang tapi gak bisa, kamu gak mau di tinggalin ya? Mau ikut aja atau aku gak usah berangkat aja kalo kamu gak mau di tinggalin" aku menggelengkan kepala sebagai jawaban

"yaudah deh gak papa tapi hati-hati ya nanti di jalan nya" akhir nya aku mengijin kan karna jika melarang sudah jelas bahwa aku menghambat perusahaan nya berkembang

"iya pasti sayang, sekitar 30 menitan lagi aku berangkat" aku membulat kan mata bagaimana bisa secepat itu

"ko cepet banget sih berangkat nya"

Ia hanya terkekeh mendengar ucapan ku tanpa berniat menjawab, terlihat berbeda dia hari ini entah mengapa aku seperti terhipnotis oleh nya mungkin karna aku jarang melihat nya sebahagia kali ini namun ia begitu membuat ku khawatir dengan sesuatu hal yang tidak jelas

'ahh kenapa ia begitu tampan dan sangat menawan kali ini, tapi mengapa aku perasaan ku tidak mengijinkan ia pergi' aku berucap dalam hati

Setelah selesai makan aku membantu nya memperisiapkan keperluan pak Arka sebelum pergi meski hanya sehari namun tetap aku tidak ingin dia pergi.

"jangan lama-lama ya pergi nya, cepet pulang dan hati-hati di jalan" ucap ku sambil memeluk tubuh tinggi milik pak Arka

"baik tuan putri akan saya laksana kan dengan sepenuh hati" jawab nya sambil mengenlus kepala ku

"pokok nya jangan terluka sedikit pun, awas aja kalo kenapa-napa nanti disana dan satu lagi jangan genit sama wanita lain" aku melepaskan pelhkan ku dan membenarkan dasi nya

Lagi-lagi ia tidak menjawab melainkan terkekeh dan memberikan kecupan hangat di keningku sebelum ia berjalan kearah mobil nya dan bersiap berpamitan dengan ku sambil melambaikan tangan setelah ia perlahan menjauh aku pun masuk kedalam rumah sambil menunggu kedatangan teman temanku.

ALLETA ALVENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang