Seperti nya mulai sekarang aku akan mengubah sudut pandangku terhadap nya, bagaimana tidak ia bersikap seperti tahu tentang ku dan Arshaka hingga ia berbicara seperti itu seolah dia adalah orang paling benar di dunia ini
Ingin rasanya aku mengumpat dihadapan nya jika ia bukan seorang guru di sekolah ku saat ini, setelah ucapan pak Arka tadi aku langsung pulang tidak memperdulikan ia yang mungkin akan menganggap ku tidak sopan karna pergi begitu saja
Aku merebahkan tubuhku dikasur dan berguling guling di atasnya, sungguh menyesal aku bertemu dia dan malah menambah suasana kacau yang sedang aku benahi sedari siang
Karna hari mulai menjelang malam aku pun pergi membersihkan diri tak lupa melempar jas milik pak Arka kedalam mesin cuci enggan aku mengenakan nya terlalu lama
Setelah selesai aku mandi aku kembali berbaring dan memainkan ponsel ku ada beberapa pesan dari grup kelas dan juga pesan dari Arshaka, aku membuka pesan nya terlebih dahulu dan aku pun tersenyum membacanya
'jangan lupa makan ya cantik'
'kalo udah pulang mandi ya biar wangi'
'nanti malem aku mau ngajak kamu jalan jalan jadi siap siap ya tuan putri'
'kita makan sepuasnya sesuai keinginan kamu'
Dan masih banyak pesan lain dari nya, aku pun bersiap siap karna sebentar lagi Arshaka akan menjemputku
Saat aku sudah siap sebuah notifikasi muncul menandakan pesan masuk namun aku heran pesan dari siapa tidak tertera nama nya
"bawa jas saya besok, saya mau mengenakan nya di acara keluarga saya"
"huft, ternyata teman nya rubah" ucap ku sambil menyimpan kembali tanpa membaca dan membalas pesan nya terlebih dahulu
Aku kembali bersiap dan turun karna Arshaka sudah menunggu ku di luar, terdengar dari suara motor nya yang sudah terparkir di halaman rumah ku
Aku membuka pintu dan tersenyum saat ia membuka helm nya dan berdiri di hadapan ku, aku hanya mengenakan kaos polos berwarna hitam serta celana jins panjang berwarna navi serta tak lupa jaket ku tenteng di sebelah tangan ku
Arshaka memasangakan helm pada ku dan menuntun ku menuju motor kesayangan nya itu, aku suka ketika ia memperlakukan ku seperti ini banyak hal yang aku tidak dapatkan dari kedua orang tuaku dan aku mendapatkan nya dari lelaki yang sangat aku sayangi
"kita mau kemana dulu tuan putri?" tanya nya setelah membantuku menaiki sepeda motor yang lumayan tinggi bagi ku yang berukuran mungil ini
"makan dulu aja deh soal nya perut ku minta di isi hehe" jawab ku sambil tertawa dari belakang tubuh nya
"yaudah kita makan dulu aja ya"
"btw mau makan apa, sea food, korean food, japanese food atau mau yang lain nya?"
"emm aku mau sea food aja deh boleh?"
"yaudah kita berangkat sekarang biar nanti pulangnya kamu gak kemaleman ya"
"oke let's go" teriak ku sambil mengangkat tangan
"haha semangat banget kamu kayak nya, pegangan yang kuat ya kita berangkat sekarang"
"hahahaha" tawa ku pecah saat Arshaka mengendarai motornya seperti berada diarena balap
"udah sampe tuan putri mari kita pesan semua menu makanan kesukaan mu"
"yeay makan banyak lagi hahaha" kami pun tertawa dan memasuki restoran tersebut dengan bergandengan tangan layak nya anak kecil yang akan menyebrang
"kita duduk nya yang depan kaca ya soal nya aku suka liat kendaraan yang lewat pas malem hari" pinta ku pada Arshaka yang sedang memilih tempat duduk untuk kami
"yaudah disana kosong tuh, ayo sebelum ada yang mengisinya"
Saat aku melihatnya aku langsung menarik lengan Arshaka menuju tempat tersebut, persis seperti yang aku inginkan aku pun langsung duduk dan memandang takjub ke arah luar, sudah lama rasanya tidak pergi makan malam di luar seperti ini
"suka suasana na cantik?"
"he'em indah banget" jawab ku antusias
Padahal tidak ada yang menarik dari jalanan kota yang padat seperti sekarang namun rasanya begitu istimewa bagiku
"gak seindah yang ada di depan ku ko, yang ini jauh lebih sempurna dari pada padat nya jalan" ucap nya sambil menatap ku
Aku yang mendengar nya pun langsung merasakan panas pada wajah ku, ini bukan pertama kali nya namun tetap saja ini berkesan bagi ku, ahh lihat lah lelaki berandalan yang pak Arka bilang rendah ini mampu membuatku hampir menangis karna ucapan nya
Mungkin yang orang lain lihat adalah tindakan nya yang sering mengundang banyak perhatian namun di hadapan ku ia adalah lelaki lemah lembut yang penuh kasih sayang, aku termenung melihat wajah yang begitu rupawan meski dengan beberapa luka lebam yang belum hilang dari wajah nya itu
Parfum citrus yang ia pakai selalu membuat ku candu berada di dekat nya, ia tau jika aku menyukai nya dan pernah berjanji jika ia tidak bersama ku suatu saat nanti ia tidak akan pernah memakai parfum itu, karna itu hanya milik ku kesukaan ku tidak ada yang boleh menghirup nya selain aku
Pesanan kami pun datang, aku makan dengan lahap sungguh tak pernah gagal jika makan di retorant ini, banyak cita rasa yang mengugah selera, campuran dari kerang dan rempahnya bersatu dalam kuah kental dengan sedikit perasan jeruk agar tidak tercium bau amis dari kerang
"makan yang banyak ya biar tidurnya nyenak" ucap nya sambil memakan pesanan nya
"oke siap laksanakan" jawab ku dengan mulut yang masih mengunyah beberapa kerang
"haha gemes banget sih kalo lagi makan gini, pipi kamu aja sampe belepotan loh sayang" imbuh nya sambil mengusap pipiku dengan tisu
Aku tidak menghiraukan nya kali ini, aku terlalu sibuk dengan makanan ku dan tidak peduli meski belepotan, toh aku sudah punya dia yang menyayangi ku tidak perlu bagiku disukai banyak orang karna kepura puraan
Aku memiliki ia yang tak pernah memandangku rendah ataupun mempermasalahkan kekurangan ku dan aku tak pernah melakukan hal tak wajar yang akan membuat nya marah
"mungkin setelah kita selesai uas aku akan ikut dengan mamaku ke luar negri untuk menyusul papa"ucap nya tiba tiba saat makanan kami hampir habis
"kamu gak papa kan sendiri?"
"aku juga gak bisa ajak kamu soal nya disana bukan buat liburan tapi bantuin kerjaan papa"
"maaf ya kita gak jadi liburan"
Keluh nya saat aku selesai makan, aku menghela napas dan membersihkan noda yang tersisa ia tertunduk dengan wajah yang merasa bersalah karna tidak biasa menepati janji yang kami buat saat memasuki kelas 12
"huft, yaudah gak papa kan lagian kamu kesana nya juga bareng mama, sesekali kamu bantuin mereka biar gak kerepotan"
"maaf ya sayang"
"iya gak apa apa ko kamu tenang aja, mungkin aku juga bakal kerumah kak Ayesha buat liburan disana"

KAMU SEDANG MEMBACA
ALLETA ALVENA
Teen FictionKegabutan diwaktu libur semester "she is mine and she is my little wife" "gak masalah kamu gak mau balikan sama aku, tapi biarin aku jadi singa buat lindungin kamu" "gue gak butuh singa,karna gue bisa jadi landak tanpa bantuan lo" "he's mine bitch"