Hari ini aku sudah mulai memasuki ujian tulis serta tes lisan dan semakin sibuk dengan semua yang harus dipersiapkan apalagi untuk ujian praktek nantinya, sungguh sangat cepat waktu berlalu membuat ku beberapa kali hampir lupa jika ulang tahun sang suami tinggal 1 minggu lagi.
"ini masih banyak lagi jadwalnya, keburu gak ya nanti bikin kue nya" ucap sambil menatap jadwal yang begitu padat
"gue usahain dulu deh, kalo bisa gue harus bikin sendiri kue nya"
"semangat Alleta lo pasti bisa" aku terus bermonolog sendirian semabri menyemangati diri sendiri
Hari menunjukan pukul 14.30 tandanya waktu pulang sudah terlewat dan makan siang ku pun terlewat karna banyak nya siswi yang belum selesai dengan ujian nya.
Aku menunggu di kanti dengan Maudy dan Nara serta Gio disamping ku, kami memesan bakso dan beberapa minuman dingin lain nya untuk menghilangkan rasa lapar kami yang sedari tadi kami tahan karna masih berada diruangan ujian
"gila jadwal kita padet banget ya, mana susah semua lagi ujian nya" oceh Maudy sembari menerima pesanan baksonya
"iya bener banget loh, tapi setelah nya kita bakalan bebas deh" Nara menjawab dengan menggebu
"iya juga sih,tapi ini mah udah kayak ujian hidup anjir banyak amat" Maudy kembali berucap membuat ku hampir tersedak kuah bakso
"lah anjir lo malah samain ujian sekolah sama ujian hidup lo" jawab ku menggeplak tangan nya
"yeh abis nya sama sama gak bisa nyontek" Maudy melirik kearah ku
Kami teridiam beberapa saat sebelum Nara memecah keheningan dengan bergosip ria seperti biasanya, kalo kata Gio sih Nara si sumber dosa karna ngajak gibah mulu kalo ketemu
"ehh, gue denger-denger kalo si Nasya gugurin kandungan nya ya" ucap Nara membuat aku dan Maudy melotot berbeda dengan Gio yang terlihat santai
"kenapa bisa gitu?"
"katanya sih ketauan sama keluarganya dan Arshaka bilang kalo itu pasti bukan anak kandungnya"
"lah anjir terus anak siapa?" Maudy bertanya mewakili ku
"ya mana gue tau, kayak nya sih anak sekolah tetangga yang jadi casanova disana"
"lo seriusan Ra?"
"yaelah kapan gue kasih info yang salah sih, sebelum nya juga gue udah nyari tau dulu tapi yang ini belum jelas bener sih"
"bisa-bisanya si Arshaka di tipu sama Nasya, haha kasian banget dia ya"
Nara dan Maudy terus bergibah ria sedangkan aku sibuk bermain ponsel membalas pesan pak Arka yang menanyakan kelancaran ujian ku serta mengingatkan untuk tidak telat makan, ia juga menyuruh ku pergi ke kantornya setelah pulang sekolah
"gue pulang duluan ya" ucap ku sambil menyambar tas dan berjalan keluar dari kantin setelah membayar makanan ku dan yang lain nya
Ketika tiba di depan gerbang aku melihat sebuah mobil sudah terparkir disana, mau tak mau aku berjalan mendekat kearah mobil tersebut karna itu menghalangi jalan ku, tinggal beberapa langkah lagi aku melewati mobil itu terlihat seseorang keluar dari dalam dan berdiri dihadapan ku seorang pria muda seusia pak Arka dengan pakaian rapi dan mengenakan kaca mata bening bertengger di hidungnya
"kamu yang bernama Alleta?" tanya nya dengan suara deep voice
"iya itu saya, anda siapa?" kini giliran aku yang bertanya
"saya Brian asisten pribadi pak Arka di perintahkan menjemput anda"
"ohh baiklah"
Setelah nya ia membukakan pintu belakang untuk aku duduk disana, saat di perjalanan terasa sepi karna memang tidak ada yang berbicara sedangkan aku pun sibuk dengan ponsel mengabari pak Arka bahwa kami akan segera tiba di perusahaan milik nya
"sekarang sudah sampai nyonya bisa turun dan menunggu di resepsionis"
"jangan panggil saya nyonya, aku belum setua itu" jawab ku sambil turun dari mobil sedangkan Brian memarkirkan mobil terlebih dahulu
Saat aku masuk aku mengunjungi resepsionis yang terlihat sangat ramah membuat ku betah berbincang dengan nya, usai nya memang berbeda jauh namun saat bersama ku ia berbicara tanpa mempermasalah kan hal tersebut, membuat ku semakin nyaman, ketika ia menyuruh ku duduk tiba-tiba datang seorang wanita berpakaian terbuka menarik tangan ku
" jalang kayak lo ngapain masuk ke perusahaan pacar saya" ucap wanita tersebut yang tak lain adalah Nadira asisten pak Arka waktu itu
'cihh jalang kata lo? Lo gak liat penampilan lo yang lebih jelas memangpangkan paha sama dada'
'dan apa lo bilang barusan pacar? Jelas sekali anda mengaku ngaku'
Aku melirik dari atas hingga bawah penampilan nya membuat ku tersenyum sinis, tak lama datang Brian mencoba mengusir nya membuat wanita itu kesal
"tunggu sebentar Brian" aku berjalan mendekat ke arah wanita itu
"jalang ya?" tanya ku membuat Nadira melotot kearah ku sedangkan Brian dan yang lain nya menahan tawa melihat ekspresinya
"keliatan banget sih dari penampilan anda yang sungguh terbuka ini, apa mau sekalian saya buka semua?" tanya ku berjalan semakin mendekat kearah nya
"awas aja lo, gue bakal buktiin kalo gue itu pacar pak Arka" ucap wanita itu dan berlari keluar gedung perusahaan
Setelah nya Brian mengantar ku menuju keruangan milik pak Arka yang berada di lantai paling atas gedung ini, tiba di depan pintu masuk Brian memilih meninggalkan ku sendirian dan berjalan kearah ruangannya, aku mengetuk pintu dan membuka ketika sudah di ijinkan masuk oleh nya
"sayang, ko lama katanya udah sampe dari tadi ko baru kesini" ucapnya berdiri dan menghampiri ku
"ngurus jalang kamu dulu tadi" jawab ku sinis dan memilih duduk di sofa panjang yang ada di ruangan itu
"maksud nya?"
"tanya aja sama Brian" setelah mendengar ucapan ku pak Arka langsung keluar entah pergu kemana dia
"nyuruh gue dateng kesini ngapain, mau ngacuhin gue disini sendirian?" tanya ku pada diri sendiri
Karna kesal pak Arka pergi terlalu lama membuat mu membaringkan tubuh ku disofa dan memainkan ponsel membuat ku merasakan kantuk, semakin bosan suasana di ruangan itu membuat membeli banyak makanan dan di kirim kesini, enggan jika harus berpergian membeli makanan sore begini apalagi harus mengantri
"sayang" ucap pak Arka dari arah luar menuju kearah ku
"maaf ya, tadi dia memang kesini buat ngambil barang-barang nya, aku kira dia gak bakal gitu sama kamu" pak Arka duduk di dekat kaki ku
"hmm" jawab ku singkat sambil terus memilih makanan apa yang akan aku beli
"sayang jangan marah lagi ya"
"aku beneran gak tau apa apa, lagian dia udah di pecat juga ko"
"aku gak pernah ngapa ngapain sama dia gak pernah juga suka sama dia, jadi jangan mikir yang aneh ya sayang"
"saya tidak berfikir kearah sana, mungkin anda saja yang merasa seperti itu" jawab ku kembali mengenakan kata anda dan saya
"ahh sayang jangan formal gitu dong" ia mulai merengek di sofanya
"saya tidak peduli"
"sayang maaf"
Tak lama terdengar notifikasi menandakan pesan masuk, ternyata dari go food sudah ada di depan kantor ini membuat ku memilih turun dan mengambil makanan itu dari pada mendengarkan nya merengek terus menerus dekat kaki ku saat ini

KAMU SEDANG MEMBACA
ALLETA ALVENA
Genç KurguKegabutan diwaktu libur semester "she is mine and she is my little wife" "gak masalah kamu gak mau balikan sama aku, tapi biarin aku jadi singa buat lindungin kamu" "gue gak butuh singa,karna gue bisa jadi landak tanpa bantuan lo" "he's mine bitch"