bab XXIV

53 12 0
                                    

Aku kini berada dikasur ku dengan keadan seperti orang gila yang terus berguling dan melempar bantal kesana kemari sesekali aku juga melirik tangan k

"aah sial gue malah baper lagi, gak ini gak boleh terjadi lo bakal nikah dua minggu lagi sama orang lain dan lo gak boleh suka sama pria tua bangka kayak dia" ucap ku mencoba mengsugesti diri agar tidak terhanyut dalam jebakan pak Arka

Tak lama terdengar pintu dari luar membuatku panik setengah mati sambil membereskan kamar ku dengan cepat hingga terbuka lah pintu membuatku menoleh dan ternyata papa yang masuk, ia sedikit kaget melihat kamar ku yang telah berantakan seperti kapal pecah

"hehe tadi ada kecoa pa jadi Alleta loncat loncat dan bikin berantakan kamar deh"

"ohh yaudah nanti aja beresin nya papa mau ngomong sama kamu" ucap nya sambil menarik tangan ku supaya duduk disamping nya

"maafin papa ya sayang tapi pernikahan kamu di percepat seminggu setelah ka Ayesha menikah, karna perusahaan papa hampir mengalami penurunan yang drastis di banyak tempat membuat papa harus kembali keluar negri dua minggu lagi"

"pa kenapa makin cepet, Leta aja masih belum bisa menerima pak Adrian"

"bukan kamu bukan menikah dengan nya tapi dengan orang yang berbeda" ucap ayah menggelengkan kepala

Aku semakin pusing bagaimana tidak, bersama pak Adrian saja aku tidak siap lalu sekarang dengan orang yang berbeda dan semakin dipercepat tanggal nya

"pa nikah nya emang gak bisa pas papa balik lagi kesini apa? Ini terlalu cepet pa"

"maaf sayang tapi kemungkinan ketika papa pulang itu kecil dan jika papa pulang pun tidak akan lama berada disini"

Aku menunduk mendengarnya, ahh rasanya begitu sia sia jika aku berusaha membatalkan semua ini juga, besok pernikahan kakak di selenggarakan di rumah ini acaranya tidak banyak mengundang tamu hanya beberapa rekan bisnis masing masing saja mungkin. Aku menghela napas saat papa keluar dari kamar

"cape banget sama keadaan yang gak ada baik nya akhir akhir ini"

Karna bosan aku memilih membuka instagram dan menscrolnya hingga aku teringat sesuatu dan membuka propil pak Arka, saat tengah asik mengepoinya aku merasa perutku berbunyi hingga membuat ku pergi ke  dapur untuk membawa cemilan, saat aku membuka kembali applikasi instagram betapa terkejut nya aku saat melihat postingan pak Arka 3 menit yang lalu

"anjir" kaget ku saat ia mengupload poto tangan ku yang ia kecup serta tulisannya dan poto saat aku menghadap kaca jendela mobil

"untung potonya gak jelas jadi gak bakal ada yang ngira itu gue, mana caption nya litle wife lagi"

Saat aku memperhatikan postingan tersebut banyak yang mengomentari dan menadai ku dan mereka bilang jika itu mirip aku padahal memang ia itu aku, aku dengan panik pun langsung menjawab bukan dan beralibi aku tidak pergi kemana mana sejak pulang sekolah

"sialan si tua bangka malah bikin gue makin pusing sama keadaan, mungkin besok gue di tatap aneh sama mereka"

Aku mengambil selca dan mengupload nya juga sambil berbaring dikasur dengan mengenakan kemeja putih polos dan kancing atas yang tidak ku kenakan karna gerah, tak lama terdapat banyak yang menyukai postingan ku itu hingga terdengar notifikasi tanda pesan masuk

"hapus Alle"

"enggak enak aja main hapus"

"hapus atau saya sendiri yang akan menghapus nya"

"silahkan saja kalo bapak bisa"

"baiklah tunggu saya di rumah sebentar lagi saya kesana dan menghapusnya"

'sialan gimana kalo dia beneran dateng dan ketemu papa'

"iya iya saya hapus sekarang" setelah nya aku menghapus postingan itu sambil terus merutuki pria itu

"nah gitu dong nurut"

"nih giti ding nirit" ucap ku membaca pesan nya

Ahh kesal dengan semuanya membuatku memilih tidur dari pada memikirkan hal yang tidak penting, besok pernikahan kakak diselenggarakan karna itu banyak hal yang di lakukan dilantai bawah mulai dari mendokor dan sebagainya, enggan membantu aku memilih tidur toh mama pun tidak akan mengijinkan nya

Aku tidur dengan pulas hingga melewatkan makan malam bersama yang lain nya, dengan berat hati aku menuruni tangga dan melihat jika rumah sudah sepi hanya ada beberapa tukang dekor yang sedang menyempurnakan dan menguji segalanya agar besok tidak terjadi kesalahan yang dapat menggangu kelangsungan acara, aku mengambil segelas air karna merasakan haus pada tenggorokan dan juga perutku terasa lapar dengan malas aku membuka kulkas dan memanaskan sup buatan mama dan makan setelah nya

Kini perut ku sudah kenyang dan sudah tidak terasa haus lagi, aku kembali membaringkan tubuh ku kembali karna besok aku harus terlihat fres dan segar, sayup sayup aku dengar alarm di nakas dan diluar kamar sudah riuh orang sedang bersiap karna acara pernikahan di adakan pukul 08.00 nanti

Aku memilih bangkit dan membersihkan tubuh ku setelah nya aku membuka perban itu dan membuang nya, enggan terlalu mengenakan perban yang sama, setelah nya aku turun untuk ikut bersiap seperti yang lain nya

"sini dek, ikut dirias sama yang lain nya" ucap kak Elora mengajak ku duduk di samping nya

Sekitar setengah jam lebih aku di dandani mereka akhirnya selesai juga, aku memilih kembali ke kamar untuk berselca ria, namun alangkah kaget nya saat aku melihat hasil poto terakhir ku ada seseorang yang ikut bergabung dengan ku

"ya ampun pak untung saya gak punya riwayat penyakit jantungan, bapak bikin kaget mulu bisanya" aku melirik pak Arka yang kini tersenyum tanpa dosa

"kamu dipanggil dari tadi tidak menyahuti jadi saya masuk aja dan pas liat kamu masih asik berpoto sendiri ya saya ikutan lah biar kamu ada temen nya"

"tapi gak ngagetin gini juga dong pak"

"sudah lah ayo turun tamu udah pada dateng sebagian dan mereka nanyain kamu juga" ajak nya sambil menarik tangan ku

"pak sejak kapan bapak dateng kesini?"

"waktu kamu di make upin" jawab nya

Ketika tiba dilantai bawah aku berhambur memeluk mama yang sungguh terlihat canti hari ini, acara kini tengah berlangsung hingga akhirnya sesi pemotretan dan aku ikut berpoto ria dengan keluarga ku, saat yang lain sedang menikmati menu jamuan aku masih asik berpoto ria hingga ia datang lagi dan menyuruh potografer itu memotret kami berdua

Hari mulai malam dan para tamu undangan pun sudah pulang sejak sore tadi dan semua dekorasi pun sudah dilepaskan karna papa yang menyuruh nya karna tidak suka terlalu lama ada hiasan dirumah, aku memilih membersihkan tubuh ku terlebih dahulu setelah nya aku tertidur karna hari semakin larut

Keesokan pagi nya aku berangkat kesekolah seperti biasanya, ada banyak teman ku yang mengucapkan selamat atas pernikahan kak Ayesha hingga saat Maudy dan Nara akan nengucapkan hal yang sama aku melirik dengan tajam

"yang nikah kak Ayesha bukan gue, jadi bilang nya sama dia bukan sama gue" kesal ku saat mereka malah tertawa melihat aku yang sudah frustasi ini

ALLETA ALVENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang