bab XV

58 12 0
                                    

Setelah selesai mengobati lukanya aku pergi kedapur untuk memasak bubur nyaliku cukup menciut saat melihat jam kini menunjukan pukul 00.00 tapi aku tetap menguatkan tekad untuk tetap membuat bubur

Sekitar 30 menitan bubur pun sudah siap dan aku menyuruh nya bangun untuk makan terlebih dahulu dan meminum obat setelahnya aku menyuruh nya kembali tidur, aku baru tau jika guru tua bangka ini akan manja ketika ia sedang sakit

Ia menarik ku untuk tidur bersamanya dengan terpaksa aku menurutinya, ketika aku berbaring agak jauh darinya ia menariku dan memeluk ku

"tadi gak lama meluk nya" ucap nya sambil menutup matanya

Aku yang memang mengantuk pun hanya pasrah saja saat ia memeluk tubuhku, sebelum tidur aku kembali mengancingkan baju kemeja yang tadi sore aku buka karna gerah, kami tidur dengan tertutup selimut yang sama

Keesokan paginya aku bangun lebih awal karna ini hari minggu jadi aku bangun agak siang dan mungkin akan bersantai saja hari ini, lagi posisi yang sama seperti kemarin aku mengerjapkan mata sambil berusaha melepas pelukan nya tetap saja ia makin mengeratkan nya aku bingun ini pak Arka udah bangun atau belum sih ko meluk nya erat banget

"ini hari minggu jadi gak ada alasan buat kamu ganggu saya" ucap nya saat aku hendak bangun

"iya deh pak iya bapak tidur lagi aja" jawab ku masih berusaha sekuat tenaga melepaskan nya

"diam Alle, nanti luka saya semakin parah" sudah lah aku pasrah dan kembali membaringkan tubuh ku disamping nya

"pak bosen gak sihh ini hari libur tapi malah rebahan gini" ucapku sambil memainkan ujung baju milik ku

"terus kamu mau gimana?" tanya nya, aku kembali menghadapnya

"saya mau main saya mau berbelanja saya mau ngelakuin banyak hal" jawabku antusias

"yaudah nanti aja pas libur panjang"

Aku kembali memejamkan mataku baru beberapa menit ponselku sudah berbunyi, menandakan pesan masuk saat aku membuka mata terlihat pesan dari Maudy

"pesan dari siapa pagi pagi gini?"

"gak usah penasaran bapak bukan suami saya" setelah mendengar jawaban ku ia terlihat tidak acuh dan kembali memejamkan matanya

"pak bangun Maudy mau main kesini sebentar lagi"

"arghh yaudah iya" kesal nya sambil pindah menuju kamar tamu

Aku pun bersiap mandi tak lupa mencuci sprei yang terkena darah milik pak Arka tadi malam agar Maudy tidak curiga jika pak Arka ada di rumah ini

Maudy datang mengenakan pakaian santai nya, ia juga mengajak ku pergi berbelanja karna bosan jika harus dirumah terus terusan apalagi bersama guru menyebalkan itu, lega juga saat Maudy mengajakku pergi bukan malah bermain dirumah ku

Sebelum pergi aku mengunjungi kamar yang kini di tempati pak Arka, bukan apa apa aku mengunjunginya karna ia belum sarapan dan memastikan jika luka nya tidak parah

"pak saya mau pergi, kalo butuh apa apa bisa panggil bibi aja ya"

"hmm" jawab nya sambil pokus pada ponsel yang ia penggang

"Alle, saya mau bicara sebentar" ucapnya saat aku hendak keluar dari kamar itu

"iya ada apa pak"

"hari ini saya akan pergi keluar negri untuk beberapa bulan dan mungkin ketika saya kembali kenegri ini saya tidak akan kerumah ini lagi"

"jadi nanti pakaian saya tolong simpan saja dikamar mu, dan jika saya kembali kamu bisa memulangkan nya pada saya"

"dan satu lagi saya sudah mentrasfer uang untuk ucapan terima kasih, bukan untuk hal apa pun"

Aku hanya mengangguk sebagai jawaban nya, meski aku senang namun ada rasa aneh yang hinggap di hatiku, sudahlah aku akan berbahagia hari ini bersama Maudy

Keesokan paginya aku bangun seperti biasanya namun rasanya ada yang kurang tapi sudah lah aku akan kembali membiasakan diri sendirian lagi, hari ini aku sudah memulai uas, hari ini aku bersunguh sunguh belajar agar tidak tergeser posisi kebanggan keluarga ku saat ini

Hari berlalu begitu cepat Arshaka semakin menunjukan jika ia mulai menjauhi ku, kini orang yang selalu bersama ku hanyalah Gio dan Maudy hari terasa sepi semakin hari semakin menyiksa, rasa rindu pada nenek semakin besar rasanya aku ingin segera pergi meninggalkan tempat ini.

hari ini hari terahir kami uas sama dengan kepergian pak Arka aku menghela napas saat melihat kertas soal disana tertulis mata pelajaran Sastra aku tidak merindukannya hanya saja aku merasa ada yang kurang setiap harinya

Kali ini aku melihat Arshaka tengah bercanda dengan kekasih baru nya mungkin sedikit sesak namun aku harus tetap kuat, sesekali aku mengusap sudut mataku yang berair ahh rasanya kemarin ia masih selalu bersamaku dan terus menjagaku kini semua berubah dengan cepat

'sial gue gak boleh lemah di depan nya, tapi hati gue gak terima kalo dia bisa tertawa lepas sedangkan gue malah nangis gini'

'sakit sihh tapi gue harus bisa nerima'

"gak usah cengeng, lo jelek kalo nangis"

"Gio"

"lo gak sendiri disini masih ada gue sama Maudy"

"sakit bang, Leta pikir dijauhin gini gak bakal sesakit ini"

"dari pada nanti kamu semakin sakit, mending sekarang"

Kami berdua meninggalkan kantin dan kembali memasuki kelas hanya untuk mengahapal beberapa pelajaran nantinya, ahh pikiran ku semakin terbagi bagi saat ini

"sabar lo pasti bisa ngelewatin semuanya sendirian"

"semangat" ucap ku terus menyemangati dan menyakinkan diri sendiri

Aku menghembuskan napas mungkin besok aku akan langsung pergi kerumah nenek, dan mungkin kumpul bersama Aileen harus tertunda karna aku akan pergi pagi pagi untuk menghindari macet nantinya

Hari ini terasa berat bagi ku entahlah lelah saja rasanya, ketika sudah sampai dirumah aku langsung membersihkan diri dan berendam air hangat di bathtub, sedikit berkurang meski masih terasa lelah nya

"semester depan berati gue harus terbiasa sendiri"

Aku kembali ke kamar dan mengenakan pakaian santaiku, aku duduk di balkon kamar memandang keluar jendela hari semakin sore dan suasana semakin menggelap hawa dingin mulai terasa menyelimuti tubuh, aku menutup jendela dan kembali kedalam kamar

Setelah bosan aku memilih merapikan pakaian untuk besok aku disana nantinya tidak terlalu banyak yang aku bawa karna aku akan membeli saja disana dan beberapa keperluan ku

Saat tengah asik memilih pakaian tak sengaja aku menjatuhkan pakaian pak Arka, ahh rasanya kembali teringat tingkah menyebalkan nya, sudah lah aku kembali merapikan pakaian ku

Mungkin setelah hari ini aku akan mencoba melepaskan semuanya demi ketenangan hatiku, terlalu lama akhirnya aku memilih tidur sore supaya besok lebih fres

Tidurku terasa begitu nyaman hingga aku tidak sadar alarm terus berbunyi sejak tadi, aku segera bangkit dan membersihkan tubuhku

ALLETA ALVENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang