bab XXXII

25 9 0
                                    

Ketika kembali ke kamar aku berjalan lebih dulu dan menyiapkan tempat untuk makanan kami nantinya, setelah semua nya siap kini sesi menonton pun di mulai, padahal baru bagian awal namun jantung ku sudah berpacu cepat sesekali aku menutup mata dan bersembunyi pada pak Arka yang benar saja ia lebih sering melihat diriku dari pada film nya

"udah ngantuk atau masih takut?" tanya nya saat aku tidak kembali melihat kearah layar monitor

"keduanya, tapi ini belum selesai film nya gimana dong?"

"udah sekarang mending tidur aja ya, lain kali kita lanjutin lagi"

Aku hanya mengganguk kan kepala namun kantuk lebih kuat membuat ku terlelap tanpa mengubah posisi terlebih dahulu, acara menonton berakhir di pertengahan karna takut dan mengantuk.

"gak nyangka sekarang dia udah jadi milik ku sepenuh nya" ucap Arka sembari membenarkan posisi Alleta

"tidur yang nyenyak ya cantik"

"sweet dream, my litle wife" imbuh Arka sembari mengecup kening Alleta

Hari mulai larut dan terasa begitu cepat, kini Arka ikut berbaring di samping sang istri setelah merapikan semua peralatan juga sisa makanan mereka tadi

"jangan tinggalin aku ya apa pun yang terjadi" bisik Arka sebelum memejamkan matanya

Sayup terdengar alarm dari nakas membuat Alleta membuka mata secara perlahan, setelah mendapatkan kesadaran sepenuhnya ia memilih menatap wajah rupawan didepan nya meski dengan cahaya yang redup namun tidak menghalangi kadar ketampanannya.

"good morning baby"ucap Arka saat membuka mata

"morning too"jawab ku disertai senyum tipis

"mau mandi bareng?"tanya nya membuat ku tersipu

"nggak deh ya soal nya aku belum masak"

"hmm baiklah sayang, kalo gitu kamu siapin aja pakaian aku ya, aku mandi duluan"

"heem" jawab ku sembari bangun dari tempat tidur

Aku berjalan kearah lemari saat pak Arka sudah memasuki kamar mandi dan mulai memilih pakaian untuk nya hari ini, ahh lemarinya di penuhi dengan kemeja putih dan hitam hanya ada beberapa kemeja berwarna lain membuat ku bingun apa yang harus ia kenakan

"apa kemeja navi ini aja ya, kayak nya cocok deh" aku memilih kemeja itu serta beberapa keperluan yang lain nya

Setelah selesai aku pergi kedapur untuk memasak terlebih dahulu sebelum bergegas mandi dan bersiap siap pergi kesekolah nantinya, mungkin pak Arka akan pergi ke kantor nya terlebih dahulu sebelum kesekolah karna harus mencari asisten baru untuk nya, sebenarnya ia menyuruhku memilih sendiri agar tidak terjadi hal seperti beberapa hari lalu namun aku menolak nya, tentu saja aku menolak karna aku bahkan tidak mengerti tentang hal itu terlebih lagi tentang perusahaan miliknya itu

"sayang" panggilan itu membuat ku menoleh kearah belakang dimana pak Arka sudah berdiri memegang dasinya

"bisa bantu pasangin dasi nya gak"

'ahh manja sekali dia, mana mungkin ia lupa atau pun tidak bisa memasangkan nya'

"kamu gak lupa ingatan kan cara make dasi gimana?"ucap ku masih sibuk memasak

Bukan aku tidak mau hanya saja acara masak ku belum selesai, dan ia sudah memulai sesi manja nya seperti ini bahkan ini masih terlalu pagi

"tentu tidak sayang, aku hanya ingin merasakan seperti orang lain saja"

"ini masih terlalu pagi loh bi"

"ayo lah sebentar saja setelah nya kamu pergi mandi biar aku yang masak nya" ia masih saja merayu ku membuat ku pasrah dan menuruti nya

Saat aku memasangkan dasi ia tidak henti hentinya melihat kearah ku dan merangkul pinggang ku dengan kedua tangan besar nya itu, meski sedikit menggangu karna hal itu namun aku harus tetap melanjutkan nya agar segera selesai

"nah sekarang udah, giliran kamu yang masak dan aku mau siap siap kesekolah" ucap ku sambil menepuk dasi tersebut

"makasih banyak sayang" jawabnya sembari memeluk tubuhku

"ahh lepasin ini aku belum mandi loh"

"ya gak papa lah, kan gak bau juga"

"yaudah deh iya, tapi aku harus mandi dulu sebelum berangkat sekolah"

Setelah nya ia melepaskan pelukan itu dan mundur beberapa untuk memberiku jalan menuju kamar untuk membersihkan tubuh sembari bersiap siap kesekolah

"jangan lama ya, nanti kita sarapan bareng dulu sebelum berangkat" pak Arka berteriak dari arah dapur

"huft, masih sedikit menjengkal rupanya" ucap ku pada diri sendiri

Sekitar 20 menitan aku mandi dilanjutkan dengan bersiap siap dan kembali kedapur untuk sarapan bersama terlihat jika pak Arka sudah duduk memainkan ponselnya, ahh kaca mata bening itu bertengger dengan rapi dihidung mancung nya, karna kesal melihat pak Arka yang sibuk dengan ponsel nya, aku berjalan mendekat dan mencopot kaca mata itu di ganti dengan kaca mata berwarna hitam milik ku

"ko di ganti sayang?"

"biar gak terlalu fokus liat ponsel nya" jawab ku ketus melihat ekspresi wajah nya tidak terima

"apa gak suka?" tanya ku lagi saat ia masih betah melihat ku tanpa melepaskan kaca mata itu

"yaudah sekarang kita makan ya sweety"

"hmm" jawab ku singkat sambil menikmati sarapan bersama

Setelah acara sarapan bersama selesai aku berjalan terlebih dahulu meninggalkan pak Arka di belakang dan memilih menaiki taxi dari pada berangkat bareng si tua bangka ehh bukan, gitu gitu juga suami aku ya, ahh udah lah gak peduli suruh siapa pagi pagi udah nyebelin.

"sayang tunggu dulu" ucap Arka mencoba menghentikan Alleta yang sudah berangkat menaiki taxi tersebut

Arka berangkat ke kantor dengan perasaan bersalah karna membuat istri kecilnya marah sebab ia terlalu fokus pada ponsel hingga tidak menyadari kedatangan Alleta tadi yang sudah siap

"arghh kenapa juga harus terlalu fokus sama ponsel" erang Arka memukul stir nya keras

Arka tiba dikantor dengan wajah dingin nya bahkan saat beberapa karyawan menyapa ia tidak menggubris dan terus berjalan memasuki ruangan nya, di dalam sudah ada Brian yang menunggunya dengan wajah yang tertekuk kesal dengan sikap sang atasan yang semena-mena memecat banyak karyawan hanya karna permintaan sang istri

"akhir nya dateng juga" ucap Brian sembari berdiri

"ada perlu apa Brian?"

"kenapa harus pecat banyak karyawan sih Ar? Kan lo bisa bikin peraturan baru aja supaya yang lain ubah penampilan bukan malah di pecat gini"Brian kesal karna harus mencari banyak karyawan baru

"istri gue gak suka"

"yang istri lo gak suka siapa? Kenapa minta pecat banyak gini sih"

"dia gak suka sama penampilan Nadira, dan gak suka ada yang lebih deket sama gue"

"anjir lo ya Ar, bini lo gak suka sama si Nadira doang napa lo minta gue pecat semua karyawan lain nya"

"lakukan saja perintah nya Brian"

"oke oke gue turutin kali ini, tapi kalo lo minta yang aneh aneh lagi lo urus sendiri"

"hmm"

"ohh dan hari ini kita ada meeting sama client dari laur kota jam 09.00 lo harus dateng tepat waktu nanti"

"nanti di usahain kalo gue udah berhasil bujuk istri supaya gak marah lagi"

"sialan lo, dasar suami takut istri"

Brian meninggalkan Arka yang masih berdiri memandang kearah luar jendela dengan pemandangan gedung menjulang tinggi dihadapan nya

ALLETA ALVENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang