bab XI

60 12 0
                                    

Arshaka yang khawatir akan kondisi Alleta pun pergi menemuinya di uks, namun Alleta yang sedang tak ingin bertemu dengan nya pun langsung berpura pura tidur

Aku mendengar suara pintu di buka namun enggan untuk membuka mata ku, aku tidak akan menjauhi mereka langsung mungkin aku akan mencari tahu terlebih dahulu kebenaran nya dan mencari buktinya sendiri

"Alleta sayang kamu kenapa ko bisa sakit gini" ucap Arshaka memegang tangan ku

Rasanya ingin menangis saja di hadapan nya, jika memang benar ia berselingkuh mengapa sikap nya selalu membuat ku luluh setiap hari nya, untung aku sudah terbiasa sendiri setidak nya aku tidak terlalu khawatir jika ia akan meninggalkan ku suatu saat nanti

Pintu kembali terbuka menandakan seseorang masuk kembali dari suara nya aku mendengar jika itu adalah Maudy, ia segera menyuruh Arshaka keluar membelikan sarapan untuk ku, dan ia hanya menurut saja

"Ta lo buruan bangun ke gabut gue sendiri elah"

"lo kagak sendiri Maudy kan ada Nasya, pak jo juga ada" jawab ku sambil berusaha duduk

"ehh sejak kapan lo sadar"

"sebelum lo berdua dateng"

"terus kenapa pas ada si Shaka lo pura pura tidur"

"lagi males aja gue"

"tumben lo bosen sama dia, biasanya juga lengket kayak lem"

"ehh btw gue mau bilang sesuatu sama lo"

"apaan, lo klo ngomong jangan setengah setengah dong, kemarin gue dapet kabar klo ngomong nya setengah setengah mati nya terbang keseruduk kuda loh"

"halah lawak lo kudanil"

"kayak nya kita perlu jaga jarak deh sama Nasya"

"lah kenapa emang?" tanya ku penasaran

"lo ngerasa gak sih dia ngikutin tentang lo, apa pun itu"

"hah maksudnya?"

"iya dia selalu ngikutin gaya lo bicara, pakaian lo, segalanya deh"

"udah lah jangan di bahas"  setelah selesai aku bicara terdengar suara pintu dibuka

Aku tersenyum seperti biasa nya, Arshaka datang dengan Nasya yang membawa beberapa makanan untuk ku, tak lupa aku mengucapkan terima kasih kepadanya

"sayang akhirnya kamu bangun juga" ucap nya sambil memeluk ku

Aku menatap Maudy serta menutup mulut ku dengan telunjuk, memberi isyarat agar tidak memberi tahu tentang ku, aku melihat Nasya yang duduk disamping Maudy karna kursi di samping Arshaka di isi oleh makanan

"kamu ko bisa sampe gitu loh sayang, kamu kecapean ya" ucap nya dengan nada sedih namun aku malah merasa aneh mendengar nya

"aku gak kenapa kenapa ko cuma mungkin banyak pikiran aja, sekarang udah gak papa ko"

"jangan banyak pikiran dong Ta kan sebentar lagi kita uas loh" kini giliran Nasya yang berbicara

"haha iya aku gak papa ko jadi tenang aja"

"ohh iya kali ini gue juga kayak nya mau masuk 3 besar deh jadi kita saingan Ta hhe" ucap Nasya lagi

"hahaha gue gak takut, ayo kalo lo mau saingan gue gak bakal ngalah deh kalo soal harga diri" jawab ku menyanggupi ajakan Nasya untuk bersaing

Tanpa kami sadari jika sedari tadi kami di perhatikan oleh seseorang dari luar ruangan uks, aku juga makan sambil di suapi oleh Arshaka kami sesekali bercanda berbeda dengan Maudy yang sibuk memperhatikan Nasya yang sedang memakan bakso pesanan nya

ALLETA ALVENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang