bab XXVIII

41 10 0
                                    

Pagi pagi aku sudah bangun dan membersihkan tubuh tak lupa menyiapkan keperluan pak Arka hari ini mulai dari pakaian hingga air hangat untuk ia gunakan mandi, aku mendekati tubuhnya yang masih tertidur pulas sesekali aku mengusap kelapanya agar ia bangun dan benar saja ia bangun dan mulai berjalan kearah kamar mandi

"jika sudah selesai bersiap turun lah kita sarapan bersama"ucap ku sambil berlalu keluar kamar

Setibanya di dapur aku memilih memasak pasta saja yang lebih mudah serta beberapa butir telur untuk menu sarapan pagi ini, selang berapa menit pak Arka datang dan mengmapiri ku

"good moorning baby" ucap nya mengecup kening serta bibir ku

"moorning too" jawab ku sambil tersenyum

Ahh apa seperti ini rasanya memiliki seorang suami diusia muda, meski dengan sedikit perasaan asing aku harus bisa menjalankan segalanya dengan baik sesuai harapan keluargaku sebelum aku menikah

"mau berangkat bareng?" tanya pak Arka ketika selesai makan

"kayak nya enggak deh pak, kalo kita berangkat bareng yang lain malah ngeintrogasi saya nantinya"

"baiklah, tapi mulai sekarang kamu tidak perlu formal dihadapan saya ketika kita berdua, dan jangan memanggil saya pak diluar jam sekolah"

"lalu harus bagaimana?"

"yang lain sayang, jangan panggil pak aja"

"emm nanti aku cari dulu deh di internet siapa tau ada yang bagus"

"nanti kalo mau belanja bilang ya, nanti kita pergi bersama sekalian beli baju buat stok disini"

Aku hanya menganguk setelahnya kami berangkat sekolah dengan kendaraan masing masing, pak Arka mengikuti ku dari arah belakang sesekali ia menjaga jarak agar tidak terlihat dari arah yang sama

"huft, sampe juga disekolah"

"pagi Alleta" ucap Kinara penuh semangat saat kami turun bersamaan

"pagi juga Nara"

"lo kemarin kemana? Gue dapet kabar lo ada kepentingan keluarga ngedadak ya?"

"iya karna itu lah gue gak sekolah, btw gue ketinggalan apa aja nih selama gue gak sekolah?"

"banyak sih, tapi nanti aja ceritanya dikelas sama Maudy"

Setelahnya kami masuk kelas dan pandangan utama ku adalah mejaku penuh dengan bunga dan coklat entah dari siapa itu, aku mempotonya dan di kirim ke pak Arka apa ini ulah nya namun ia menjawab bukan karna ya memang pada dasarnya kami tadi berangkat bersama bagaimana bisa ia menyiapkan ini semua dengan cepat

"ini dari siapa sih?"

"gak tau Ta, mungkin lo punya fans baru"

Tak lama datang lah Maudy dengan heboh saat tiba di depan meja kami ia berhenti dan memandang kami penuh tanya, ia juga sama bingungnya dengan kami lalu aku bertanya pada Gio yang baru datang dari luar sama bingungnya dengan kami entah lah karna bingung aku pun membersihkan meja dan membagikan coklat pada teman sekelas ku

"aneh, terus siapa yang bikin kayak gini kalo gak ada satu orang pun penghuni disini yang melakukan nya" aku bermonolog sendirian sambil duduk melihat bunga yang kini berada di tong sampah

"miris" ucap Maudy menyaksikan bunga itu dengan pandangan yang tak bisa di artikan

"gak kerasa bentar lagi kita akan lulus ya Ta, setelah sekian lama perjuangan kita di masa SMA ini akan segera berakhir"

" hahaha bener, tinggal beberapa bulan lagi kita disini, lo udah punya rencana mau kemana abis keluar dari sini?" tanya ku pada Maudy yang kini tengah tersenyum

ALLETA ALVENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang