Entah berapa lama aku tertidur dan bahkan belum berganti pakaian sampai sekarang, aku mengerjapkan mata beberapa kali saat melihat di dingding menunjukan pukul 14.15
"udah lama juga tidur padahal masih ngantuk" aku bermonolog sendiri
Saat hendak berbalik aku merasakan pinggang ku berat dan benar saja tangan pak Arka bertengger disana, aku membalikan tubuh tanpa melepaskan tangan nya
"kenapa ganteng banget sih suami aku hehe, masih gak nyangka kalo pak Arka udah jadi suami aku sekarang"
Aku mengusap wajah nya yang lembut hidung nya yang mancung, rahang yang tegas serta mata yang berwarna hitam pekat selalu membuat ku tepaku pada tatapan nya
"ahh mending mandi aja dulu abis itu masak, kasian pak Arka pasti masih kecapean"
Aku membersihkan tubuhku dengan berendam di bathtub saat aku memejamkan mata aku baru ingat jika aku tidak membawa baju ganti untuk ku saat ini, sekitar 20 menitan berendam aku keluar dari kamar mandi dan melihat pak Arka masih tertidur pulas
"ahh sial gak bawa baju ganti lagi, kalo nyuruh pak Arka beliin kasian pasti masih ngantuk"
"yaudah deh nyari baju pak Arka aja, semoga ada yang muat di badan gue"
Aku membuka lemari itu dan mulai memilih beberapa kemeja yang bisa aku gunakan untuk sekarang
"yah, kemejanya gak ada yang pas di badan gede semua ini mah"
"udah lah gak papa biasanya juga gue pake yang over size kan dirumah"
Aku memilih kemeja hitam polos dan mengenakan nya dikamar mandi, setelah nya aku pergi kedapur untuk memasak karna tadi aku melewatkan jam makan siang, aku melihat bekas luka beberapa minggu lalu yang kini sudah sembuh itu sambil tersenyum getir, secepet itu ya waktu membuat ku kehilangan banyak hal dalam waktu beruntunan
"sayang perut nya masih sakit gak?" ucap seseorang dengan nada serak khas bangun tidur
"udah nggak ko sekarang mah" jawab ku sambil melirik pak Arka yang berjalan kearah ku
"kenapa gak ngebangunin, kan aku jadi sendirian tidurnya" terdengar jika ia merengek dibelakangku
"tadi keliatan masih pules banget tidurnya jadi gak tega bangunin kamu bi" jawab ku saat ia sudah memeluk dan mengsandarkan kepalanya pada pundak ku
"masih ngantuk ya?" tanya ku sambil mengelus tangan nya yang berada diperut ku
'haha dulu gue halu sama adegan ini, sekarang malah terjadi' aku tersenyum mengingat momen itu dulu
"cuci muku dulu gih biar gak ngantuk, abis itu kita makan bareng" ucap ku saat melihat pak Arka akan tertidur lagi
"hmm sebentar ya"
Arka pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajah sesuai perintah sang istri, sedangkan Alleta masih sibuk menghidangkan makanan yang ia buat tadi, Arka datang dengan wajah yang lebih fress dari sebelum nya dan membantu menghidangkan makanan itu bersama Alleta
"nah sekarang waktunya makan"ucap ku bersemangat
"haha yaudah ayo makan"
Kami makan dengan hening hanya dentingan sendok yang terdengar, saat makanan hampir habis pak Arka menatap ku sambil tersenyum
"mau jalan jalan sayang?" tanya nya membuat ku bersemu
"tapi aku gak ada baju ganti, masa ia keluar rumah pake pakean gini" ucap ku menunjuk pakaian yang aku gunakan
"ya gak boleh lah sayang, yaudah kalo gitu kita di rumah aja ya lain kali kita jalan jalan nya" ia mengelus rambut ku sambil masih tersenyum
Setelah selesai makan kami memilih kembali kekamar dan berbaring dikasur, karna merasa bosan aku membalik tubuh mengahadap pak Arka yang kini tengah menatap ku dengan heran, ingin mengajak nya nonton tapi males keluar rumah
"kenapa sayang? Kamu mau sesuatu?" tanya nya dengan nada lembut
"aku mau nonton tapi males keluar rumah, gimana dong?"
"yaudah kita nonton nya dirumah aja kalo gitu, kamu bisa bikin cemilan atau beli di go food juga gak papa"
"yeay, boleh beli aja gak soal nya masih kadang sakit perut nya"
"apa pun untuk mu"
"makasih banyak"
Arka memilih membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk nonton bersama istri mungil nya itu, hari semakin sore sedangkan Alleta masih asik mencari apa yang akan mereka tonton nanti malam
"kalo nonton horor nanti gue takut pergi ke kamar mandi sendirian"
"tapi kalo nonton romantis, gimana kalo suami gue gak suka yang gitu"
"apa nonton action aja ya, tapi gue gak ngerti apa apa nantinya"
"arghh bikin kesel aja, terus nonton apa nanti gue" aku terus bermonolog sendiri tanpa menyadari jika pak Arka sudah selesai mandinya
"kenapa sayang? Ko kesel sendiri, udah nemu apa yang mau kita tonton nanti?"
"itu masalahnya aku masih bingung mau nonton apa"
"yaudah kamu suka liat apa biasanya, aku ngikut aja, toh yang aku liat juga kamu bukan film nya nanti" ucap pak Arka membuat ku bersemu lagi
"ahh udah lah, mending sini keringin dulu rambut nya biar gak pusing nanti nantinya bi"
Pak Arka mendudukan dirinya di kursi rias milikku yang sudah di siapkan pak Arka sebelum aku kembali kesini, sedangkan aku mengambil handuk kecil dan hairdyer untuk mengeringkan rambutnya.
"sayang jadinya mau nonton apa kita nanti?"
"gak tau masih bingung aku"
"yaudah nonton kartun disney aja mau?"
"ish aku udah gede ya, masa masih nonton kartun"
"hahaha yaudah nanti aja pilih yang lain aja ya sayang"
"heem"
"pesen makan udah?"
"belum, soal nya bingung juga mau pesen apa aja, banyak yang aku mau nya"
"yaudah kamu pesen aja semua yang kamu mau"
"tapi kata alm. Kakek gak boleh boros, jadi aku gak boleh pesen banyak dong" jawab ku sambil menundukan kepala tanpa melepaskan handuk di kepala pak Arka
"kalo gitu kamu pesen nya yang kamu mau aja sekarang"
"iya deh aku pesen nya di ponsel kamu boleh bi?"
"boleh dong kenapa enggak?"
Aku mulai memesan beberapa makanan untuk kami nikmati bersama ketika nonton nantinya, hari mulai malam dan pak Arka mulai menasang beberapa peralatan yang dibutuhkan kami, dan kalian tau film apa yang aku pilih? Tentu aku memilih horor karna itu pasti akan menantang keberanian ku
"kamu yakin mau nonton ini sayang?"
"heem, gak papa kan?"
"yaudah deh kita nonton ini aja ya, bentar aku ambil dulu makanan nya diluar"
"ish ikut" rengek ku pada saat pak Arka bangkit dari acara berbaring nya
"hahaha nonton aja belum udah takut duluan kamu"
"pokok nya aku ikut"
"mau jalan mau di gendong?"
"jalan aja tapi gandengan ya, takut nya tiba tiba ada yang narik aku dari belakang gimana kan serem"
"iya sayang iya, ayo kasian nunggu lama nanti drivernya"
Kami keluar dari kamar bergandengan tangan dan aku berjalan semakin menempel pada tubuh pak Arka karna aku sungguh merasa hawa nya berbeda sekarang, entah lah mungkin karna aku terlalu takut jadi membayangkan hal yang tidak tidak disini
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLETA ALVENA
Teen FictionKegabutan diwaktu libur semester "she is mine and she is my little wife" "gak masalah kamu gak mau balikan sama aku, tapi biarin aku jadi singa buat lindungin kamu" "gue gak butuh singa,karna gue bisa jadi landak tanpa bantuan lo" "he's mine bitch"