Aku membuka mata saat suhu di sekitar terasa begitu dingin membuat ku semakin mengeratkan selimut yang menutup tubuh ku kini, ketika masih menyamankan posisi tiba-tiba tubuh ku di tarik kebelakang dan tangan nya bertenger dengan mulus di depan perut ku.
Karna merasa lapar aku membalik tubuh menghadap pak Arka dan mulai menggangu acara tidur nya untuk mengantar ku membeli makanan atau menyuruh pelayan membawa nya kemari, namun aku rasa akan sangat sulit jika harus membeli dari luar karna sedang badai salju disini, membuat ku mengurungkan niat untuk membeli makanan dari luar
"ish aku laper lagi" ucap ku sambil berusaha mencari makanan yang bisa aku pesan namun tetap saja tidak ada
"bangun dulu bi, aku laper"
"ini masih malam loh sayang, di luar juga lagi badai salju jadi kita gak bisa kemana-mana" jawab pak Arka semakin mengeratkan pelukan nya
Benar ucapan pak Arka percuma saja jika aku terus memaksa karna tidak akan toko yang sedang buka tengah badai salju seperti sekarang ini membuat ku terpaksa kembali memejamkan mata menahan lapar hingga esok pagi, berharap sudah tidak terlalu lama badai nya
Pagi buta aku sudah terbangun lagi akibat rasa lapar yang terus mengganggu akhirnya aku memilih memasak mie instan yang aku beli di supermarket kemarin, dengan memandang jendela yang menampilkan hujan salju, suasana yang begitu indah sesuai harapan ku meski tadi malam badai salju namun tetap saja aku menyukainya.
"pagi-pagi udah makan mie aja kamu" ucap pak Arka dengan suara serak nya khas bangun tidur
"udah di bilang laper dari semalem" jawab ku kesal
"bukan gitu sayang, tapi ini masih pagi gak baik buat kesehatan apalagi cuaca disini dingin"
Enggan mendengarkan nya aku tetap melanjutkan acara makan yang sempat tertunda tadi, karna merasa tidak didengar pak Arka duduk di samping ku sambil menyenderkan kepala nya pada bahu mungil milik ku, suasana yang begitu menyenangkan duduk di depan perapian menatap jendela yang sedang menampilkan hujan salju.
"mau jalan-jalan?" tanya pak Arka saat aku sudah selesai menikmati mie instan bersama pak Arka
"he'em nanti kita main jetsky terus main boneka salju, abis itu kita main yang lain nya deh" jawab ku antusias
"tapi jangan lupa pake baju yang tebal ya sayang biar kamu gak kedinginan nanti nya"
"oke siap laksanakan, tapi kalo masih dingin kan ada kamu yang hengetin aku hehe"
"ohh udah mulai nakal ya sekarang" pak Arka berucap sambil menggelitik pinggang membuat ku tertawa tanpa henti
"ahahahaha geli"
"diajarin siapa jadi nakal baby" ucap nya saat berhenti menggelitik ku
"emang nya gak boleh ya nakal sama kamu?" tanya ku di jawab smirk milik nya
"kalo nakal berarti harus di hukum" jawab nya sambil mengangkat tubuh ku menuju kamar yang kami sewa
Sesuai rencana tadi pagi kini kami sedang membuat boneka salju, ahh lebih tepat nya hanya aku sendiri sedangkan pak Arka asik menyaksikan ku dengan coklat panas milik nya, saat sudah membuat beberapa boneka salju aku berlari kearah pak Arka dan memeluk nya erat, tempat ini salah satu daftar yang ingin aku kunjungi bersama suami ku dan kini sudah terpenuhi.
"udah selesai sayang main nya?" tanya pak Arka sambil mengelus punggung ku yang tertutup berlapis jaket tebal
"he'em udah selesai, sekarang aku mau makan khas daerah sini boleh?" kini aku bertanya yang membuat nya berpikir keras
"yaudah nanti kita cari aja dulu ya, sekarang kita masuk dan berganti pakaian" ucap pak Arka mengajak ku kedalam untuk berganti pakaian
Hari berlalu dengan cepat hingga tidak terasa jika sudah seminggu kami disana dan kini kami sedang berada di pesawat kembali menuju indonesia dengan banyak barang bawaan milik ku untuk oleh-oleh nanti nya, tak sabar ingin segera membagikan nya dengan mereka.
Setelah keluar dari bandara kami memasuki mobil yang sudah di siap kan Brian untuk menjemput kami disini, tidak hanya satu mobil melainkan tiga mobil yang datang karna barang belanjaan ku banyak hingga meminta tambahan kendaraan pada Brian yang tengah sibuk mengatur jadwal Arka beberapa hari lalu membuat nya sedikit prustasi
"kita langsung pulang aja ya sayang, minggu depan kamu ada acara kelulusan bukan jadi harus banyak beristirahat dan tetap menjaga kesehatan"
Aku menganggukan kepala sambil memejamkan mata disamping nya, bagaimana pun aku merasakan lelah karna perjalanan jauh yang kami tempuh membuat ku tertidur dengan lelap dipundak nya.
"pak pulang kerumah saja jangan keapartemen saya, alamat nya sudah saya catat di nota depan bapak" ucap Arka pada supir dan ikut tertidur dengan Alleta
Setelah hampir satu jam perjalanan menuju rumah akhirnya kami sampai dengan selamat, Arka yang bangun terlebih dahulu pun mengangkat tubuh Alleta dan membawa nya kekamar agar ia bisa istirahat dengan lebih nyaman nanti nya.
Karna merasa lelah Arka pun ikut berbaring dengan Alleta tanpa mengganti pakaian terlebih dahulu, sungguh liburan yang menyenangkan apalagi bersama Alleta si paling aktip dan penasaran tentang banyak hal membuat nya sering kali mengerjai istri kecil kesayangan nya.
Dilain tempat kini dua orang pria berdiri disebuah ruangan bernuansa gelap dengan penerangan yang minim cahaya sedang berdebat mempermasalahkan hal yang sama.
"saya sudah katakan jangan pernah menyakiti Alleta sialan" pria lebih tinggi berucap tegas
"harus berapa kali saya katakan jika bukan saya yang melukai nya" yang lebih muda menjawab tak kalah tegas
"lantas siapa yang menyakiti nya jika bukan di antara kita"
"kita cari tahu bersama dan dapatkan Alleta, agar ia menjadi milik kita"
Setelah nya mereka mengangguk bersama dan mulai mencari tahu siapa pelaku dibalik terluka nya Alleta beberapa minggu lalu, dengan kerjama sama yang baik mereka menemukan siapa dalang nya, mereka bersmirik bersama
"ohh rupanya jalang ini yang berani menganggu Alleta kita, baiklah mari kita bermain bersama nya hingga kita puas dan mendapatkan Alleta"
"jangan biarkan dia lolos dari perangkap kita, dan jangan sampai ia melakukan hal yang sama kepada Alleta atau ia harus merasakan neraka dunia ini"
Setelah mendapatkan petunjuk mereka akan segera kembali ke posisi awal dimana saling berpura-pura tidak mengenal dan akan saling mengabari kondisi terbaru tentang Alleta nantinya
"aku takan egois untuk kali ini, tak apa jika harus berbagi dengan nya namun itu tidak akan bertahan lama, tunggu aku Alleta" ucap pria yang lebih muda sambil melajukan mobil nya meninggalkan tempat tersebut, begitu pula dengan pria tinggi yang meninggalkan tempat sunyi itu dengan menggunakan motor hitam kesayangan nya.
"jangan harap aku akan berbagi dengan mu bodoh, aku akan mendapatkan Alleta dan menjadikan nya milik ku sendiri tanpa harus berbagi dengan mu"
Namun tanpa mereka sadari jika sedari percakapan mereka sudah di pantau oleh seseorang yang kini tersenyum penuh kemenangan dan berjalan menuju kendaraan yang ia bawa menajuh dari tempat terkutuk itu dengan cepat.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALLETA ALVENA
Teen FictionKegabutan diwaktu libur semester "she is mine and she is my little wife" "gak masalah kamu gak mau balikan sama aku, tapi biarin aku jadi singa buat lindungin kamu" "gue gak butuh singa,karna gue bisa jadi landak tanpa bantuan lo" "he's mine bitch"