Dengan gemas Arka mencubit pipi Alleta, bagaimana tidak ketika ia baru bangun dari alam bawah sadar sudah si hadiahi Alleta yang merengek ingin makan di restoran dekat kantor nya
"mau makan steak disana, boleh ya" ucap ku berusaha merayu pak Arka agar bisa menikmati nya kali ini
"kenapa mau tiba-tiba gini sih sayang hmm? Mau delivery aja gak?"
"ish yaudah kalo gak mau nemenin aku suruh Brian aja jemput aku" aku kembali berucap membuat nya panik seketika di tempat
"yaudah kita pergi sekarang ya asal jangan nyuruh Brian jemput kamu"
"nah gitu dong dari tadi" jawab ku tersenyum menang dihadapan nya
"buruan siap siap nanti keburu banyak yang beli, males kalo harus nunggu lama" imbuh ku sembari berjalan keluar kamar
"tumben banget dia minta sampe maksa kayak gini"
"huft, udah lah mending turutin aja dari pada makin ngambek tar jadi nya malah makan malem sama si Brian lagi kan gue juga yang repot"
Arka segera menyusul Alleta yang kini sudah berdiri tak jauh dari pintu sambil menghitung jari, entah apa yang sedang ia hitung kali ini
"lagi ngehitung apa sayang?" tanya pak Arka saat berada di hadapan ku
"enggak, buruan nanti keburu tutup resto nya" ucap ku mengalihkan pembicaraan padahal sudah jelas jika itu adalah restoran yang buka selama 24 jam jadi tidak perlu khawatir akan tutup namun aku sengaja mengalihkan pembicaraan.
Terlihat begitu banyak pelangan yang duduk memenuhi ruangan itu membuat ku mengerucutkan bibir karna tidak mendapatkan kursi untuk kami makan
"gak usah khawatir aku udah pesen ruangan VVIP buat kita di lantai atas sayang" ucap pak Arka seolah mengerti kekecewaan ku
Setelah mendengar itu aku kembali berbinar, ahh sejak kapan ia memesan nya hingga aku tidak menyadari hal itu namun bagaimana pun aku tetap merasa bahagia
"baiklah nyonya Arfadhia Riyu Kinza Alhanan mari kita nikmati makanan yang ingin anda cicipi malam ini" pam Arka membungkuk dan mengulurkan tangan nya membuat ku semakin bersemu
"a-ah b-baik lah" bahkan aku tergugup untuk menjawab ucapan pak Arka kali ini
Saat kami tiba di ruangan yang pak Arka pesan membuat ku semakin berbinar disini kami berdiri disebuah rooptop dengan pemandangan malam yang begitu cerah dan dekorasi yang sederhana namun terkesan romantis bagi ku, melihat jelas jalanan kota yang begitu padat juga bangunan perusahaan menjulang tinggi membuat ku tak berhenti berucap indah.
"di seblah sana?" tanya ku memandang sebuah perusahaan besar yang berdiri tegak nan kokoh
"iya disana lah tempat ku selalu merasakan tersiksa karna harus menahan rindu tidak bertemu dengan mu bahkan hanya untuk waktu 8 jam saja membuat terasa lama" pak Arka kini sudah berdiri di samping ku sambil menatap kearah yang aku tunjuk
"maaf tuan dan nyonya mengganggu waktu kalian namun makanan sudah siap sepenuh nya, silahkan dinikmati dan saya pamit undur diri, jika ada kekurangan atau pun kesalahan anda bisa menghubungi kami di seblah sana" ucap seorang writers menunjuk kearah tangga
Setelah kepergian orang itu kami mulai menikmati semua hidangan yang aku pesan tadi sunggu rasa yang sempurna untuk semua pesanan, kami makan di temani bulan dan bintang yang kini sedang berbahagia terlihat dari pantulan cahaya yang mereka berikan membuat suasana semakin indah.
"suka suasana nya nyonya Alhanan?" aku mengangguk bagaimana pun tak bisa aku pungkiri jika ini memang sungguh indah
"baiklah nikmati semua nya ya, kamu butuh energi untuk nanti dirumah" pak Arka kembali berucap namun seperti nya memiliki maksud lain di dalam nya
'ahh seperti nya aku mengerti maksud ucapan pak Arka kali ini'
Kami melanjutkan acara makan dengan sesekali bercanda tentang banyak hal membuat ku melupakan masalah yang kemarin terjadi kepada kami berdua, ia berhasil mengalihkan seluruh pikiran ku saat bersama nya tak ada rasa khawatir atau pun rasa takut saat bersama nya.
"tuhan menciptakan kita saat sedang bahagia hingga membuat kita bersama pun tuhan tidak melupakan kasih sayang nya, tentang seperti apa bahagia kita dan bagaimana cara kita bersedih tuhan sudah menyiapkan porsi nya masing-masing jadi marilah kuat bersama dan saling melindungi agar kita tidak membuat tuhan kecewa dengan ciptaan nya" pak Arka berucap panjang lebar sambil menatap wajah ku
Kami saling menatap dan tersenyum satu sama lain sungguh hal yang tidak bisa di lupakan bahkan meski usia kami terus bertamah namun hal ini akan aku ingat untuk selama nya, kisah yang sempat aku kira akan sangat monoton dengan warna gelap namun semua berubah saat aku bersama nya, ia melengkapi sebagian cerita ku yang kosong tanpa menolak setiap ajakan yang aku berikan.
'terima kasih tuhan kau menghadiah kan nya dalam hidup ku yang sudah terasa fana, Alleta mampu membuat ku menyadari bagitu berarti sebuah hidup' Arka berucap menatap Alleta yang masih sibuk memandang langit
Setelah makan malam selesai kami bergegas pulang karna hari semakin larut dan esok aku masih harus melaksanakan ujian yang masih berlanjut hingga hari sabtu nanti.
"suka banget cuaca nya cerah terus makanan nya juga enak hehe" aku berucap sambil menatap langit malam kali ini
"apa pun dan kapan pun yang kamu katakan ya sayang, aku akan berusaha menuruti segala nya" pak Arka memegang lengan kanan ku
Terasa hangat dari tangan besar milik pak Arka membuat ku semakin nyaman dan tenang berada di dekat nya, entah lah sungguh banyak hal yang tak terduga saat bersama nya, hingga membuat ku merasakan bahagia dan sedih di waktu yang bersamaan seperti biasa nya, meski sikap menjengkelkan dan manja nya masih tetap hinggap di dirinya hingga kini membuat ku jengah terkadang.
"udah nyampe sayang" ucapan pak Arka membuat ku membuyarkan lamunan
"masih betah ya, sampe gak nyadar udah nyampe"
"hehe nggak ko cuman gak kerasa aja di perjalanan nya"
Setelah nya kami pun memasuki rumah masih dengan bergandengan tangan, saat ingin menutup mata pak Arka membangunkan ku dan menagih yang tadi ia ucapkan di restoran, membuat ku merasa sedikit malu dengan hal itu.
Pagi yang cerah membuat ku enggan pergi kesekolah namun bagaimana lagi hari ini aku masih harus melangsungkan ujian untuk memasuki Universitas pilihan ku nanti nya, bagaimana pun aku keadaan kedepan nya namun aku masih tetap berniat untuk mewujudkan mimpi yang dulu aku bangun, pak Arka pun tidak melarang keinginan ku untuk menjadi seorang psikolog membuat ku semakin bersemangat.
"belajar yang giat ya sayang, karna nanti akan ada beberapa anak yang berkata jika 'wanita cantik nan tangguh yang menyandang gelar Psi itu ibu ku, dan aku bangga lahir dari nya' jadi jangan nyerah ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLETA ALVENA
Fiksi RemajaKegabutan diwaktu libur semester "she is mine and she is my little wife" "gak masalah kamu gak mau balikan sama aku, tapi biarin aku jadi singa buat lindungin kamu" "gue gak butuh singa,karna gue bisa jadi landak tanpa bantuan lo" "he's mine bitch"