bab XXXIV

18 8 0
                                    

Arka pulang dengan lesu kerumah karna Alleta sama sekali tidak mengabari nya sejak pagi bahkan tidak mengatakan jika ia pulang kerumah bukan ke apartemen milik nya itu

"sayang" terdengar menahan isak membuat Alleta yang sedang memasak pun ingin tertawa kencang namun ia tahan

"hmm, mandi sana abis itu balik lagi kesini kita makan malam" ucap ku berusaha ketus menyumbunyikan tawa yang sedari tadi aku tahan

Arka berjalan gontai melewati tangga menuju kamar,ia tidak menyangka jika Alleta akan semarah itu hanya karna ia terlalu fokus pada ponsel sudah tidak terpikirkan jika ia melakukan hal yang lebih parah dari ini bisa saja ia tidak akan di perhatikan selama berbulan bulan nanti nya, membayangkan nya saja sudah tidak sanggup apalagi jika harus sampai terjadi nantinya

"ko bisa sih pak Arka bucin gitu sama gue"

"perasaan gue gak ngasih dia racun dimakanan nya"

"nanti tanyain deh ko dia bisa bucin gini ya, tapi perasaan sikap gue dari dulu gak pernah gombalin dia deh"

"ahh udah lah, syukur juga kalo dia gini nya sama gue"

"awas aja kalo sampe gue tau dia bucin sama perempuan lain diluar sana gue penggal tuh kepalanya" Arka yang mendengar perkataan terakhir Alleta pun menelan salivanya

"sayang" ucap nya semakin merengek dibelakang ku

"hmm" jawab ku

"masih marah ya?"ia bertanya membuat ku semakin menahan tawa

"makan aja makanan nya atau kalo gak suka beli aja di go food, nanti masakan aku biar bibi bagiin sama yang lain nya"

"ehh jangan jangan aku makan ko sekarang" jawabnya cepat dan mulai menikmati nya

Aku tersenyum melihat nya, ahh kenapa sikap nya berubah drastis setelah menikah denganku, apa dia kerasukan jin yang suka sama aku ya soal nya kan aku jarang ibadah kali aja ada yang naksir terus ngerasukin pak Arka gini

"sayang kamu gak papa kan? Ko ngelamun gitu"

"apa aku bikin salah lagi?"

"sayang maaf ya, aku gak tau kalo kamu bakal marah gini"

"hmm, lanjutin aja makan nya aku udah kenyang" jawab ku berdiri dan meninggalkan meja makan

Terlihat Arka semakin menundukan kepalanya dan makan dengan lemah, sebenarnya ia tidak tega melihatnya tapi entah lah mood nya begitu buruk hari ini membuat ia merasa kesal dengan semua yang di lakukan Arka dihadapan nya.

Ketika tiba dikamar Alleta memilih mengganti pakaian nya dan mulai menggunakan skincare rutin nya, saat ia hendak berjalan kearah ranjang terdengar pintu dibuka dan munculah pak Arka dengan wajah sendunya

"sayang" ucapnya semakin serak

Ia berjalan kearah ku namun tidak aku hiraukan, saat hendak duduk diranjang aku merasakan ia memeluk ku dari arah belakang dengan erat tubuhnya kini bergetar dan terdengar isak tangisnya membuat ku terkekeh

"kenapa nangis?" tanya ku membalik tubuh dan menyuruh nya duduk di kasur

"ka-kamu cuekin a-aku se-harian" ucap nya tersenggal karna tangisan nya

"udah-udah jangan nangis lagi" aku mengelus rambutnya dengan lembut mencoba menenangkan nya

"a-sal ka-kamu nya jangan cuek lagi ya"

"iya iya nggak ko" jawab ku sambil terus mengelus rambutnya

"sekarang waktunya tidur ya, besok masih harus sekolah" imbuhku mengajaknya beristirahat

Arka hanya mengganggukan kepala sebagai jawaban nya, ia juga melepaskan pelukannya dari sang istri dan mengajak berbaring disampingnya, setelah Alleta berbaring Arka langsung memeluk tubuh Alleta lagi dengan erat dan bersembunyi diceruk lehernya, masih terlihat tubuhnya bergetar mungkin karna baru selesai menangis napas nya pun masih tersengal

"udah sekarang tidur, jangan nangis terus" ucap ku sambil terus mengusap rambutnya

Karna rasa kantuk sudah memuncak dan napas pak Arka pun sudah teratur membuatku terlelap dengan nyenyak, meski masih kadang terasa pegal dan sakit pada pinggang namun aku menahan nya,

Hari berjalan dengan cepat tak terasa kini sudah minggu kedua dibulan Februari yang artinya hanya tinggal 2 mingguan lagi ujian akan segera dimulai membuat ku selalu sibuk menghapalkan banyak materi agar tidak terlalu sulit nantinya

"ulang tahun pak Arka tinggal 3 mingguan lagi, kayak nya gue harus nyaipin segalanya dari sekarang deh kalo nanti kan gue sibuk pasti bakalan susah"

"atau gue bikin aja kaliya kue nya?"

"berarti nanti gue cari reperensi aja dulu abis itu nyiapin semua bahan nya deh" aku terus berbicara sendirian sambil membuka tiap lembar kertas yang sedang aku baca

Karna bosan aku memilih kue seperti apa yang cocok nantinya, mending beli atau mending bikin ya, kalo gue bikin pasti butuh waktu lama buat ngedekornya tapi kalo misalnya beli berarti bukan buatan gue dong kue nya, ahh bodo amat lah gimana nanti aja sekarang gue cari dulu bahan nya

Aku pun keluar dari perpustakaan sekolah dan hendak kembali kekelas namun ada seseorang tersenyum kearahku dan mulai berjalan mendekat, ntah lah tapi kenapa ia berprilaku seperti ini?

"Alleta"

"iya pak kenapa ya? Butuh sesuatu?"

"tidak saya hanya ingin menyapa saja, sudah lama sekali rasanya"

"hah maksudnya gimana ya pak?"

"maksud nya sudah lama sekali rasanya tidak bertemu"

"ohh gitu, yaudah kalo gitu saya pergi ke kelas duluan ya pak" ucap ku membungkuk kan kepala berpamitan kepadanya

"tungg sebentar Alleta" ia meregoh sesuatu disaku celananya dan memberikan sebuah kartu yang tertulis nama dan yang lain nya

"ini untuk apa ya pak?" tanya ku karna tidak mengerti

"jika ada keperluan atau butuh bantuan kamu bisa hubungi saya, saya siap kapan pun untuk mu"

"ohh, terima kasih banyak pak"setelah nya aku pergi meninggalkan nya sendirian

'lah ngapain juga gue minta bantuan sama orang lain, kan gue udah punya suami keluarga juga masih lengkap, kalo butuh hal kecil doang mh Gio juga bisa bantuin gue' batin ku sembari membaca kartu tersebut

"Arthure Habasy Athaillah"

"umur nya udah 26 hampir 27an ya, tapi kelakuan nya kayak bocil"

"emang ya dewasa gak bisa di ukur dari angka"

Aku berjalan menuju kelas dimana semua siswa dan siswi sekelasku sudah berada disana karna bel telah bebunyi menandakan masuk kembali.

Jam pelajaran telah selesai dan aku pulang dengan Gio yang memang aku ajak membeli bahan untuk acara beberapa minggu lagi, setelah semua bahan yang aku belu sudah di simpan Gio memutuskan untuk kembali kerumah nya dan mulai belajar lagi ucapnya sih

"huft, pak Arka pulang belum ya" ucap ku saat menaiki tangga menuju kamar

"kayak nya belum deh, mending mandi aja dulu kalo gitu"

Aku membersihkan tubuh ku dengan berendam air hangat di bathtub selama 20 menit kurang lebih lah ya, karna merasa terlalu lama akhirnya aku bangkit dan mengenakan pakaian santai ku sebelum menyiapkan makan untuk menyambut kepulangan pak Arka

"sayang" teriak nya dari arah luar

"iya kenapa, aku di dapur lagi masak"

"hehe, masak apa hari ini?" tanya nya sambik memeluk tubuh ku dari belakang

"masak sayur sup, kamu mau mandi dulu atau makan dulu?" kini giliran aku yang bertanya

"makan dulu deh soal nya gak mau lepasin kamu hehe"

"ahh baik lah, ohh ya tadi pas di sekolah aku ketemu pak Arthure dan memberikan kartu namanya, ia bilang kalo butuh sesuatu hubungi dia aja" ucap ku menunjuk meja makan

"udah lah aku gak butuh bantuan dia juga ko" jawab nya tanpa melepaskan pelukan itu dari tubuhku

ALLETA ALVENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang