bab LIX

17 6 0
                                    

Pagi hari aku sudah terbangun dengan pak Arka yang kembali memuntahkan isi perut nya, aku ikut kedalam kamar mandi dan mengurut leher nya agar membantu nya, ia terlihat sangat lelah karna sejak tadi harus berulang kali pergi kekamar mandi sebab masih saja terasa mual.

Hari ini aku memilih memasak bersama dengan Maudy dan Kinara ketika pak Arka sedang tertidur, kasian jika ia terus-terus mual apalagi mencium bau makanan, pikiran ku kembali pada sesuatu yang belum tentu pasti, mungkin besok lusa aku akan memastikan hal itu sendiri.

"kenapa lo Ta, senyum-senyum sendiri?" tanya Maudy

"gak ko cuma penasaran lo udah di unboxing apa belum" jawab ku asal

"anjir pikiran lo"

"btw udah tadi malam"

Kami tertawa di dapur sambil menyelesaikan masakan yang kami buat untuk sarapan pagi ini, dengan sesekali bercanda membahas hal random yang kadang kala di jawab asal oleh kami bertiga, mungkin ini untuk pertama kali nya kami memasak bersama seperti ini karna sebelum nya mungkin hanya berdua dengan Maudy.

"sayang dasi aku dimana"

"Bunny kaos aku yang warna navi dimana"

"ya allah jodoh ku dimana dan yang mana"

Sungguh ribut pagi ini, hanya pak Arka yang tidak banyak bicara karna ia masih tidur di kamar, mungkin jika bangun ia akan sama seperti mereka yang mencari semua hal dengan terus menanyakan kepada pasangan masing-masing.

Setelah selesai memasak aku memilih kembali kekamar untuk membangunkan pak Arka yang masih tertidur pulas agar ikut sarapan bersama dengan yang lain nya, perlahan aku duduk di sampinya yang kosong dan mengusap rambutnya

"Habibi bangun dulu, kita sarapan bersama sebelum yang lain nya beraktivitas"

"hmm"

"sayang" rengek nya membuat ku tersenyum hangat kearah nya

"kenapa bi?" tanya ku

"mau peluk"

"iya tapi abis itu kita makan ya"

Pak Arka mengaanggukan kepala nya dan merentangkan tangan membuat ku mendekat dan memeluk nya dengan sangat erat sehingga ia terkekeh karna aku dengan sengaja mengerat kan nya

"sayang ini aku gak bisa napas loh"

"hahahaha"

"udah sekarang kita sarapan ya, mungkin yang lain udah nungguin kita di bawah"

Dan kami pergi untuk sarapan bersama yang lain nya sebelum beraktivitas masing-masing ahh mungkin lebih tepat nya hanya para lelaki karna aku sudah mempunyai rencana pergi berbelanja bersama kedua teman ku, entah lah pak Arka juga memaksa akan pergi ke kantor karna sudah seminggu ia tidak mengerjakan tugas nya.

"kamu yakin mau pergi ke kantor bi?"

"tapi kamu belum sembuh total loh"

"nanti jangan kecapean ya"

"kalo waktu nya makan siang, kamu harus makan yang banyak"

"Brian sama pak Arthure jagain suami saya nanti ya"

"kalo dia sakit telpon saya" teriak ku pada mereka yang sudah duduk di dalam mobil

"baiklah nyonya Alhanan akan saya laksanakan semua perintah anda"

"saya akan menjaga kesehatan dan mematuhi segala peraturan yang anda siapkan untuk saya nyonya"

Pak Arka mengecup kening ku sebelum pergi kekantor bersama mereka bertiga, yap Gio ikut mereka hanya untuk hiburan saja atau mungkin akan ikut bekerja dengan mereka, setelah semua lelaki di rumah ini pergi kini tinggal lah kami bertiga yang mulai mempersiapkan keberangkat untuk pergi berbelanja.

Di perjalanan aku memisahkan diri untuk membeli sesuatu, meski agak ragu namun aku sendiri akan memastikan itu semua agar tidak terjadi kekecewaan seperti sebelum nya, setelah selesai dengan urusan ku akhir nya aku menyusul mereka berdua di mall terdekat.

"ehh dari mana dulu lo?" tanya Maudy saat aku sudah bergabung dengan mereka

"ada perlu sebentar jadi ya mampir dulu deh" jawab ku seadanya

Kami melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan untuk membeli banyak barang, selain pakaian juga beberapa yang kami perlukan nanti nya, hingga tak terasa kini sudah waktu nya makan siang, aku dan Maudy duduk di sebuah restoran sedangkan Kinara memesan kan pesanan kami.

"gak nyangka banget ya kita bakal jadi semakin deket kayak gini"

"iya gue kira kita kalo abis lulus tuh bakal makin jauh dan makin susah ketemu, ehh tau nya malah makin lengket" jawab Kinara yang sudah kembali dan bergabung bersama ku

"haha namanya juga takdir, kalo kita gak gini mungkin bakal saling lupain aja nanti nya" kini aku ikut berbincang

Sebuah notifikasi muncul dari pesan ku saat di lihat jika pak Arka yang sudah mengeluh kangen dan rasa mual nya kembali lagi, namun saat di suruh pulang ia tidak mau karna sudah terlalu lama libur katanya.

"gini ya kalo udah punya suami, semua udah di tanggung sama dia"ucap Maudy lagi saat melihat jika rekening nya sudah di isi oleh Brian

"iya deh iya yang udah pada nikah" sinis Kinara membuat ku tertawa bersama Maudy

"sabar dong kan bentar lagi kita sama" goda Maudy kedapa Kinara

"bentar ya gue mau beli sesuatu" ucap ku sambil berjalan kearah sebuah toko

Cukup bimbang hingga akhirnya aku hanya membeli dua buah boneka kecil untuk aku bawa pulang nanti nya, entah lah aku hanya ingin membeli itu saja saat ini.

"lo ngapain beli boneka kecil gitu?" tanya Maudy saat melihat barang yang aku beli

"nggak suka aja sama bentuk nya lucu" jawab ku karna memang mengemaskan menurut ku

"perasaan sama aja deh Ta kayak boneka pada umum nya, itu rubah gak ada yang unik dan itu serigala malah menyeram kan, lo suka dari mana nya Leta" Kinara melirik boneka yang aku beli

"udah gak papa lah Ra, lagian lo tau sendiri kan kalo Alleta suka nya yang aneh gitu" canda Maudy dihadiahi pukulan oleh ku

Setelah banyak berbelanja kini kami kembali kerumah ku untuk beristirahat karna hari pun sudah mulai sore dan mungkin para lelaki kami pun akan segera pulang kerumah, kami harus menyiapkan keperluan mereka sebelum mereka memang benar-benar tiba.

Aku pergi kekamar terlebiha dahulu dan memastikan pirasat ku beberapa hari lalu, sudah beberapa kali percobaan namun hasil nya tetap sama, aku menghela napas mungkin besok aku akan pergi kerumah sakit untuk memastikan nya lagi.

"sayang kami pulang" teriak pak Arka dan Brian bersamaan

"bunny aku bawa sesuatu buat kamu" kini giliran Gio yang berteriak dari arah luar

"ya allah jodoh saya masih dimana"

Kalian tahu sendiri slogan siapa yang terakhir, padahal pak Arthure memiliki wajah yang tampan dan rupawan namun sayang nya ia masih di persulit bertemu dengan jodoh nya, siapa pun yang ingin memiliki kekasih adopsi lah pak Arthure kasian dia terus sendiri di gempuran teman pamer ayang.

ALLETA ALVENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang